Keduanya telah sampai. Haruto sebenarnya sedikit malu. Bukan hanya karena cuma memakai piyama untuk datang kesana, tapi juga karena ia berjalan dengan Jeongwoo yang merangkul pundaknya erat. Tolong, Haruto kan jadi baper berat.
"Tungguin disini ya beb, gue latihan bentar sama mereka." suruh Jeongwoo sambil menunjuk teman-temannya yang ada di belakang.
"Bab beb bab beb, congor lo minta diplester?!" sungut Haruto kesal. Padahal aslinya udah salting brutal karena dipanggil 'beb' sama gebetan.
"Yakan lo bebek." balas Jeongwoo santai sembari berjalan menjauh, mulai masuk ke dalam area lapangan indoor.
Mulut Haruto menganga tak percaya, mudah sekali cowok itu menaikkan harapannya lalu kembali dijatuhkan ke dasar. Haruto merasa patah hati. Ia lalu memilih diam dengan tangan bersedekap dan raut wajah yang terlihat kesal.
"Widihh, mentang-mentang udah punya penyemangat. Tiap latihan pasti diajak. Ngga sopan, lo!" ejek Jihoon. Jeongwoo hanya nyengir dengan wajah tanpa dosa.
"Pacar lo manis juga, Woo. Siapa namanya?" tanya Yoshi.
"Kepo lo bang!" jawab Jeongwoo. "Tapi sebenarnya dia bukan pacar," jujurnya.
"Belum sih, tapi dia punya gue! Jangan coba-coba ye bang!" lanjut Jeongwoo sedikit mengancam. Andai Haruto mendengarnya, dia pasti sudah jingkrak-jingkrak kesenangan. Tapi sayang, posisi pemuda itu lumayan jauh. Jadi hanya samar-samar yang terdengar.
"Bercanda, kali. Kalo beneran gue pepet, udah diamuk sama si hamster." kekeh Yoshi.
"Dah dah, kuy mulai!" potong Junkyu. 10 orang yang dibagi menjadi 2 tim itu pun memulai latihan mereka.
Haruto yang menonton sebenarnya sedikit bosan. Apalagi dia seorang diri menunggu Park sialan Jeongwoo itu. Akhirnya ia memilih untuk memainkan ponsel Jeongwoo. Benar! Ponsel Jeongwoo.
Padahal tidak ada hubungan apa-apa selain hanya sebagai teman. Tapi Haruto bisa mengakses penuh ponsel pemuda itu karena sudah ditambahkan face id dan fingerprint miliknya. Aneh? Sangat! Haruto sendiri awalnya tak percaya, tapi ternyata oh ternyata, Haruto memang tidak diperbolehkan untuk terlalu berharap tinggi.
Alasan Jeongwoo melakukan itu adalah sebagai antisipasi jika dia melupakan password hpnya. Kenapa ia tidak memasukkan face id atau sidik jarinya sendiri? Tidak tahu. Memang serandom itu seorang Jeongwoo. Jadi memang hanya ada face id dan fingerprint milik Haruto saja.
"Oh?!" kaget Haruto, ia bahkan sampai menutup mulutnya.
"Ternyata dia udah pensi dari tuh aplikasi? Sejak kapan dah?"
"Apa ada yang si menyebalkan itu sukai lalu memintanya keluar?"
"Haha, bucin banget anjir!" ledek Haruto. Tapi tak urung ia merasa sedih dan sedikit sakit hati. Kalau memang ada yang Jeongwoo sukai sampai dia rela berhenti menjadi pacar sewa, berarti dia sangat mencintai orang itu. Yang artinya cinta Haruto bertepuk sebelah tangan. Miris. Seakan menguatkan dugaannya, sebuah pesan tiba-tiba masuk.
Ibu negaraa✨
Sayang, nanti beliin martabak ya
Yang manisPotek sudah hati Haruto. Ternyata selama ini memang hanya dia yang memiliki perasaan lebih pada Jeongwoo. Lalu, apakah Haruto sudah salah paham dengan perilaku Jeongwoo yang treat him like orang yang paling pemuda itu sayang? Sial! Haruto rasanya ingin memukul Jeongwoo.
Ia meletakkan ponsel Jeongwoo dengan sedikit kasar dan memilih untuk membuka ponselnya sendiri. Mencoba untuk meredakan gelenyar aneh yang ada di hatinya. Panas. Haruto benar-benar merasa panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Story [bxb]
Fanfiction[discontinue] 📍All pair Treasure random ship! bisa oneshot, twoshot, threeshot atau bahkan lebih. ⚠️ update kalo ada ide hehe ⚠️ semuanya murni cuma imajinasi! ⚠️ don't judge! ⚠️ bxb area! jangan salah lapak! © 𝐝𝐝𝐚𝐥𝐟𝐲𝐨𝐬𝐡