6. HAL BARU

23 9 0
                                    

1 Tahun Kemudian.

Di pagi hari yang cerah ada seorang Gadis yang membawa tas ranselnya dengan perasaan gembira Gadis itu pun akhirnya memasuki kelas 11 IPA 2 dan menemukan kedua sahabatnya dan tentu pacarnya.

Pacar? iya benar, kalian tidak salah baca.

"Daffa" ucap Gadis itu tersenyum.

Pria itu pun langsung mengalihkan pandangannya dari buku komik yang ia baca sedari tadi. "Hm?"

"Good Morning" ujar Gadis itu seraya memiringkan kepalanya menampilkan gigi rapihnya kepada pujaan hati barunya itu.

Daffa pun terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu bahkan jantungnya selalu berdebar melihat senyuman Gadis di hadapannya ini. "Morning too Princess"

Daffa pun mengusap puncak kepala Gadis itu.

"Maaf ya, aku gabisa jemput kamu karena pagi tadi mendadak kata Mama aku harus check up sebentar ke rumah sakit, " jelas Daffa seraya menuntun Gadis itu untuk duduk di kursi sebelahnya.

"it's okay, no problem trus kata dokter gimana?" tanya Tya.

Dirinya pun menatap balik tatapan intens yang di berikan dari Daffa.

"Aku baik-baik aja" ujarnya meyakinkan Tya.

Daffa berbohong.

Gadis itu tau, bagaimana bisa ada seorang yang mengidap Penyakit Jantung baik-baik saja, itu tidak mungkin.

Benar, Gadis itu harus menerima kenyataan bahwa Daffa yang sekarang menjadi pacarnya ini, dirinya ternyata mempunyai Riwayat Penyakit Jantung Stadium 3 dan itu semua karena Faktor Keturunan dari Papa nya yang sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu.

Gracia dan Shafira pun menatap pasangan baru di hadapannya itu dengan santai, karena mereka sudah terbiasa melihat interaksi keduanya yang menurut mereka itu wajar untuk pasangan yang baru menginjak beberapa bulan belakangan ini.

Sedangkan Novan yang di depan sedang uring-uringan sendiri melihat interaksi pasangan di belakang bangkunya itu, ia sedikit iri mengapa dirinya itu tidak pernah mendapat scene yang begitu indah menurutnya, seperti yang ia lihat pagi ini.

Alvaro pun menatap teman di sampingnya. "Lo kenapa si Van? ngeselin amat muka lo"

"Itu liat, pagi-pagi udah bikin orang iri aja" ujar Novan seraya menunjuk kedua pasangan yang berada di belakang bangku mereka itu.

Alvaro pun menoleh. "Yaelah, makanya lo itu ya kalo cari cewe yang bener"

Novan pun semakin memanyunkan bibirnya menatap kosong ke arah depan memikirkan betapa bodohnya dirinya waktu itu yang pernah dibohongi oleh seorang Gadis yang hanya menginginkan uangnya bukan menginginkan perhatian kecil darinya.

---------

Brakk.

Seorang pemuda baru saja membuka kasar pintu Ruangan yang begitu minim pencahayaan, disana terlihat banyak sekali foto-foto seorang gadis cantik yang hampir tertempel di setiap dinding ruangan.

"Daffa Dirgantara.." ucapnya seraya menusukkan Push pin ke foto yang ia bawa sedari tadi, lalu di tempelkannya di sebuah Styrofoam berwarna hitam di hadapannya.

"How dare you approach my girl." ujarnya dengan nada yang begitu rendah dan menusuk.

"Oh iya, gue tau satu hal yang mungkin banyak orang nggak tau tentang kalau lo itu sebenernya punya Riwayat Penyakit Jantung.." ujarnya seraya menunjuk foto itu dengan jari telunjuknya.

I NEED A HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang