.
.
.Silau..
Pemuda bersurai Blonde itu mulai membuka Mata dan ia mulai melihat ke sekeliling, Sepertinya ini rumah sakit Benak pemuda ini.
Cklek.
Pintu terbuka dan memperlihatkan Laki-laki bersurai Hitam gelap masuk ke dalam ruangan dan mendekati Pemuda Blonde itu.
"Naru... Maafkan aku tidak bisa menjagamu, dari kecelakaan itu, maaf membuatmu mengorbankan dirimu.. Aku akan menjaga Sarada dan Menma, Semoga kamu tenang Naru" Ujar laki-laki itu yang ternyata adalah Suami sah Pemuda Blonde.
Pemuda Blonde itu bingung, "Apa yang ia maksud?" Gumamnya.
Suami Pemuda itu, Aka Uchiha Sasuke mendekatkan bibirnya ke Kening Istri tercintanya, "Sampai jumpa Naru dan tunggu aku disana" Sasuke mengelus rambut Pemuda bernama Uchiha Naruto dengan lembut.
Dan Sasuke pun langsung pergi dari sana, meninggalkan Roh Naruto yang terpaku.
"Siapa dia?.. "
°
.°
Pada malam itu Sasuke pulang dengan tubuh yang lesu dan muka yang pucat, "Tadaima"
"Okaeri, papa" Seru seorang Anak perempuan, Aka Uchiha Sarada. Anak bungsu Sasuke.
Sarada menerjang tubuh Sasuke dan memeluk Sasuke dengan erat, "Sarada rindu sama papa" Gumam Sarada sambil mendusel-duselkan wajahnya di ceruk leher Sasuke.
Sasuke mengelus surai hitam sarada dengan lembut dan penuh kasih sayang, "Sarada, dimana kakakmu Menma? " tanya Sasuke kerena sedari tadi ia tidak melihat anak sulungnya, biasanya jika ia pulang Anak sulungnya itu pasti akan menerjang nya.
"Menma, sedang berada di rumah kak Mitsuki" ujar Sarada, Sasuke mengangguk paham pada Sarada.
"Sarada, apa kamu lapar? " tanya Sasuke saat melihat Sarada memegang perutnya.
Sarada mengangguk, "yasudah ayo ke dapur" ajak Sasuke dan menuntun putri kecilnya menuju dapur dan membuat makanan untuk putri kecilnya.
Malam pun menjadi larut, dan putra sulung Sasuke belum juga pulang, Sasuke khawatir kalau Anak sulungnya kenapa-kenapa.
Sasuke mengingatkan kuku jarinya karena merasa gugup.
Tapi di pojok ruangan yang di tepati Sasuke ada seorang Pemuda Blonde yang ternyata Naruto sedang mengamati gerak-gerik Sasuke sedari tadi.
Naruto merasakan kalau Sasuke itu khawatir, dan gelisah. Tapi ia tak tau karena apa.
"Dia kenapa? Dan kenapa aku peduli?" Gumam Naruto, Naruto terus menerus menatap Sasuke dengan tatapan yang tidak bisa di artikan
Cklek
Pintu terbuka dan memperlihatkan Si sulung anak Sasuke masuk ke dalam Rumah dengan keadaan amburadul dan kaki yang tertatih.
Sasuke langsung menghampiri Menma dan membantu menma untuk berjalan, "Menma kamu kenapa Nak? Kok baru pulang?" tanya Sasuke, Sasuke prihatin dengan keadaan menma yang tidak bagus.
Rambutnya acak-acakan, bajunya juga dan wajahnya sedikit ketakutan. Menma terlihat seperti korban pelecehan.
Deg
"M-menma, kamu.. Sama siapa? "
Menma menaikkan satu alisnya, "Kamu di lecehkan? " tanya Sasuke lagi.
Baik menma maupun Naruto yang ada sedang ada di pojokan membelalak kaget, "dia.. Menma.. Maksudnya??" Naruto bingung, apa yang di maksud pria yang menyandang marga Uchiha ini?
Menma menunduk dan mengangguk lemah, berarti Sasuke benar!! Menma telah di Lecehkan, "SIAPA?! " bentak Sasuke. Orang tua mana yang tidak marah ketika melihat atau mendengar kalau anaknya di lecehkan atau di perkosa??
"M-Mitsuki.. " cicit Menma, Sasuke membelalakkan matanya. Laki-laki yang selalu ia percayai untuk menjaga putranya sudah mengkhianatinya.
Sasuke menggeram, Sasuke mengepalkan tangannya sampai kuku jarinya memutih. "Beraninya dia.. " Desis Sasuke, Sasuke langsung mengajak Menma untuk naik ke kamarnya untuk di obati oleh Sasuke.
Karena Sasuke tak ingin kalang kabut apa lagi ini sudah malam jadinya setelah Sasuke mengobati Menma dan menenangkannya, ia memilih untuk tidur.
Naruto yang berdiri di pojok kanan mematung, "apa maksudnya semua ini? " Gumam Naruto dalam hati. Sungguh ia tak tau apa-apa, dia tidak mengerti.
Mulai dari kematiannya, caranya berada di sini dan siapa Sasuke, Menma dan Sarada?? Dan.. Siapa Mitsuki?? Kenapa Mitsuki tega melecehkan Menma??
Dan tadi saat ia di rumah sakit, kenapa ia tak mengenali Sasuke? Dia bingung, sebenarnya ia ada di mana?? Dan kenapa ia tidak bisa ingat apa-apa??
Ini aneh, sangat aneh malah.
Naruto menggelengkan kepalanya, "aku harus meminta pertolongan" benak naruto.
Tiba-tiba ujung baju naruto di tarik oleh seorang gadis kecil di rumah itu, Sarada.
Naruto menunduk dan melihat Sarada yang matanya berkaca-kaca ingin menangis, "Mama.. Sarada kangen.. Mama kemana aja? Apa Sarada nakal sampai mama gamau lihat Sarada? Sarada tau Sarada salah karena mengupin pembicaraan Papa dan Kak Menma" gadis kecil itu menangis. Naruto sedikit panik karena Sarada menangis karenanya mungkin?
Naruto berusaha menenangkan tapi Sarada malah semakin menjadi-jadi, dan terus meramalkan kata Maaf.
'Aduh.. ' batin Naruto, sepertinya malam ini dan seterusnya Naruto tidak bisa tenang karena Sarada bisa melihat Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days.
FanfictionMencari tahu, bagaimana kamu mati dan merelakan orang terkasih. Tidaklah mudah.