Bab 6 🔞

273 21 4
                                    

________________________________________________________________________________

!!! WARNING !!!!

Chapter ini mengandung content non-consensual ( OC X Xiao Zhan ).  don't like, don't read! if you insist, take with your on risk, dan nggak usah di report ya. Jika tidak suka silakan skip part ini, dengan resiko kehilangan alur cerita 

Terima kasih

________________________________________________________________________________



Udara dingin akhir musim gugur malam itu agaknya memaksa warga kota yang biasanya menyesaki jalanan sekedar mencari penghiburan untuk duduk diam dalam ruang-ruang dengan tungku penghangat menyala di rumah mereka, mendekap kenyamanan-melewatkan pemandangan yang sangat jarang terjadi---iring-iringan tandu dari qingluo terbesar di kota itu.

Dua buah tandu berjalan beriringan dalam satu garis lurus menyusuri jalanan ibu kota yang lengang membelah dinginnya udara malam, memecah kesunyian dengan bunyi gemerincing lembut dari lonceng-lonceng yang digantung di puncak tandu.

Xiao Zhan. Sang calon nanji duduk dengan wajah gusar di dalam tandu besar yang dipanggul oleh empat orang pria besar-jantung pemuda tampan itu tak berhenti berdetak cepat seiring dengan ayunan tandu yang dinaikinya. Malam itu ia akan melepas status-nya sebagai calon nanji dan menukarnya dengan status baru dalam upacara zaihua-nya.

Kecemasan tergambar jelas diwajahnya, keringat dingin pun tak henti-henti mengalir membasahi kulitnya yang tertutup kain hanfu berlapis-lapis yang dikenakan-nya seolah mengabaikan hawa dingin yang menusuk. Jemari-nya terus bergerak-gerak tanda kekhawatiran.

Biasanya upacaa zaihua hanya dilakukan di qingluo, di sebuah ruangan yang kelak akan menjadi ruang pribadi calon nanji yang akan melepas statusnya malam itu. Tapi kali ini berbeda....Xiao Zhan dibawa keluar dari qingluo dengan tandu, dan Xiao Yi Er pun ikut untuk mendampinginya-dalam tandu lebih kecil yang berjalan di depan tandu-nya.

Ia berharap bahwa tandu itu akan mengantarkannya ke tempat Wang Yibo.

.

.

.

Langkah Xiao Zhan pelan menjejaki lantai-lantai kayu yang mengeluarkan suara seperti bunyi-bunyian alat musik, ujung-ujung pakaian yang dikenakannya menyapu lantai, menimbulkan bunyi gesekan yang menambah suara di lorong itu. Wajahnya tertunduk, sementara Yi Er berjalan di depannya dengan langkah cepat. Sesekali ia mengangkat wajahnya menatap punggung sahabatnya dan entah kenapa dia merasa punggung itu seperti mengekspresikan kesedihan.

Mereka berdua sudah tiba di sebuah kompleks kediaman megah itu sekitar sepuluh menit yang lalu-namun baru diizinkan masuk setelah seorang pelayan wanita memberi isyarat pada keduanya. Xiao Zhan masih berharap bahwa di rumah itu ada sosok Wang Yibo yang menunggunya.

Kedua kaki pemuda dalam balutan pakaian warna krem dengan aksen merah itu terhenti ketika Yi Er yang berjalan didepannya diam sejenak, lalu berlutut-beringsut masuk ke dalam sebuah ruangan menggunakan lututnya.

Xiao Zhan tak pernah tahu jika upacara zaihua harus seperti itu...

Masih dengan perasaan penuh harap, pemuda itu berjalan mendekati ruangan besar dengan pintu gesernya yang terbuka begitu lebar. Ia berharap ada sosok Wang Yibo di sana.

Dan...



Benar....

Wang Yibo ada di ruangan itu, duduk dengan posisi kaku tepat di sebelah Yi Er yang saat itu memberi isyarat padanya untuk masuk-berjalan mendekati seseorang yang ada di bagian ruangan yang lebih dalam-berbatas tirai gantung dan pintu geser.

  Xiǎo Tùzǐ  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang