Kepastian Rasa

288 19 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••









~Tidak ada yang mengerti aku selain kamu~

...












"Sayang sini makan dulu"

Panggilan itu terus menerus memaksa kehendaknya.ia bahkan malas untuk berbicara,bagaimana mau makan dengan nyaman?

Beberapa pasang mata memperhatikannya lekat.kupikir ini hal yang tidak wajar.

"Kenapa melihatku seperti itu!?"

Wajah malasnya berubah menjadi dingin ketika sekelilingnya mulai membuat amarahnya meninggi.

Ibu dari anak itu tersenyum canggung kepada tamu rumahnya,begitu juga sang ayah yang meminta maaf atas sikap anak pertama dari tiga bersaudara.

Senyuman ini menamdakan jika mereka pengertian dengan situasi dan juga kondisi hati calon menantunya ini.

"Aku ga laper maa.."

Helaan nafas terdengar sangat gusar,ibu tiga anak itu terlalu sulit menasehati anak bandelnya ini.

"Sebentar saja,nanti kalau udah selesei kamu boleh kok keluar sama teman teman kamu."

"Kelamaan-"

"-phii..jangan gitu ke mama"

"Diem kamu!"

Semua terasa canggung,namun kedua keluarga itu memaklumi hal seperti ini dalam perjodohan.

"Sudah nak,tidak apa jika kamu tidak nyaman,peat bisa pergi bersama teman teman"

Peat bersandar memasang muka datar menatap semua calon keluarganya ini..

"Maaf nyonya jika anak saya sedikit tak sopan"

"Tidak apa maa..aku bisa menjaga dan mendidiknya dengan baik kelak"

Mata rusa itu menatapnya tak suka.lelaki tampan bak pangeran ini terlalu sabar menghadapi singah kecil yang sedang marah.

Ia bergantian tempat duduk dengan calon adik iparnya.'adik ini selalu mendukung ku,lain waktu akan aku belikan mainan lagi'batinnya sesudah menyogoknya beberapa bulan ini.

Peat meliriknya sinis karna fort memilih duduk di dekatnya dan memaksanya makan dari tangannya.

Singkatnya sudah lima bulan mereka dijodohkan,namun peat tetap tidak menyukai pemuda tampan ini.

𝓢𝓱𝓸𝓻𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓕𝓟. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang