05. Beautiful Night || Chigiri

6.2K 290 18
                                    

Chigiri Hyoma terkenal akan paras cantik setara dengan perempuan tulen. Surai merah panjang, bulu mata lentik membingkai tatapannya yang sayu, hidung mungil mancung, dan kulit seputih salju. Definisi cantik sesungguhnya.

Meskipun memiliki batang, dia tetap disukai oleh dua gender. Tak ayal saingan untuk memilikinya tersebar di mana-mana. Banyak yang memuji kecantikan dari paras Chigiri.

Selain fisik yang menawan, Chigiri juga terkenal baik hati bagaikan malaikat, murah senyum dan senang membantu orang lain. Chigiri benar-benar terlalu sempurna.

Setidaknya begitulah pemikiran orang-orang sekitar. Gampang menilai seseorang dari luar. Berbanding terbalik dengan Itoshi (Name)- bungsu Itoshi itu sangat tidak menyukai Chigiri.

Alasannya? Dikarenakan penolakan Chigiri. Berawal dari kagum sebab Chigiri adalah tipenya. Lelaki berparas cantik seperti perempuan tapi masih punya ketertarikan terhadap lawan jenis alias normal.

Kesekian kali menghela napas kesal. Sorot tajam netra teal terus memberikan atensi pada sosok lelaki bersurai merah. Itoshi bungsu tak pernah gagal mendapatkan kemauannya. (Name) sangat menginginkan Chigiri.

"Aku harus memilikinya ...," gumam (Name) beranjak pergi.

Di rumah besar Itoshi, suara gemericik air terdengar. Tubuh atletisnya bergerak menikmati deburan air. Rin tengah berenang di kolam renang yang terletak di halaman belakang.

(Name) mengambil kesempatan masuk tanpa permisi ke dalam kamar kakak keduanya. Sudut bibir melengkung tipis ke atas ketika mendapati ponsel Rin tergeletak di atas nakas.

Ponsel tanpa password terbuka dengan mudah. Jemari lentik mengulir layar ke sebuah grup chat berisikan obrolan random Rin dan teman-temannya.

Seulas senyum tersungging mendapati balon obrolan berupa party di nighclub nanti malam. Chigiri pasti akan ada di tempat itu.

(Name) akan memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Secepat kilat menaruh kembali benda pipih itu ke tempat semula.

Saat keluar dari kamar Rin, lelaki itu terlihat sudah selesai dengan kegiatan berenangnya. Ia tampak menyeka bulir-bulir air yang masih membasahi surai hitamnya.

Rin hanya mengenakan celana berenang di atas lutut, mengekspos perut sixpack, dada bidang serta punggung lebar, dan otot-otot hasil kerja kerasnya sebagai seorang atlet pemain bola.

Memiliki kepekaan yang cukup tinggi dengan sekitar, Rin menyadari kehadiran sang adik.

"Oh, kapan kau pulang?" tanya Rin berbasa-basi.

"Baru saja." (Name) menjawab seadanya.

Lalu melangkah ke kamarnya tak tertarik mengobrol dengan Rin. Bukannya tak akur hanya saja (Name) tak suka bila Rin selalu menceramahinya agar menjauh dari Chigiri. Menghindar lebih baik daripada harus adu keras kepala dengan kakaknya itu.

***

(Name) mengumpat kesal dalam hati. Tempat bernama Blue Nightclub ini sangat ramai dipenuhi banyak manusia yang mencari hiburan. Suara dentuman musik keras membuatnya sangat tidak nyaman.

Masih dalam mode penyamaran, (Name) memperhatikan sudut ruangan di mana ada Rin, Isagi, Bachira, Nagi, Reo, Kunigami, dan Chigiri. Belum lagi datang beberapa teman Rin yang tidak diketahui namanya.

(Name) memantau secara tak terang-terangan. Jaket hitam berukuran cukup besar hingga menutupi ke atas paha, berhasil menenggelamkan dress mini tanpa lengan yang melekat di tubuhnya. Rambut panjang hitam disanggul ke atas di tutupi oleh topi hitam. Kacamata berwarna senada membingkai wajahnya.

Blue Lock || LemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang