08. Love at The First Sight || Yukimiya Kenyu

2K 124 3
                                    

Yukimiya Kenyu— seorang dokter umum kini genap berusia 32 tahun. Dipertemukan tak sengaja dengan gadis sepuluh tahun lebih muda darinya.

Klisenya, dia jatuh cinta pada pandangan pertama karena suara berisik yang dapat menganggu indra pendengarannya.

Gadis itu terpeleset di toilet rumah sakit di waktu dini hari. Kebetulan Yukimiya yang tengah mendapat shift malam mendengar suara rintihan kesakitan meminta tolong berasal dari toilet wanita. Tanpa ragu Yukimiya masuk berniat menolong.

Yukimiya mengangkat gadis yang terisak itu ala bridal style, membawanya ke atas brankar salah satu kamar rawat inap.

"Apa dokter tidak becus mengobati kakiku?"

"Astaga ini sangat sakit!"

"Aku rasa aku akan mati!"

"Aww! Pelan-pelan bisa tidak, sih?!"

"Aku benar-benar akan mati!"

Kemudian isakan tangisan mulai meluncur dari celah bibir alami gadis itu. Yukimiya menghela napas sabar untuk kesekian kalinya mendapatkan pasien yang ajaib.

Setelah memasangkan perban di pergelangan kaki kanan si gadis berisik, Yukimiya mengulurkan tangan memberikan sapu tangan miliknya. Gadis itu tanpa ragu meraih dan membuang ingusnya begitu saja.

Seakan tersadar dengan tindakannya, ia akhirnya berkata pelan. "Maaf, dokter. Aku akan mengembalikan sapu tanganmu nanti."

Yukimiya masih menunggu gadis itu. Lebih tepatnya sapu tangannya. Dua bulan lebih berlalu, Yukimiya mulai tak terlalu mengharapkan kedatangan sang gadis misterius yang belum diketahui namanya.

Gadis itu seolah memenuhi isi kepala Yukimiya. Seperti sekarang, dia melihat sosok gadis yang selalu menghantuinya. Raut wajah menggemaskan itu terlihat kesal dan memerah. Yukimiya menebaknya gadis itu tengah mabuk di sebuah meja bar tidak jauh dari tempatnya berada.

Awalnya Yukimiya malas meladeni ajakan Shidou ke salah satu club malam yang cukup terkenal di Tokyo. Akan tetapi, Shidou memaksa dan bersikeras agar Yukimiya mau ikut dengan perkumpulan mereka yaitu alumni Blue Lock Highschool.

Baru kali ini Yukimiya akan berterima kasih pada Shidou karena sudah memaksanya. Tanpa menunggu lama, Yukimiya berpura-pura mengambil tempat di kursi samping gadis itu.

"Kau terlihat kacau, Nona berisik." Yukimiya memulai percakapan sebelum memesan segelas minuman non alkohol pada si bartender.

Gadis itu mengernyitkan keningnya. Memandangi heran pria asing yang mungkin saja mengenalinya. Parasnya tampan dan menenangkan, lalu dia seperti teringat akan sesuatu hal.

"Ah, Anda dokter salju!" Dia refleks berteriak. Beruntung suasana di dalam klub juga berisik dipenuhi dentuman lagu yang memekakkan telinga.

Yukimiya tertawa kecil. Merasa lucu mendengar panggilan yang terkesan kekanak-kanakan itu.

"By the way, aku bukan Nona Berisik, namaku Kanzaki (Name), tapi dokter bisa memanggilku sayang." (Name) terkekeh kecil. Sebelum kembali melayangkan pertanyaan. "Kalau dokter, siapa nama Anda?"

"Kurasa kau sudah tahu namaku. Bukannya tadi kau memanggilku begitu," jawab Yukimiya santai sambil menyeruput sedikit minumannya.

(Name) cemberut mendengar jawaban si dokter salju. Itu terlihat lucu di mata Yukimiya.

"Aku hanya mengingat yang bagian saljunya saja." (Name) berkata jujur.

Tidak tega melihat lunturnya senyum ceria (Name), Yukimiya mengelus puncak kepala (Name) sembari memperlihatkan senyumannya.

Blue Lock || LemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang