07

20 1 0
                                    


Malam-malam Cari Penyakit

^^^^^^

Malam itu tak lagi terasa seram, justru jadi kelabu. Virgo dan Leyha menyudahi kegiatan mereka dengan perasaan hampa. Tapi tak lama Virgo menggeleng pelan, ia harus waspada. Ia tidak ingin hal-hal aneh terjadi di larut malam.

Tidak ada salahnya bukan ia waspada?

"Besok lagi jangan nekat. Gak perlu ke rumah gue malem-malem." Suara Virgo memecahkan keheningan, membuat Leyha mendengus kasar.

Oh, yaampun. Orang bernama Virgo ini terlalu percaya diri. Benar-benar narsistik sejati. Siapa juga yang nekat? Andai tidak disuruh Jefri, Leyha juga enggan. Tapi tidak mungkin dia bilang begitu ke Virgo. Yang ada gajinya bisa dipotong.

"Iya, makasih atas infonya," balas Leyha acuh. Pada akhirnya dia hanya bisa tersenyum pasrah.

Dia terus berjalan keluar pekarangan rumah Virgo saat aktivitas belajar selesai. Berharap masih ada ojek online yang bersedia menjemputnya pulang. Meskipun mustahil, karena kini jarum jam menunjukkan pukul 21.30.

"Yes!" Leyha tak sengaja berteriak girang begitu dia mendapat ojek online. Artinya dia tak lagi terjebak bersama Virgo.

"Yah..!" Beberapa detik kemudian Leyha merubah raut wajahnya menjadi sangat kesal ketika si ojek membatalkan orderannya. Dia sudah berusaha, mencoba beberapa kali memesan ojek, namun tak kunjung dapat. Mungkin karena di sekitar perumahan ini sangat sepi, ditambah sudah larut malam.

Tiba-tiba suara gesekan pagar terdengar, kontan membuat Leyha menoleh ke belakang. Rupanya itu Virgo dengan jaket jeans hitam bertuliskan nama grup band luar yang tidak asing, yaitu Arctic Monkeys. Sepertinya Virgo sangat suka dengan grup band luar, sampai semua sablon pakaiannya dipenuhi nama band luar.

Tak butuh waktu lama, Virgo mengeluarkan motor ninja warna hitam. Lagi-lagi alasannya karena Papa dan PS 5. Ia sungguh berharap Leyha pulang bersama ojek online, dengan kata lain ia tidak peduli-peduli amat. Toh, ia tidak terlalu mengenal Leyha. Hanya saja, Jefri seperti cenayang. Papanya tidak absen memberikan amanah melalui pesan singkat dari handphone.

Seperti:

Virgo, antar Leyha pulang. Papa gak pernah ajarin kamu tidak beretika.

Apa coba? Padahal Leyha yang menurut Virgo tidak ber-etika. Sebab perempuan itu tiba-tiba mengunjungi rumahnya. Padahal mau disuruh Papa atau tidak pun, seharusnya Leyha bisa menolak bukan?

Dampaknya, karena Elang dibawah Mama pergi ke rumah teman, hanya tersisa Blacky di rumah. Bukan sekali dua kali Virgo menggerutu kesal. Tentu saja. Selama ini ia berusaha menyembunyikan motornya dari teman-teman di sekolah, namun kali ini ia dengan terpaksa merelakan harga dirinya di depan Leyha hanya untuk perintah Papa.

Tidak juga sih, ini demi PS 5.

Semoga Leyha bukan anak bermulut besar, yang langsung heboh menyebarkan hubungan guru dan les privat ini ke teman-teman di sekolah.

"Naik. Gue anter."

"Gak usah, kak. Sebentar lagi dapet ojek, kok."

"Susah nyari ojek disini. Lo harus ke depan halte kalo mau pesen ojol." Virgo memutar pupil matanya malas. Huh, bilang aja Leyha berusaha jual mahal? Biasa, laki-laki tampan selalu diperlakukan seperti itu.

Virgo'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang