Damn

1.2K 45 2
                                    

•••

Ruangan cukup lebar,hanya ada satu meja dan kursi,ruanagn khusus karyawan elit.nuansa abu tua dan hitam.mata itu menatap sebal ke atas dimana satu Lampu yang akan rusak,terlihat padam dan menyala kembali."kenapa tidak dicopot saja?apa harus aku yang menggantinya?huh!"

Peat menggrutu kesal sambil menaiki tangga besi yang menjadi perantara antara dirinya dan atap

"Peat"samar suara memaggil,Peat menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya samar,matanya menelisik sudut demi sudut ruangan itu,tapi tak ada seorang pun

Ia kembali menatap lampu yang berkedip,peat ingin mengganti dengan bolam yang baru

"Sepertinya ini rusak"gumamnya setelah berhasil menggantinya.perlahan ia menuruni tangga dengan hati hati.

Kepalanya menatap sekelilingnya ia merasa ada orang lain disini selain dirinya.peat hanya mengangkat kedua pundaknya dan mengabaikannya tak peduli.

Ia segerah mengembalikan tangga ke gudang,lalu segera kembali menyeleseikanpekerjaan kantornya.

Dia lembur sendirian,kini waktu menunjukan pukul 11.30 malam,peat segerah mungkin menyeleseikan pekerjaan yang sempat tertunda karna kendala lampu padam

"mengganggu pekerja'anku saja" gerutu peat dengan mata yang fokus dengan komputer di depannya

Setelah beberapa lama tepat jam 12.00 malam peat beranjak pergi dari kantor karna pekerjaannya juga sudah selesei matanya juga mengantuk dan lelah

Peat mematikan komputer miliknya dan memastikan sekitar dan segerah pulang.

Peat menuruni tangga darurat karna ini sudah malam ia menghindari lift.tidak lucu jika tiba tiba lampu matikan.

Peat berjalan menuju pintu utama kantor besar ini,tapi langkahnya terhenti ketika ia merasa kan di belakangnya ada yg mengikutinya sejak tadi

Peat menoleh kebelakang,ia sedikit takut,tak biasanya seperti ini,dia sering lembur tapi kali ini berbeda

Ia mengingat hari apa ini?dahinya mengerut mencoba mengingat"rabu?mana ada setan hari rabu?ini bukan malam jum'at"

Setalah pikir panjang ia langsung memalingkan pandangannya ke belakang,tak ada orang,apa apaan ini karna aku terlalu lelah hinggah separah ini efeknya.

Peat pun mendengus dan memutar badannya malas,karna lampu disana semua padam jadi ia tak bisa melihat dengan jelas

Matanya tadi sebenarnya melihat seseorang tapi tak begitu jelas,jadi ia mengabaikannya karna sudah bertanya malah tak ada jawaban

Mungkin matanya saja yg salah setelah melihat ulang seseorang itu sudah tak ada"malam malam begini bikin aku frustasi saja"kesal peat dan berlalu.

--

oh astaga!hari ini kenapa sangat sial,kenapa ban nya tiba tiba bocor,ini sudah larut tak ada mobil lewat

Yang benar saja,oiii... Ayolah batrei ponselku habis,aaaaa..... Dasar sialan...

Gara gara bos menjengkelkan itu,hidupku jadi tertimpa sial.

Aaa....fuck

Peat bingung harus bagaimana,karna ini jalanan sepi dan tak ada mobil lewat bagaimana dia akan pulang,perutnya lapar dan badanya pegal

Dia merindukan kasur empuknya dan ingin memanjakan perutnya yg malang.rasanya ingin menangis saja.

Dia keluar dari mobilnya dan melihat sekitar tak ada seorang pun,ini jalanan terpencil bagaimana jika ada begal

Ohh peat terlalu menyayangi nyawanya,ia sangat takut sekarang dia kembali masuk kedam mobil dengan panik dan gugup

Tak

𝓢𝓱𝓸𝓻𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓕𝓟. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang