- 5 -

240 38 12
                                    

Chapter 5: Dia.

"HAH?!"

Luffy terkejut bukan main saat tahu tiba-tiba ada seorang wanita yang kini berada tepat di hadapannya, menyatakan bahwa dia adalah rekan barunya yang akan menemaninya bertugas nanti.

Nami, adalah prajurit wanita yang telah dipromosikan ke Divisi-0 bersama dengan Luffy oleh Sengoku. Ternyata, inilah yang selama ini direncanakan Sengoku.

Nami adalah seorang prajurit yang awalnya berada di Divisi-2. Dan juga, dia adalah seseorang yang cerdas dan pintar karena selalu mendapat ranking 3 besar saat ada ujian dan praktek kemiliteran.

Fakta lainnya, adalah Nami merupakan salah satu yang terbaik di Korps Marinir Wanita karena pengetahuan dan kecerdikannya. Tak heran jika Sengoku mempromosikan Nami ke Divisi paling mematikan di Matra Angkatan Laut.

"Ada apa pak? Apakah ada yang salah?" Nami bertanya kepada Luffy karena melihat ekspesi Luffy yang kebingungan.

"Siapa bajingan yang mengutusmu kesini?" Luffy malah balik bertanya.

"Laksamana Armada Sengoku pak," Nami menjawab.

Luffy pun menepuk keningnya dan menghela nafas berat. "Sudah kuduga.."

Di sisi lain, Luna yang berdiri tepat di samping Luffy, hanya diam memperhatikan kedua insan itu berbicara. Tak lama, Luna menggoyangkan tangan Luffy pelan. "Itu siapa ayah?" Luna bertanya dengan wajah polosnya.

Luffy pun melihat ke arah Luna lalu menjawab. "Gatau, ga kenal," tuturnya.

Nami menyadari ada sosok anak kecil disamping Luffy. Dia pun menengok lalu membungkukkan badannya dan mengelus rambut Luna secara lembut seraya tersenyum hangat. "Aku tak tahu kau punya anak yang sangat imut pak," ujar Nami.

"Dia bukan anakku," jawab Luffy dingin, sedingin es batu.

"Luna, jadi beli eskrim ga?" Luffy mengalihkan pembicaraannya terhadap Luna.

"Uhm," Luna mengangguk, namun ekspresinya ragu, seolah sedang memikirkan sesuatu.

Kemudian Luna dan Luffy perlahan berjalan meninggalkan Nami sendirian disana. Nami yang baru saja disambut dengan cara yang tidak mengenakkan, tentu tidak terima. Padahal dia sudah menaruh rasa hormatnya, namun tak terbayarkan karena Luffy tak memberi respon yang sesuai.

"Tu-Tunggu pak! Anda mau kemana?" Nami berteriak kepada Luffy yang kian menjauh.

Dari kejauhan, Luffy menjawab. "Bukan urusanmu!"

Nami menjadi kesal disini. Dia sama sekali tak dihargai oleh Luffy. Kalau saja pangkat Luffy lebih rendah darinya, mungkin Nami sudah tak perlu berpikir dua kali untuk menginjak-injak harga diri Luffy agar setimpal dengan perlakuannya.

"Guhh.. apa aku mesti berurusan dengannya di masa mendatang?" Nami mempertanyakan hal itu pada dirinya sendiri. Dia sedikit agak menyesal karena menerima tawaran promosi dari Sengoku.

Sekarang Nami tahu, kalau ternyata Luffy adalah orang yang menyebalkan. Jadi dia harus mempersiapkan diri untuk kedepannya.

"Jauh-jauh aku datang kesini dan begini perlakuannya padaku? Ugh, pokonya lihat saja nanti!"

- ☆ -

- Di Mini Market

"Tadi itu teman ayah?" Luna bertanya pada Luffy sambil sibuk mencari eskrim yang menjadi keinginannya.

"Aku saja tidak tau dia itu siapa," jawab Luffy.

"Hehh.."

"Kenapa?"

5. BattleCry [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang