waktu

271 20 1
                                    

•••

POV SKY:

Malam yang dingin dengan gemuru serta badai,hembusan angin mengarah ke utara..
Tepat dimana aku berteduh,air itu mengarah padaku..

Terasan rumah sederhana ini sudah basah akan air hujan..

Badanku gemetar pertanda aku kedinginan,langit begitu menyeramkan,sambaran petir membuat jantungku semakin berdebar kencang..

Ponselku tertinggal di mobilnya,dan aku harus menunggu badai sampai redah agar nanti bisa pulang..

Kontrakanku sedikit jauh dari tempat yang aku tapaki sekarang.Tak lama sang pemilik rumah membukakan pintu untukku..

Dia seorang nenek tua dengan dua cucunya di dalam.Rumah ini terbuat dari kayu jati dengan atap yang rendah..

Aku dipersilahkan masuk kedalam..
Disana aku disambut dengan baik oleh mereka ber tiga..

Hanya bertiga..

Kedua orang tua anak ini menitipkan kepada sang ibu sedang mereka bekerja sebagai tenaga keja asing di luar negara..

Aku duduk dan diberikan minum berupah teh hangat dan setelan baju ganti sementara..

Aku sebenarnya tidak enak,tapi jika aku bertahan dengan kondisi basah kuyup,bisa saja nanti aku demam..

Beberapa saat setelah ganti baju,aku duduk di antara mereka dan berbincang bincang..

Disisi lain seorang pria sedang sibuk mencariku dengan amarah yang tak terkendali..

Sebelumnya aku pergi dengan kekasihku..

Kami berdua pergi makan malam dan berbelanja,semula itu sangat menyenangkan sebelum sebuah peristiwa membuatku marah padanya..

Kami berdua mampir kekediaman keluarga kaya raya di bangkok,bisa disebut orang tua kekasihku..

Aku anak rantauan dari kota sebelah dan bekerja di sebuah restorant sebagai posisi pemasak artinya chef disana..

Aku suka memasak jadi setelah lulus kuliah dengan jurusan tataboga aku berencana mendirikan tempat makan sederhana

Sebagai modal aku bekerja dan mengumpulkan gajiku untuk tujuanku nantinya..

Aku hanya memiliki seorang ibu,dia ada di chiang mai,aku anak pertama dari dua bersaudara..

Adikku masih bersekolah di sana,setiap bulan aku akan mengirimkan uang untuk keperluan ibu dan biaya adikku..

Masalah dimulai ketika aku dihina dengan kedua orang tua kekasihku..

Mereka tak menyukaiku..

Singkatnya tak setuju dengan hubungan kami..mereka menyuruhku menjauhi anaknya..

Karna aku hanya bisa menghabiskan uang saja jika bersama anaknya..

Mereka memakiku jika aku ini anak yang pandai bersandiwara dan mengincar hartanya..

Aku bahkan tak berfikir seperti itu,aku mencintai anaknya setulus hati,bahkan dulu sebelum kita bersama aku selalu menolaknya..

Aku tidak pernah meminta ini itu pada anaknya..

Aku juga tidak pernah punya pemikiran rendahan dengan memanfaatkan cinta demi harta..

Jika saja mereka tau,seberapa perjuangan anaknya mendapatkan hatiku,

Namanya phrapai dia teman kuliahku,semua berawal dari pertikaian karna mencoba menolongku

Waktu itu aku selalu diganggu beberapa senior disana,mereka selalu menggodaku setiap hari..

𝓢𝓱𝓸𝓻𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓕𝓟. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang