"Sebenernya kita ngapain sih dipanggil segala, kan kita gak bikin onar" tanya sabil penasaran.
"Gue gatau sabill yang cantik, mangkan-nya jalan yang cepet biar cepet nyampenya" sabil terkekeh melihat wajah aurora yang kesal.
Mereka berdua berjalan menyusuri lorong ke ruang guru, sabil suka sekali menggoda aurora yang emosian, mukanya akan sama seperti ikan buntal jika marah, tapi meskipun aurora galak sabil selalu menyayangi wanita itu.
Tok
Tok
Sabil masuk bersama aurora ketika sudah dipersilahkan masuk dari arah dalam, diruangan guru tersebut sudah ada kepala sekolah, wali kelasnya, juga guru bk sekolah ini, ini kenapa pada ngumpul ya wahh perasaan gue gak enak nih batin aurora.
"Duduk" perintah bu silvi wali kelas mereka berdua, mereka dengan patuh duduk.
"Ada apa ya bu" tanya sabil.
"Begini sabil saya tahu pekerjaan kamu model dan kamu juga sudah terkenal disingapur sana, saya mendapat laporan kalau kamu juga ikut menjadi model majalah dewasa apakah benar ?" tanya bu silvi.
"Apakah ibu mempunyai fotonya ?" tanya aurora tenang pasalnya setiap job sabil auroralah yang menyeleksinya terlebih dahulu.
"Ini kamu lihat" pak hendrik menyerahkan map yang berisi foto yang diduga sabil sebagai modelnya.
(Gambar tidak disertakan agar tidak kena banned sama pihak wp)
Aurora justru tertawa melihat foto yang disodorkan barusan, sabil mengintip dan terkejut melihat foto panas tersebut, bahkan dia tidak pernah mendapatkan job yang seperti ini, tapi muka wanitanya terlihat familier.
"Ini bukan saya bu silvi lagian saya belum pernah dapat job kayak gini, ibu bisa cek semua foto diflasdisk yang ada diaurora semua foto selama saya jadi model ada disitu beserta tanggalnya" aurora menyerahkan flasdisk yang dimaksut, untung saja dia mempunyai copy-an flasdisk ini sangat banyak jadi tidak perlu khawatir jika terjadi masalah tak terduga seperti ini.
"Saya tahu siapa yang ada difoto tersebut tapi saya akan tetap diam, yang jelas itu bukan sabil bu saya berani menjamin"
Bu silvi dan semua guru yang sudah melihat pembelaan sabil beserta buktinya mengangguk percaya.
"Saya hanya memastikan dan meluruskan semua ini, karena kamu juga membawa nama baik sekolah sabil"
"Saya paham bu, tapi saya minta tolong untuk anak yang melaporkan saya jangan boleh macam-macam dan suruh tetap sembunyi atau semua hal yang dia miliki akan saya rampas satu persatu" pesan sabil dengan wajah tegas.
"Kami permisi bu"
Mereka berdua keluar dengan wajah tenang tak terpengaruh sama sekali, dunia entertainment memang kejam, jika bukan kamu yang menjatuhkkan maka kamu yang akan dijatuhkan.
"Sialan si lily gue bakal bikin perhitungan sama tuh anak" dumel aurora kesal.
"Ternyata meskipun aku diam dan gak cari masalah sama mereka justru mereka yang makin bikin masalah ya sama aku"
"Baru nyadar lo mangkanya jangan terlalu baek jadi orang"
"Yayaya" mereka kembali ke kelas, jika lily selalu mencari masalah denganya maka jangan salahkan jika dia juga akan merebut semua hal yang menjadi miliknya.
Setibanya mereka dikelas pelajaran baru saja dimulai, sabil mendengarkan materi dengan diam, matanya fokus serta tangannya yang sibuk mencatat dibuku tulis. Konsentrasinya terganggu ketika menerima notifikasi di handpone-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS WORLD (REVISI)
Roman pour AdolescentsSinopsis : Penyesalan memang selalu datang terlambat ketika dia hadir kita seolah tak perduli namun ketika dia yang tanpa sadar membawa hati untuk ikut pergi begitu terasa jika hadirnya begitu berharga apalagi ketika dia justru terlihat lebih bahagi...