Chp 1|| Sarapan•

1K 68 30
                                    

"Apa salah nya aku bahagia dengan tersenyum?!!hanya itu yang aku inginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa salah nya aku bahagia dengan tersenyum?!!hanya itu yang aku inginkan.."

Beribu kalimat dan kata yang diucap, namun hanya itu yang tetap ia inginkan setiap hari, hanya satu kata yaitu 'bahagia'. Sesulit itukah mendapatkan nya?tidak ada yang mempercayai peringatan yang disampaikan. Sampai saat nya tiba, mereka berlalu lalang dan berhamburan. Setelah insiden terjadi, orang balik menyalahkan dirinya tanpa sebab. Di tambah sarkas dan sindiran dari orang terkasih yang selalu dijahili menjauhi untuk selamanya dalam sumpah yang terucap

'Bagaimana kau bisa mengucap sumpah dalam keadaan marah kak?kau bisa menyesalinya'

Menjadi orang yang supel itu tak membuat selamanya bahagia. Keceriaan dan kegembiraan yang ia punya justru membuat malapetaka terjadi. Orang selalu menganggap nya lelucon bahkan jika sang Angin serius. Di dalam lubuk hati yang dalam ia mempertanyakan sifat yang dimiliki kepada langit biru diatasnya.

"Jika aku yang tersenyum adalah tragedi maka aku yang menyedihkan adalah comedy untuk sekarang"

Melawan kebencian yang menutupi semua fakta dengan seluruh hidup yang dikorbankan demi kebahagiaan orang lain. Dan sekarang senyuman itu akan menjadi kutukan baginya

Di saat orang menginginkan ia yang dahulu, itu tak ada gunanya. Kata maaf yang keluar dari mulut hanyalah omong kosong tak berguna. Hanya ada derita, hanya derita..

"Mengapa ya..sulit kita untuk merasakan kehangatan dalam sebuah ikatan.."

****

Semesta yang begitu indah menghadirkan sebuah kejadian dan kenangan didalamnya. Kata indah yang pasti identik dengan senyuman dan kebahagiaan, seperti seorang pemuda berumur 17 tahun yang bertopi biru tua, putih dan sedikit kuning dimiringkan ke arah kanan, mata berwarna laut dalam seperti manik safir, dan tentu senyum dan tawa istimewa nya. Orang menjuluki dirinya sebagai 'Angin Periang' karena semua dari ujung kepala sampai kaki identik dengan warna biru. Serta nama nya sendiri yang sudah berarti Angin yaitu Taufan. Tepat sebelum julukan baru muncul sebagai 'Pembual Gila' itu datang

Tinggal dalam satu rumah dua lantai, hanya mereka bertujuh. Kedua orangtuanya pergi bekerja di luar kota yang jauh. Setelah mendiang kakek tiada, kehidupan sehari-hari mereka semakin berdikari, dan menyerahkan bisnis cafe coklat panas kepada para cucu nya. Sesekali Ayahnya menjenguk ke rumah, memberi pasokan uang dan memberi kabar

"Pagi dunia, kuharap aku hari ini tersenyum seperti mentari yang menyinari bumi sepanjang hari.." ucap nya sambil mengucek mata

...

"Hening?..uh?.."

Taufan yang menyadari bahwa waktu semakin berjalan akhirnya pun segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah bersama saudaranya yang lain. Oh tunggu?lain?ya tentu. Taufan mempunyai enam saudara kembar dengan sifat nya yang berbeda juga. Tapi yang paling istimewa dari mereka semua tetaplah Si Angin Periang

"Kak Taufan?!cepat turun..sarapan sudah siap..."

Ucapan yang terdengar dari lantai bawah sana dari si adik pertama sudah terdengar. Tanda makanan enak sudah tersedia di atas meja bundar sana. Dia adalah Gempa selaku saudara yang bertanggung jawab dan mempunyai sifat keibu-ibuaan. Oh tidak,hanya bercanda. Gempa lah yang paling bisa diandalkan jika menyangkut urusan dan pelerai pertengkaran.

"Oke Gem aku menyusul..." Jawab Taufan selesai mengambil topi nya yang tergeletak usai menyisir rambut

Berjalan menuruni anak tangga dengan tersenyum seperti biasa nya, menatap ke lima saudara yang sudah duduk rapi di depan meja makan

Wush

Tiba-tiba ada angin kilat yang mendahuluinya, seseorang baru saja melewati Taufan.

"Ice cuma semangat pas mau makan haha.." ucap Taufan tertawa lebar

Sedangkan adik ketiga nya sudah mulai mengunyah makanan secepat kilat. Taufan pun segera menuju meja makan untuk sarapan. Hangat nya sebuah keluarga yang dirasa, meski hanya seberapa menit, itu tetap berharga

"Taufan!kenapa kau terus senyum, cepat makan!!.." Gertak si kakak sulung yang menyadarkan lamunan Taufan tiba-tiba. Oh entah apa yang dipikirkan Halilintar, tersenyum saja bisa salah bagi orang jutek sepertinya

"Ih bukan aku kalo ga senyum ya.." jawab Taufan, tentu sambil tersenyum

"Tidak usah senyum, kemarin lalu kau membuat masalah besar!jadi ga usah cengengesan!"

Deg-

Entah apa yang dirasakan, setelah ucapan itu hati Taufan terasa terpaku hebat. Kepalanya menjadi menunduk dan senyuman nya sedikit lebih rendah. Semua yang mendengar kemudian langsung terdiam. Keheningan mulai terasa kembali

"Kak Hali!? Sudahlah..tak usah mengungkit masa lalu.." ucap Gempa dengan serius

"Iya..lagian itu dulu.." sambung si pembuat onar bernama Blaze, selaku adik ke dua Taufan

"Itu bukan salah kak Taufan.." lagi-lagi saudara nya angkat bicara, sebagai orang yang paling narsis dan paling sombong bernama Solar, dengan kacamata visor oranye

"Benar..itu bukan salah kak Ufan.." dan yang terakhir, dari yang paling polos dan naif, sama ceria nya seperti Taufan,dia adik keempat yang bernama Thorn

"Tch yasudah!.." Ketus Halilintar, melanjutkan sarapan nya dengan wajah datar. Sikap nya yang dingin dan pemarah itu pernah membuat senyuman menjadi tangisan kepada adiknya

"Itu memang bukan salahku, kalian selalu tak percaya ketika aku serius, kalian selalu mengira aku sedang bercanda lalu tak ada yang percaya.."












To be continued....
Halo readers lama ga jumpa ya hehe, author bikin cerita baru nih, sebenarnya mau author up dua Minggu an setelah ini karena ada ulangan, tapi tangan author gatel 🗿☝️
Bruh kalo chp pertma ngebosenin gini. Dan ya.. author ga tahu bisa up tiap hari selalu seperti dulu,tapi coba aja ya
Ok makasih yang sudah vote hhe🦖💗
Geledek tai dimana-mana sikap nya emang pantes bikin emosi kayaknya 🗿

Brother Line Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang