"HP itu gue dapat dari iklan yang gue terima 2 minggu lalu" jawab sabil cengengesan.
"Gila lo udah dapet tawaran iklan juga, dan wait lo udah punya semua akun yang dibutuhkan, bahkan pengikutnya udah juta-an, hebattttt bestie gue, ternyata sudah terkenal ya anda, saya ikut bangga dengan kamu nak" aurora tertawa tidak jelas.
"Aku baru dapet 5 tawaran iklan disingapura dan 5 tawaran endors diindo, kan selama ayah sakit perusahaannya juga ada problem, jadi bunda yang ngehandle semua pekerjaan dari rumah dan kebetulan waktu itu sempet ada problem sama pihak salah satu model, mereka tiba-tiba mutusin kontrak, bahkan mereka rela bayar denda karena pembatalan kontrak, pas malem-nya aku denger bunda nangis didapur sendirian, aku gak tega jadi aku bilang kalau aku aja yang ambil iklannya, awalnya bunda gak setuju karena aku masih dibawah umur, juga gak pernah tahu kejamnya dunia entertainment, setelah pertimbangan yang lama dan udah dibicarain satu keluarga besar, minus bang nouvan jadinya ya seperti sekarang, aku bisa bantu ayah nyelametin perusahan-nya dari ambang kebangkrutan" aurora tidak sadar, kalau mata sabil seperti mata panda, tapi samar karena tertutup make up yang good quality.
"Terus sekarang status lo jadi model ? Apa influenzer ?" tanya aurora penasaran.
"Statusku jelas masih pelajar dong ra, gi mana sih kamu" sabil terkekeh melihat raut kesal aurora.
"Oh iya dari cerita lo, kemungkinan lo udah dikenal disingapura sana kan ? kenapa lo gak ambil kesempatan itu buat besarin nama lo disana dulu baru balik kesini ?" heran aurora
"Entahlah rasa balas dendam di hati sabil yang dulu, lebih menggebu-gebu" aurora melihat raut muka sabil yang berubah menjadi murung tak se ceria tadi.
"Coba deh cerita, mungkin gue bisa bantu walaupun gak banyak yang bisa gue lakuin, tapi gue yakin pasti bantu lo dengan semangat 45" sabil tersenyum haru.
"Lo masih inget cowok yang gue ceritain pas gue opname dirumah sakit ?" aurora mengangguk, sabil menarik nafas dan menghembuskn-nya perlahan.
"Dia kak saros sepupu kamu, waktu aku pulang gak sengaja tabrakan sama dia dibandara dan kamu tahu sikap dia 180% beda banget sama sikap dia waktu aku masih jelek, aku sedih banget tau ra, yahh meskipun waktu itu dia digandeng cewek cantik hehehe, aku kasihan banget ya cinta pertama belum bersemi tapi harus patah duluan" mata sabil berkaca-kaca, aurora mendekat memeluk sahabatnya dari dekat, dia tidak tahu jika abang sepupunya begitu brengsek kepada sahabat yang paling dia sayang.
"Lupain kak saros kalau gak bisa juga, ikhlasin orang yang gak berhak dapet perasaan tulus dari elo satu hal yang perlu lo tahu kak saros gak pernah bisa serius sama cewek manapun, mantan-nya aja bejibun bil, jadi sebelum perasaan lo semakin dalam, lebih baik lo buang, ayo kita sibuk bareng, dengan menjadikan lo wanita idaman dan buat wajah lo ditempel dimana-mana, buat kak saros dan semua orang yang pernah bully lo menyesal" aurora menepuk punggung sabil menenangkan sabil yang mulai terisak.
Perkataan aurora benar dia harus membalas semua perbuatan jahat orang-orang dengan cara elegan, biar saja mereka menjadi iri kepadanya, dia cukup memiliki beberapa orang-orang yang selalu mencintainya dengan tulus saja, baik dulu maupun sekarang.
"Ah iya aku lupa bilang, mulai besok kamu bisa pindah ke apartemenku hehehe, lusa kan kita mulai MOS jadi kalau bisa hari ini juga kamu bisa pindah, besok endors yang aku terima udah harus beres semua"
"Bu bosssku begitu hebattt angkat aku jadi saudaramu HAHA" mereka berdua tertawa, melupakan dan menyingkirkan sejenak permasalahan hati yang tidak ada habisnya.
*****
Malam harinya sabil dan aurora sudah berada diapartemen dengan kondisi rapi, karena barang-barang keperluan mereka sudah dibereskan pembantu keluarga masing-masing, karena kedua keluarga mereka berhubungan baik, maka dengan mudah mereka mendapatkan ijin untuk tinggal berdua diapartemen, ayah juga bunda sabil mendukung semua keputusannya dan siap membantu jika sabil membutuhkan sponsor untuk membesarkan namannya, tapi sabil tetaplah sabil gadis sederhana yang tidak ingin merepotkan siapapun, aurora juga bilang jika ayahnya bisa menjadi sponsor sabil, namun sama seperti sabil, aurora juga menolak dengan halus, tapi jika suatu saat mereka membutuhkan bantuan pasti mereka akan bilang.
Diruang tengah apartemen aurora mulai mengerjakan tugasnya sebagai manager juga asisten sabil dari memilih baju, peralatan make up dan keperluan lain yang akan dibutuhkan kelak, sedangkan sabil dia sedang memilih baju untuk melakukan pengambilan gambar endors barang, setelah menemukan beberapa baju yang sesuai selera dia bergegas memoles wajahnya dengan tema hot summer, yahhh meskipun tanpa make up sabil sudah cantik tapi dia professional, dengan pekerjaan sampingannya ini.
"Gimana look aku ra buat endors kali ini" aurora yang sedang fokus mendongak, dia tersedak ludahnya sendiri karena terlalu terpesona dengan kecantikan serta aura yang dipancarkan sabil.
"GILLLLAAAA....Bahkan kamera gak bakal bisa nangkep 100% kecantikan elo sabill, ihhhh bu boss gue cantik banget sumpaahhh" puji aurora tidak ada habisnya, semua ucapan aurora bukan bualan semata, namun memang faktanya sabil secantik itu.
"Kita selesai-in semua endorsnya hari ini ya, aku ada 3 baju yang mau diendors jadi nanti pengambilan gambar bajunya lebih banyak oke, biar besok kita bisa jalan-jalan tanpa khawatir, oh iya kamu bisa foto aku pakek hp ku atau kamera yang dimeja" tunjuk sabil ke kamera yang tergeletak dimeja dekat laptop.
"Jelas pakek kamera dong, yahh meskipun hp lo bagus hasilnya, tapi mending pake kamera dehh, ini aset yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin" sabil dan juga aurora menuju ruangan yang sudah disulap menjadi studio foto dadakan, rencanannya mereka akan merombaknya perlahan nantinya.
1 jam kemudian
Lima produk yang diendors sudah selesai difoto, tinggal mengedit juga mengaploudnya ke media sosial, karena mereka hanya bekerja berdua jadi tugas mereka dikerjakan bersama-sama, ada 5 jenis brand produk yang bekerjasama dengan sabil seperti make up, baju, makanan, tas, barang elektronik dan keperluan untuk gamers.
"Aku mau buat video sama jualan live ya ra nanti kamu bantu nge-up biar kontennya naik bisa kan ?" pinta sabil dengan mata fokus ke laptopnya.
"Jelass bisa dong bu boss, eh btw nyokap mau buat audisi model pakaian yang akan dikontrak sama perusahaan-nya, kata ayah sih maunya elo yang jadi BA mereka tapi kata mami suruh tanya elo dulu gi mana, mau ambil gak ?" aurora beranjak menuju dapur untuk mengambil minuman juga beberapa camilan untuk menemani mereka bekerja.
"Boleh dehh ra semakin aku dikenal semakin bikin mereka yang gak suka sama aku makin panas" sabil tertawa jahat yang dibalas acungan jempol aurora
"Wait gue konfirmasi dulu ke mami, soalnya kemarin mami bimbang antara mau ngasih ke elo atau ke pacar bang saros" tubuh sabil membeku mendengar nama saros, perlahan dia mulai tenang dan bersikap biasa seperti semula.
Sabil mengambil minuman dingin yang ditaruh aurora dimeja, jarinya sibuk mencari ide untuk kontennya agar lebih fresh juga menarik minat masyarakat indonesia, selama dia melakukan iklan disingapura semua barang yang dia promosikan habis terjual dalam kurun waktu 1 jam perilisan video iklan tersebut ditayangkan, karena kerjasama ini merupakan langkah awalnya memasuki pasar indonesia dia jadi agak khawatir.
"Haii mam, aku mau bilang kalau sabil mau ambil tawaran yang dikasih papi"
".........."
"Oh gitu ya, yaudah deh gapapa"
".........."
"Iyaaaaa tau semua atas kehendak paduka raja saros, aurora yang rakyat jelata nurut aja"
".........."
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS WORLD (REVISI)
Teen FictionSinopsis : Penyesalan memang selalu datang terlambat ketika dia hadir kita seolah tak perduli namun ketika dia yang tanpa sadar membawa hati untuk ikut pergi begitu terasa jika hadirnya begitu berharga apalagi ketika dia justru terlihat lebih bahagi...