"Warning Typo"
Nb: kalo ada typo tapi kata masih bisa dipahami tolong skip aja, nggak usah komen nge-revisi, mood aku langsung jelek soalnya,thanks."Happy reading!!"
🌙
Genta berdiri tepat di depan sang Kakak yang masih menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan, tentu saja sambil terisak
"Kak?" Panggil Genta membuat Pangeran kecil itu mendongak dengan wajah memerah, begitu melihat Genta membuat nya semakin mencebikkan bibirnya dengan mata yang semakin bercucuran air mata
"GENTAAAA...." pekiknya sambil merentangkan tangan minta di gendong, Genta mendengus sambil tersenyum kecil "ah, gemas sekali" batinnya.
Ia mengambil Aakash dalam gendongannya lalu menepuk pelan punggung si kecil yang masih terisak sesenggukan di ceruk lehernya, Genta berjalan kembali ke warung.
Sesampainya di warung Genta mendudukan dirinya di sofa yang memang tersedia di warung itu "rokok mati" 2 kata perintah dari Genta semua langsung mematikan rokoknya, Yandan bangkit mengambil pengharum ruangan lalu menyemprotkannya kesegala arah
Yandan kembali duduk, kini ia duduk disamping Genta "yakin dia abang lo Gen?" Tanya Yandan masih tak percaya
Genta menatap Yandan "Menurut lo?"
"Adek lo sih" ungkap Yandan sejujurnya
"Pengennya gitu" ujar Genta lalu mendengus
"Gacocok banget dia jadi abang lo" ujar Yandan
"Lo sama dia tua-an Kakak gue" ucap Genta
"Tau lah, gue kan seumuran sama lo" ujar Yandan, walaupun berwajah sangar Yandan ini tipe orang yang Friendly dan asik walau sedikit cool
Sementara di Dandi, tipe cowo yang mau di sebut Playboy godain cewe sana sini tapi nggak pernah mau pacarin
Sementara Sandi, cowo Grenflag sebutan anak jaman sekarang, baik goodboy walau rada sedeng dikit
Genta menghentikan tepukkannya, sementara Aakash bangkit namun masih duduk di atas pangkuan Adiknya.
"Mau turunn" cicitnya, ia malu ditatap orang-orang yang berada didalam warung.
"Ngapain?" Tanya Genta
Aakash kembali mencebikkan bibir dengan isakan yang kembali terdengar "Cak-cakra anjingg..huaaaa" ucapnya sambil kembali menangis. sementara Genta mengangukkan kepalanya paham, siapa orang yang membuat kakaknya sampai jadi gembel kaya gini.
"pay attention to your words my little brother" ujar Genta pelan yang langsung mendapat respon dari sang kakak. (perhatikan perkataanmu kakak kecilku)
aaksh langsung saja menegakkan tubuhnya di pangkuan genta sambil mengusap kasar air matanya yang masih mengalir "hiks, ini hiks ini salah bang Cakra taukkk" adunya sambil kembali terisak
" don't cry, nanti kita marahi bang cakra okay" ujar Genta persis sekali seperti menenagkan anak kecil yang menangis karena di ganggu temannya, Aakash mengangguk semangat menyetujui ucapan Genta.
semantara yang lain menatap aakash speechless, ada yang gemas tak karuan. inikah yang disebut anak 17 tahun?
"Gila sih ngidam apa mak nya Genta bisa dapet anak gemoy kek gitu di antara para titan?" Bisik Dandi ke Sandi san Yandan
"Tanya aja sono sendiri" balas Sandi yang dibalas tatapan permusuhan dari Dandi
Yandan menatap jengan ke arah mereka, lalu bangkit berdiri " udah yok ke Relaxa" ajak Yandan, btw Relaxa itu Cafe tempat biasanya mereka nongkrong.
"Ngapain njir, udah disini aja" Ujar ilham yang sedari tadi diam saja menyimak, dia anggota paling mager, apalagi kalo udah dapet Wifi nyaman banget sambil ngegame
"Ada yang mau mapuluhh-mapuluh" jawab Yandan yang membuat Sandi dan Dandi reflek mengumpat
Aakash memiringkan kepalanya "mapuluhh-mapuluh apa Genta?" Genta mengendikkan bahu lalu bangkit berdiri sambil menggendong Kakaknya mengikuti temannya yang lain.
Genta mendudukan Aakash di kursi sampingnya lalu ia duduk di kursinya sendiri, entah anak itu memang nyaman atau tidak sadar, ia sudah seperti anak kecil yang di gendong kakaknya kesana kemari tanpa berontak.
●●●
"MAPULUHH-MAPULUH" Teriak Sandi dan Dandi bersamaan
Aakash tertawa cekikikan melihat tingkah teman adiknya yang benar-benar berdiri di dekat lampu merah sambil berteriak mapuluhh-mapuluh
Tak jarang Tante-tante berdandan menor mendekati mereka dan menggoda sesekali mencolek-colek juga tak tertinggal juga banci-banci lampu merah ikut nimbrung
Membuat Aakash semakin terhibur dengan mimik wajah geli sesekali menatap keaarah Genta dan kawan-kawan meminta tolong.
Yaa katanya kan lakik ya, jadi harus menepati ucapannya.
Sementara Genta menatap tawa sang kakak dalam diam lalu melirik Ponsel nya yang terdapat Nontifikasi serta Telfon dari nomor-nomor keluarga. Namun, Genta memilih abai, hari ini ia akan memonopoli Kakaknya tersayang.
Genta tersenyum smrik sambil menatap Aakash yang masih menonton teman-temannya.
TO BE CONTINIUE
Haii aku update lagi, supaya bisa ngisi waktu gabut kalian, yang pasti jangan lupa VOTE ya man teman
Aakash mode keren
Kak Rany
Bang Cakra
KAMU SEDANG MEMBACA
Aakash
أدب الهواةAakash yang sudah 8 tahun tinggal bersama Kakek dan Omynya, kini harus kembali pulang ke rumah orang tuanya atas paksaan Kakek dan Omy nya Ia tak membenci Keluarganya, hanya saja sifatnya membuat Aakash enggan. Aku Aakash, dan ini kisahku.. ✏️ Don't...