Belum sempat aurora menjawab dibelakang tubuhnya, ada dua orang laki-laki yang baru datang, nouvan bersama saros yang membawa banyak camilan juga makan siang. Sabil juga saros sama-sama kaget karena tak menyangka pertemuan kedua mereka akan seperti ini.
"Jangan terlalu banyak kegiatan nanti kamu capek" nouvan menglus kepala sabil dengan sayang.
"Kan ada aurora bang, si sabil bakal aku jagain deehhh suerr, eh bang nouvan kok bareng sama bang saros" sabil terkejut mendengar penuturan aurora, kenapa sahabatnya itu kenal dengan laki-laki yang sekarang menatapnya dengan dingin.
"Lo kepo banget jadi manusia" saros mengacak-acak rambut aurora, dan menatap aurora dengan lembut.
"Ihhhhh abang huh, bisa diem gak sih tangannya" aurora merapikan rambutnya dengan jengkel yang dibalas juluran lidah saros.
"Saros ini sahabat abang, kamu sendiri kok kenal sama dia ?" nouvan sendiri heran, tidak biasanya saros begitu akrab dengan wanita bahkan pacarnya sendiri dia acuhkan.
"Ini bocill satu sepupu gue, mamanya dia adik bokap gue, dia kalo kabur selalu ke rumah gue, mangkan-nya kalo dia ke rumah, gue yang diusir dari rumah sama mamah, karena kalo ketemu sama ini anak yahh gini ribut mulu" saros tetap mencolek pipi aurora dengan gemas, dan selalu ditepis aurora kasar
"Diem deh ah, gue mau pulang duluan ya bill kalau besok udah bisa jalan lo kabari gue ya ? Bye sabilll sayang" sabil hanya mengangguk dan merebahkan dirinya lagi berniat untuk tidur, dia tak ingin menyapa laki-laki yang sudah berucap kasar padanya, nanti jika dia menyapa dikira sok kenal lagi.
"Kamu sebentar lagi ujian terus lulus, mau lanjut masuk SMA mana dek ?" nouvan bertanya ditengah keheningan yang melanda mereka bertiga
"Mau satu sekolah sama abang, tapi peraturannya tetap sama aku gak mau dikenal sebagai adik abang okey" pinta sabil manja.
"Kenapa ? Kamu malu punya abang kayak bang nouvan ?" saros memandang tak percaya nouvan yang kini merajuk didepan wanita jelek ini, dan bukankah yang seharusnya malu itu nouvan, punya adik jelek dan gendut seperti sabil.
"Aku gamau diteror sama cewek-cewek yang menggilai abang, enggak lagi dan kalaupun suatu saat bakal ketahuan, aku bakal ngelawan dan gak bakal diem kayak sebelum-sebelumnya" sabil tersenyum dengan manis membuat saros tertegun sejenak, senyumnya begitu tulus dan menghanyutkan siapa saja yang memandangnya.
Nouvan mengangguk dan menyuruh sabil agar istirahat, biar dia menunggu bundanya datang dengan saros, selama 2 hari sabil dirawat intensif karena tubuhnya benar-benar dehidrasi parah dan setelah sembuh sesuai rencananya dengan aurora, mereka berbelanja gila-gilaan, belajar juga gym secara teratur.
*****
Beberapa bulan kemudian
Mereka bekerja keras, dari belajar untuk ujian juga make over yang begitu susah dan membutuhkan komitmen yang tinggi, untungnya tekad sabil untuk glow up begitu kuat, bahkan aurora yang menemani sabil berproses saja sudah kepayahan. Disela-sela aktifitas mereka yang begitu sibuk tak lupa mereka juga meluangkan waktu untuk refreshing, bisa marathon drakor, game, juga pergi ke tempat wisata bersama.
Sabil merasa jika tubuhnya sekarang begitu fleksibel, selera fashionnya pun mulai bervariasi, bahkan aurora begitu terpesona dengan sabil dan selalu membujuk sabil agar membuat akun sosmed pribadinya. Sabil memang terlahir dengan memiliki tinggi badan yang ideal, olahraga menjadi wajib baginya, karena makanan yang dikonsumsi selalu seenaknya, dia tidak bisa menolak makanan, oleh sebab itu jam untuk olahraga-nya ditambah, tidak hanya gym tapi yoga juga jogging pagi, jadi meskipun dia makan banyak bentuk badannya akan tetap terjaga.
"Wihhhhh siapa nihhh, primadona dari sekolah mana ini bestie" goda aurora pada sabil yang baru datang, pasalnya selama proses kelulusan juga pendaftaran siswa baru, sabil pergi ke singapura ikut bunda bersama adiknya menemui sang ayah yang sedang sakit, jangan tanyakan tentang abangnya, dia merengek ingin ikut tapi dilarang sang bunda, karena mereka disana juga lama, karena sang nenek juga ikut sakit, bisa dihitung waktu aurora dan sabil bertemu hanya 2 bulan setelah sabil keluar rumah sakit dan 4 bulannya, sabil disingapura meskipun setiap hari mereka video call aurora tak menyangka, sabilnya yang imut sekarang menjadi sabil yang lebih sexy dan menggairahkan.
"Apa kabar aurora uhhhhh sabil kangen banget sama kamu tau" sabil memeluk aurora dengan erat, dia menyerahkan paper bag oleh-oleh darinya juga dari renata adiknya.
"Selera gue banget kalo ini mahh" aurora mengucapkan terimakasih, dibalas anggukan oleh ssabil
"Itu hadiah ulang tahun sama oleh-oleh, yang satunya kado dari renata dia waktu itu nangis tau, karena pas ke toko mau beli itu uangnya kurang dan dia ngeyel tetep mau beli itu, pas ditanya juga diem eh tau-taunya buat kamu" aurora merasa terharu mendegar penuturan sabil.
"Progress glow up-nya gi mana ? lancar gak ?" tanya aurora kemudian
"Lancar kok cuman bunda sama ayah ngasih pesan kalau aku sampai opname lagi bakal dilarang diet dan lainnya" sabil terkekeh mengingat perjuangan-nya meyakinkan kedua orang tuanya, jika dia tidak akan kenapa-kenapa.
"Oh iya semua berkas dan keperluan udah gue bantu urus, bang nouvan juga ikut urus kesana sini demi elo, abang lo jelas tahu kan, kalau adiknya sekarang udah jadi cantik kayak selebriti papan atas ?" sabil meminum jus buah yang dia pesan tadi, lalu menggeleng
"Dia gak tau, bahkan kita belum ketemu hehehehe aku langsung nemuin kamu lohhh gi mana terharu gak ?" goda sabil dengan menaik turunkan aslinya. Aurora merasa sabil banyak berubah tapi tetap dalam ranah yang baik
"Ashole, are you kidding me ?" umpat aurora
"Serius kok, aku kesini juga mau minta tolong sama kamu, kalau aku minta kamu buat jadi asisten sekaligus managerku gi mana ra, tertarik apa enggak ??" tanya sabil dengan serius
"Waittt otak gue masih loading" aurora diam dengan menatap lurus sabil yang tengah tersenyum hangat
"Tenang aja ra aku kasih upah kok, yahhh meskipun upah-nya gak sebanyak uang jajan bulanan kamu, tapi lumayanlah ya buat uang saku tambahan" sabil semakin terkekeh melihat wajah kocak aurora, diam-diam dia mengambil handphone berlogo apple dan memotret muka kocak aurora.
Cekrek
Orang cantik kalau candid tetep cakep ya wkwkwk :v
"Sabiillll ihhh, emangnya kenapa lo butuh asisten juga manager ?" setelah kesadarannya kembali, dia mulai bertanya
"Kamu kan tau ra, gi mana berusaha-nya aku selama ini, biar bisa jadi kayak sekarang, itu gak mudah dan butuh tekad dan kesabaran yang berlimpah, aku mau jadi inspirasi buat mereka yang sekarang ada di diposisiku dulu, dibully dan juga diremehkan, setidaknya aku mau jadi kekuatan mereka meski aku gak bisa bantu banyak" jelas sabil panjang lebar, yang dibalas anggukan pembenaran dari aurora.
Aurora begitu bangga, juga terharu dengan niat sabil yang begitu mulia, dia juga ingin menolong sabil-sabil yang lain, agar mereka tidak mempunyai pemikiran bunuh diri dan menyerah pada hidup mereka.
"Ayok kita lakukan, gue bakal bikin lo jadi yang tercaantiikkk didunia dan paling terkenal diseluruh benua yang ada" aurora menepuk dadanya bangga
"Tapi masalahnya aku gak tau harus mulai dari mana hehehe" sabil tersenyum konyol dengan menggaruk tengkuk-nya yang tidak gatal.
"Tenang kita bisa jual tampang lo yang cantik, juga badan lo yang aduhay itu. Hahahaha sini hp lo gue bikinin instagram sama akun buat cari cuan" sabil menyodorkan hp-nyat mata aurora melotot melihat handpone yang baru dirilis beberapa hari ini.
"BANGKE SABILLLLL....AAHHHHH KOK ELO UDAH PUNYA MODEL HPKELUARAN TERBARU INI SIALAN" aurora menjerit tak percaya, sang pelaku hanyabisa menutup wajahnya, karena malu dengan jeritan membahana dari aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS WORLD (REVISI)
Teen FictionSinopsis : Penyesalan memang selalu datang terlambat ketika dia hadir kita seolah tak perduli namun ketika dia yang tanpa sadar membawa hati untuk ikut pergi begitu terasa jika hadirnya begitu berharga apalagi ketika dia justru terlihat lebih bahagi...