Chapter 19

2.8K 100 0
                                    


"Dia tidak melakukan apa-apa, kenapa kau akan memberinya pelajaran?" Itt berkata karena dia tidak ingin Pete mendapatkan masalah karenanya.

"Jadi, apa di restoran tadi dia sama sekali tidak menggangguku, hah?" tanya Day dengan suara keras, membuat Itt tak bisa berkata-kata.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan?" Itt bertanya.

"Tunggu saja dan kau akan segera tahu." kata Day terus terang. Itt terlihat tegang sejenak, kemudian Pete mendatangi kelompok Day, namun Pete sepertinya tidak memperhatikan Day dan Itt karena teman-teman Neil sedang duduk berkelompok dan menghalanginya, ditambah tempat duduk yang cukup gelap. Neil pergi untuk berbicara dengan Pete dan teman-temannya.

"Apa kau yang menantangku?" Pete bertanya pada Neil.

"Aku ingin bertanding dengan anak kecil yang mulutnya masih bau susu, tapi aku khawatir kau akan malu karena kau akan kalah melawan seseorang yang sedang terluka sepertiku." kata Neil dengan kesal,.Dia tidak terkejut kenapa day kesal kepadanya.

Mendengar itu, Pete memandang Neil dengan tidak puas tapi tidak mengatakan apa-apa.

"Jadi, siapa yang akan bertanding denganku?" Pete bertanya dengan sedikit senyum mengejek di bibirnya dan Neil menunjuk ke belakangnya. Pete melihat ke arah yang ditunjuk Neil.

"Itt...?" panggil Pete, ketika melihat sosok tegap yang duduk di sebelah Itt sambil merokok dengan mata tajam, Pete tidak menyangka akan menemukannya di sini.

"Itu, temanku akan bertanding denganmu" kata Neil.

"Kau!!" Pete berkata dengan tidak percaya.

"Aku lebih tua darimu! Sebaiknya kau jaga kata-katamu, Pete," kata Day dengan nada monoton, sambil menatap Pete.

"Itt, bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Pete menoleh ke Itt.

"Dia datang denganku, dengan siapa lagi dia akan datang?" kata Day menggantikan Itt yang sedang duduk dengan wajah tegang.

"Apa yang kau inginkan? Kau menawarkan 200.000 sebagai taruhan. Untuk itu aku datang. Lalu, bagaimana denganmu? Apa yang kau inginkan jika kau menang?" tanya Pete, menyebabkan Day bangun dan berjalan mendekatinya Pete, sambil melihat ke arah Neil.

"Kalau aku menang, aku ingin bertarung dan memukulmu di tengah lapangan selama satu menit." kata Day sambil berteriak agar orang-orang disekitar mendengarnya, Itt terkejut hingga matanya membelalak kaget.

"Baik! jadi kau menolak uang dan hanya ingin memukuliku selama satu menit? apa kau gila? Jika kau ingin bertarung, ku bisa mengatakannya padaku. Aku siap untuk melakukannya denganmu!" kata Pete tanpa rasa takut. Day tersenyum kecil.

"Bukankah itu menyenangkan? Pasti akan menarik melakukannya. Tapi aku tidak ingin kau merasa dirugikan. Tidak masalah bagiku kehilangan uang sebagai taruhan untuk bertarung melawanmu di depan banyak orang. Itu akan sangat memuaskan!" kata Day dengan sarkasme.

"Jika itu yang kau inginkan, tidak apa-apa!! Tapi bisakah aku mengubah taruhannya? Aku tidak akan mengambil uangmu jika aku menang, tapi aku ingin meminta sesuatu yang lain." kata Pete tersenyum sedikit. Itt merasa merinding seolah-olah akan dalam masalah.

"Apa yang ingin kau inginkan?" Day bertanya.

"Aku ingin Itt sebagai hadiah!" kata Pete dengan lantang. Day menggertakkan giginya.

"Brengsek! Aku bukan barang yang bisa kau jadikan taruhan! Jangan main-main denganku. Kalau kalian punya masalah, selesaikan sendiri, jangan libatkan aku!" Itt bangkit dan berteriak.

"Ini semua salahmu." kata Neil dengan ekspresi normal.

"Salahku? Apa yang sudah kulakukan? Sialan, karma apa yang kulakukan di kehidupan sebelumnya? Kenapa di kehidupan sangat menyakitkan!" kata Itt dengan ekspresi lelah.

DAY ITT STORY (BOOK 1)  - ENDWhere stories live. Discover now