- 27 -

78 19 2
                                    

Chapter 27: Rekaman Video.

Saat ini Kurohige sedang berjalan di lorong persembunyiannya menuju ke ruangan pribadinya. Dia masih mengingat begitu jelas sensasi setelah merenggut nyawa seorang Shanks. Ada kepuasan tersendiri baginya yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata setelah ia melakukan hal keji tersebut.

Sembari berjalan, dia pun mengelap cipratan darah yang menempel di lengannya dan mengotori pakaiannya menggunakan sapu tangan.

Disaat sibuk membersihkan noda darah, ada seseorang yang memanggilnya dari belakang.

"Bos tunggu bos..!!" panggil Jesus Burgess seraya berlari menghampiri.

"Hah? Ada apa?" Kurohige menoleh karena dipanggil oleh salah satu anak buahnya itu.

Sesampainya Burgess tepat di hadapan Kurohige, ia berkata. "Coba kau pikirkan apa yang sedang kupikirkan," katanya sambil senyam-senyum ga jelas.

Bughh!

Kurohige memukul kepala Burgess. "Kau ini bagaimana sih? Mau gimana aku tau apa yang ada di pikiranmu kalau aku saja tak tahu apa yang sedang kau pikirkan saat ini, kono aho ga!" Pekiknya.

Wajah Burgess jadi murung karena barusan kepalanya dikeplak oleh bosnya.

"Memangnya apa yang melintas di pikiranmu?" Tanya Kurohige, ingin tahu sebenarnya apa yang ingin Burgess sampaikan kepadanya.

"Anu.. sebenarnya aku ingin memberitahu bahwa saat ini adalah momentum yang pas tuk memancing para bedebah itu agar segera bertindak serius dan keluar dari sarangnya," jelas Burgess agak ragu-ragu karena takut dihantam lagi oleh Kurohige.

Kurohige lalu terlihat mengusap-usap janggutnya seakan mengartikan bahwa ia sedang berfikir.

"Hmm, bener juga apa katamu.. bukannya bicara daritadi kau," ujar Kurohige setuju dengan apa yang dikatakan Burgess.

"Barusan aku ingin menyampaikan, tetapi malah kepalaku yang jadi sasaran," Burgess menggerutu sambil manyun.

"Itu karena cara kau menyampaikan membuatku bingung sialan! Aku sedang malas berfikir malah dibuat berfikir," ucap Kurohige geram.

"Yaudah maap," jawab Burgess dengan santainya.

"Jadi harus berbuat apa kita tuk memanfaatkan situasi ini?" Tanya Kurohige.

"Begini bos.." Burgess mulai menjelaskan.

"Kita baru saja membunuh Shanks dan sebelumnya kau telah meminta kami tuk membuang mayatnya kan? Nah menurutku mayat pria itu jangan langsung dibuang, mubazir," usulnya.

Kurohige menaikkan salah satu alisnya. "Lalu?" Kurohige menyela.

"Kita buat video rekaman lalu jadikan mayat Akagami sebagai objeknya. Setelahnya kita kirimlah video itu secara personal kepada Sengoku, pasti Marinir-Marinir itu pada panas melihat rekannya tewas mengenaskan di tangan kita dan sudah dipastikan mereka akan keluar dari sarang mereka karena perihal ini bos," Burgess membeberkan penyampaian idenya.

"Jenius!" Kurohige melontarkan rasa takjubnya kepada Burgess. Dia tak tahu kalau anak buahnya itu bisa kepikiran sampai kesitu. Padahal Kurohige sendiri sampai ga kepikiran dengan rencana yang diusul Burgess barusan.

Bukan karena dirinya bodoh, hanya saja Kurohige sedang tak ingin berfikir kritis dan luas.

Ia sebenarnya cerdik dan licik. Terbukti karena selama ini dialah dalang di balik jalannya pemberontakkan meski beraksi di balik layar.

"Kalau begitu kau siapkan semuanya tuk mengambil rekaman," perintahnya.

"Siap bos!" Seru Burgess dengan semangat yang berapi-api.

5. BattleCry [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang