APPARITION
PEMBUNUHAN DI KELUARGA SALIM GROUPErvesten Ratio Salim, korban pembunuhan di gedung apartment Cairnhill Nine, merupakan salah satu anggota keluarga pendiri sekaligus pemilik Salim Group yang bisnis utamanya bergerak di bidang alat-alat kesehatan. Pelaku pembunuhan diketahui adalah Nathalia Armandito, ibu sambung korban sendiri. Sebelum kejadian, diketahui sebagian aset-aset Salim Group baru saja berpindah nama menjadi milik korban. Hal ini diduga menjadi alasan pelaku melakukan tindakannya. [Bersambung ke hal 4]
SALIM GROUP AMAN DI BAWAH CANGKANG KOKOH ARIA GROUP
Ikut terkena dampak dari proses penyelesaian kasus pembunuhan di keluarga Salim, bisnis Salim Group masih memiliki harapan untuk selamat dengan bantuan masif Aria Group. Konglomerasi yang kini memegang sebagian besar kepemilikan Salim Group tersebut telah mengambil beberapa kebijakan yang dinilai pengamat akan dapat menyelamatkan keberlangsungan bisnis Salim Group. Dalam sebulan terakhir, Salim Group telah menggelar rapat umum pemegang saham sebanyak dua kali untuk menyikapi dampak dari kasus pembunuhan Ervesten Ratio Salim. Meskipun diinformasikan tidak hadir dalam kedua RUPS yang telah digelar, Albertinus R Pradjati Aria mendelegasikan suaranya dalam pengambilan keputusan penting yang bertujuan untuk menyelamatkan Salim Group.
PENGADILAN MENJATUHI HUKUMAN SEUMUR HIDUP PELAKU PEMERKOSAAN KARYAWAN ELEPHANT STAR JAKARTA
Kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan dengan terdakwa Rojovan Chesterio Salim, salah seorang Chief di Elephant Star Jakarta, ditutup dengan putusan pengadilan yang dinilai cukup melegakan bagi para korban. Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Widjatmoko Amarangkir, menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup dan denda uang sebesar 5 Milliar rupiah. Menurut pakar hukum, hukuman seumur hidup bagi pelaku pemerkosaan masih merupakan hal baru. Akan tetapi hal tersebut disambut baik oleh masyarakat, mempertimbangkan kondisi para korban yang sudah sangat dirugikan oleh pelaku.
👻 👻 👻
Killian termasuk orang yang berpikir, bahwa tidak ada gunanya memikirkan persoalan mati atau kehidupan setelah kematian. Termasuk topik tentang bagaimana keadaan dan keberadaan roh—atau jiwa atau apapun disebutnya—orang yang telah mati, hal itu juga tidak pernah ia pikirkan karena menurutnya tidak ada gunanya. Baginya, kehidupan yang bisa didefinisikan masih hanya tergantung pada keberadaan fisik. Ketika tubuh seseorang sudah terbakar lalu menjadi abu atau terkubur lalu menyatu dengan tanah, dia percaya tidak ada lagi keberadaan 'orang itu' di dunia ini.
Itu sudah menjadi keyakinannya selama ini, selama tiga puluh dua tahun dia hidup—termasuk belasan tahun ketika dia menganggap dirinya sendiri sebagai pria yang sangat rasional. Namun, ternyata keyakinan penuh itu cuma bertahan sampai dia melihat sosok Ervesten Ratio Salim dua hari yang lalu.
Tengah malam, ketika dia meninggalkan Tokyo menuju ke Singapore, sosok itu duduk di sebelahnya di dalam pesawat. Tak lebih dari lima detik, tapi pemandangan singkat itu sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa sosok itu serupa—sungguh sangat mirip—dengan Ervesten, temannya yang sudah 'tidak ada'.
Berkat kejadian itu, sekarang Killian tidak yakin apakah keberadaan seseorang benar-benar hilang ketika jasadnya sudah menjadi abu atau terkubur ataukah sebenarnya keberadaan seseorang masih ada bahkan ketika orang-orang pun sudah mempercayai bahwa orang itu sudah tiada?
"Lebih baik lo datang ke profesional."
Killian memang sudah menghabiskan setengah botol whiskey sejak tiba di bar ramai ini saat hari masih sore tadi, tetapi dia masih bisa berpikir dengan jernih hingga saat ini. Membuat deal dengan satu negara saja bisa dia lakukan dengan keadaannya yang seperti ini, jangankan cuma mengerti arti kalimat mengasihani itu—yang barusan dilontarkan lawan bicaranya setelah mendengar ceritanya mengenai apa yang dia alami di pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
¡BONNY GHOST! #KILLER02
Ficción GeneralBagaimana jika seseorang yang sudah jadi abu muncul lagi di hadapanmu? Udah bikin cover