Sabil acuh tak acuh dengan pandangan orang lain kepadanya, aurora sibuk membalas semua komentar dari fans sabil, semakin sabil terkenal semakin banyak pula yang membencinya. Dia tahu itu, asal mereka tidak melewati batas dengan menyakiti fisiknya dia masih bisa mentolerir jari kejam mereka.
Beda sabil beda dengan aurora, yang sudah mempersiapkan tim manajemen yang masih dalam proses pembentukan, nantinya orang yang ada di tim tersebut hanya orang-orang pilihan yang sudah terlatih baik fisik maupun emosinya. Papi aurora kaya, semua bisa dibicarakan dengan uang hahaha dia hanya perlu menunggu orang yang dipilih papinya.
"Aku mau makan mie ayam sama jus buah okey, aku tunggu dipojok sana ya ra" tunjuk sabil dipojok kantin yang dekat dengan pohon mahoni besar.
"Okey boss" jawab aurora
Sabil menopang dagu menatap hamparan rumput yang hijau, pikiran-nya menerawang mengingat semua hal menyakitkan yang telah dia lewati hingga berada dititik ini.
Huffftttt
Cekrek
"Cantik" puji saros yang mengambil potret sabil diam-diam.
Dorrrr
"Ngapain lo ross, mbokep ya ?" kenan dengan tiba-tiba muncul dibelakang saros dengan muka tengilnya.
"Anjing lo untung gue gak ada riwayat penyakit jantung sialan" nouvan dan rendra tertawa melihat wajah kaget saros yang terlihat sangat kocak.
"Ayo buruan masuk kantin bangke, nanti gak keburu waktunya, karena banyak yang harus diurus" ucap rendra.
Kenan dengan muka watadosnya duduk didepan sabil, nouvan mengelus kepala sabil dengan sayang, serta rendra dan saros yang memilih tempat duduk yang masih kosong.
"Ehh kak masih banyak tempat kosong tuh disana" tunjuk sabil diarea tengah kantin yang masih kosong, ketika melihat para teman sesat nouvan ikut bergabung dimejanya.
"Aduhhh masalahnya udah pw banget ini adek sabil" bibir sabil mengerucut sebal mendengar balasan kenan.
"Ren pesen sana gue yang bayar, sekalian sama pesenan mereka berdua ya" ucap nouvan dengan tangan yang mengulurkan uang cash.
"Tumben nihh kesambet apa lo nraktir tanpa diminta" selidik saros curiga.
"Asupan buat kalian biar nanti malem mau bantu tampil dicafe gue" mereka bertiga mengumpat dasar nouvan pasti kalau baik gini ada maunya.
"Pesan apa hmm ?" tanya nouvan dengan lembut membuat saros menatap dingin sahabatnya itu.
"Mie ayam sama jus buah dong hehehehe" jawab sabil dengan ceria.
"Makan nasi sabil kenapa kamu jadi nyemil doang sih, kemarin malem juga cuma makan salad awas aja kalau sampai kamu jatuh sakit" sabil hanya menyengir, saros semakin merasa tidak suka dengan kedekatan nouvan dan sabil, dadanya bergemuruh seakan-akan ingin menghancurkan semua barang yang ada didepannya.
Tak lama kemudian aurora membawa nampan makanan diikuti rendra, juga satu pelayan kantin yang membawakan sebagian pesanan mereka.
"Kok malah bareng kak rendra ra kesininya, kan tadi kamu duluan yang antri" tanya sabil penasaran.
"Biasalah the power of privillage" jawab aurora mengejek dibalas tawa gemas rendra.
"Iri ya ,jadian sama gue yuk biar ikut kecipratan privillage gue" rendra menaik turunkan alisnya.
"Hati-hati kalau suka sama aurora bisa dimutilasi lo sama dia, aurora kalau marah bisa berubah jadi singa garong" aurora menatap tajam saros, dia melotot kearah sabil yang tertawa karena ucapan saros benar adanya.
"Heehh gak usah ketawa juminten, gue makan juga nih mie ayam lama-lama" sabil buru-buru merebut mangkok mie ayamnya dari aurora.
"Mana ada sih aku ketawa, tadi tuh aku cuma senyum kok hahahahaha" tawa renyah sabil membuat saros terpesona.
"Sabil makan" nouvan menjejalkan mie ayam ke mulut sabil yang tengah tertawa, membuat dia terdiam kaget sekarang giliran aurora yang tertawa mengejek.
"Muka lo yang kocak harus diabadikan" aurora dengan cepat mengambil foto sabil dan mengunggahnya diakun resmi, tapi tak disangka fans sabil begitu gembira dengan foto yang dibagikan aurora barusan, karena difoto tersebut sabil begitu menggemaskan, bahkan ada salah satu sultan yang memintai alamatnya lewat DM hendak memberi coklat agar aurora sering memposting foto candid sabil.
"The power of orang cantik ya kayak gini hahahaha iya kan ra ? mau difoto kayak apapun pasti gue keliatan tetep cantik ya kan ?" sabil memeletkan lidah ke aurora berniat mengejek.
"What the fuck !! ada yang minta alamat gue dong, ahhahahaha katanya mau ngasih gue coklat biar sering posting foto candid lo, bangke mana cakep nihhh cowok dan keliatan kayak sultan anjir banyak duit-nya, coba lihat bill" aurora menunjukkan akun laki-laki yang mengiriminya dm pribadi tadi.
"Mukannya kok gak asing ya kayak aku pernah ketemu tapi dimana ya?" sabil memakan mie ayamnya dengan raut muka serius, dia sedang mencoba mengingat laki-laki tersebut. Setelah berpikir selama 2 menit barulah dia ingat siapa laki-laki itu.
"Ahhhh iya aku ingat, dia anak rekan bisnis ayah yang waktu disingapur pernah kerjasama sama aku, dia orang nomor 1 disana lohh juga jadi laki-laki nomor 1 yang paling ingin dinikahi wanita sana" ungkap sabil santai.
"Kalau gue kasih foto lo yang pakai lingerie gi mana ya mugkin gue bakal dapet kunci rumah atau mobil" aurora masih sibuk dengan gadgetnya tanpa tahu jika salah satu laki-laki dimeja tersebut menahan amarah.
Sedangkan sabil sibuk memakan mie ayamnya, dia tidak perduli, pekerjaan-nya memang model jelas jika yang dia jual hanya penampilan, yang sudah pasti berkaitan dengan tubuh, aurora juga tidak mungkin melakukan hal gila itu, dia sudah kaya punya segalanya buat apa juga dia melakukan itu.
Brakkkk
Saros sudah menahan amarah sebisannya, tapi naas rasa cemburu begitu mendominasi akal sehatnya saat ini.
"Lo mau apa gue beliin jet pribadi, pulau, villa ? bilang lo mau apa asal semua foto sabil yang berbau vulgar lo kasih ke gue semua file dan juga bentuk fisiknya" kata saros tajam membuat semua orang yang berada dimeja menatapnya heran dan kaget, bahkan saros juga kaget dengan kalimat yang dilontarkannya barusan.
UHUUKKK
Bukan sabil atau aurora yang tersedak karena terkejut tapi nouvan, dia menatap sorot mata saros yang memancarkan aura yang menyeramkan, aura ketika dia berada diarena melawan musuhnya, juga saat akan melakukan balapan liar.
"Lo suka sabil ? sikap lo terlalu aneh akhir-akhir ini" saros gelagapan mendengar tuduhan nouvan.
"Tau nih, lo udah punya pacar tolong sadar diri, gue gamau sahabat gue dibully karena sikap lo yang kayak gini ke dia" protes aurora.
"Bangke lo mau nikung temen sendiri ros, are you crazy man ?" ucap kenan tak percaya.
"Bacot kalian" saros pura-pura menyibukkan diri dengan bermain handpone, satu tangannya menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Sorry kak typeku itu laki-laki yang baik kayak bang nouvan dan bagiku kakak bukan laki-laki baik" ucapan sabil membuat saros menatapnya dalam, didalam mata sabil terpancar sinar kebencian yang begitu besar kepadanya.
"Ga nafsu makan gue, ayo kita pergi bill gue males jadi target umpatan cewek yang menggilai mereka" sabil berdiri meninggalkan makanan=nya yang masih tersisa banyak, uhh dia tak tega meninggalkan mie ayamnya, sebelum pergi dia mengucapkan rahasia yang tidak ingin dia sembunyikan lagi.
Jika menyembunyikan identitas dirinya yang sesungguh-nya dia menjadi menderita, lebih baik mengungkapkan identitas saja tohh sama-sama menderita kan ? dia tidak akan bersembunyi lagi, dia bukan sabil yang dulu. Dan dia akan melawan siapapun yang menyakiti-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS WORLD (REVISI)
Teen FictionSinopsis : Penyesalan memang selalu datang terlambat ketika dia hadir kita seolah tak perduli namun ketika dia yang tanpa sadar membawa hati untuk ikut pergi begitu terasa jika hadirnya begitu berharga apalagi ketika dia justru terlihat lebih bahagi...