Pukul 15.30
Flo flower shop.
"Ada bunga tulip?" ucap seorang pemuda kepada salah satu pegawai di sana.
Pegawai itu pun menatap pemuda itu. "Ada kak, baru saja kami ready stock siang ini"
"Saya mau 1 bouquet tulip putih, kirim ke alamat ini jam 4 sore bisa?" jelas pemuda itu seraya memberikan secarik kertas putih berisi alamat rumah seseorang.
"Bisa kak" Pegawai itu pun menerima secarik kertas nya.
Lalu pemuda itu segera menuju kasir untuk membayar bunga yang di pesan.
Sesampainya disana pemuda itu mengeluarkan kartu card nya dan memberikannya kepada pegawai kasir. "Satu bouquet tulip putih."
"Sudah kak" pegawai itu pun mengembalikan card-nya.
"Thanks," Pemuda itu pun segera meletakkan kartu card nya kembali ke tempatnya.
"Sini." perintah pria itu.
Pegawai kasir itu pun memajukan kepalanya lalu pemuda yang di hadapannya pun membisikkan sesuatu.
Pegawai itu mengangguk paham. "Baik."
Setelahnya pria itu pun segera meninggalkan tempat itu.
---------
Tringgg.....
Gracia pun meregangkan otot lengannya. "Akhirnya.."
Shafira menatap punggung Tya dari belakang.
Lalu mengulurkan tangannya memegang pundak gadis itu dari belakang. "Tya, gimana udah mendingan?"
"Udah, tenang aja" jawabnya tersenyum.
Daffa yang sedang membereskan buku-bukunya pun tidak sengaja mendengar percakapan mereka."Lo sakit?"
"Ha? enggak." Gadis itu jelas berbohong.
"Bohong Daf, tadi dia pingsan di kantin," ujar Gracia.
Raut wajah Daffa berubah. "Serius?"
"Iya, tapi nggak apa-apa kan tadi kita udah ngerjain soal bareng kan?" Tya meyakinkan pemuda itu.
Daffa pun tertawa kecil lalu berdiri. "Iya benar, cepat sembuh ya gue pulang duluan.."
Gadis itu pun mengangguk lalu menyusul keluar dari kelas di barengi dengan kedua temannya.
---------
Gadis itupun menatap banyaknya murid-murid berhamburan keluar dari area sekolah menuju parkiran.
"Tya, gue sama Shafira duluan ya?" ujar Gracia.
Gadis itu pun mengangguk. "iya.."
Gracia menatap Tya sekali lagi. "Nggak apa-apa kan?"
"Ya tenang aja," Tya tersenyum menanggapinya.
"Gue bawa motor." ujarnya lagi meyakinkan kedua temannya.
Keduanya pun akhirnya berjalan mendahului nya.
Shafira menoleh ke belakang melambaikan kedua tangannya dan di ikuti oleh Gracia.
"Dadah, hati-hati!" Seru Tya melakukan hal yang sama.
Shafira pun mengangguk lalu pergi.
Gadis itu sudah tau jika Gracia dan Shafira sudah berteman lama dan mereka berdua pun rumahnya saja bersebelahan. jadi, dirinya sudah tidak heran lagi jika keduanya pulang pergi sekolah selalu bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED A HOME
Romance(On Going) Ini cerita tentang seorang gadis bernama Tya Laura Kiehl yang hidup menjadi anak seorang pengusaha yang cukup terkenal dan yang membuatnya terkejut adalah dimana ia diharuskan untuk menetap di Los Angeles selama 3 Tahun bersama Tantenya. ...