16

133 20 3
                                    

Dor...dorrrr.....!

Berkali Barack harus melepas puluru untuk melumpuhkan bogyguard yang begitu banyak menjaga bangunan maksiat itu. Beruntung ia mendapat senjata dari Alfonso yang sudah mempercayainya sebagai anak buah. Dan senjata-senjata Alfonso adalah senjata canggih keluaran terbaru yang sangat enak dipakai.

Entahlah.....

Ia sendiri tak habis pikir bagaimana dirinya punya keberanian sebesar itu untuk masuk sendirian di kandang musuh. Padahal penjagaannya sangat ketat. Ini seperti sebuah tindakan bunuh diri.

Namun bagaimanapun.....

Aireen adalah adik satu-satunya. Walau ia sering menyakiti gadis itu, namun melihatnya menjadi tawanan sungguh menyayat hati.

Mereka besar dan menjalani kehidupan pahit tanpa orang tua bersama. Ikatan hati saudara kandung tak akan pernah bisa terputus dengan cara apapun.

Maka....

Ketika ia melihat Aireen diculik dari rumah oleh para pengawal rahasia kerajaan, dirinya terus membuntuti mereka. Walau ia sangat bingung, apa kesalahan Aireen hingga harus berurusan dengan mereka.

Dorrr.....!

Kembali Barack melumpuhkan satu pengawal yang mengejarnya.

Dan mereka kembali berlari...

Sesekali ia harus merapatkan tubuhnya ditembok untuk untuk melindungi tubuh Aireen dibelakangnya. Ia menyadari ketakutan Aireen. Setidaknya tubuh Aireen sudah aman terbungkus cody besar miliknya. Jadi ia lebih bebas bergerak tanpa rasa malu.

Namun....

Tiba-tiba muncul 4 penjaga mengejar mereka.

Barack menarik tangan Aireen agar ikut lari secepat mungkin.

Dor..dorrrrrr..!!

Beberapa peluru mendesing memantul di tembok. Mereka masih selamat, dan hanya beberapa meter saja mereka bisa keluar dari gerbang.
Namun....

Dorrrrrrt!!!

"Akhhhhhhhkkhhhh!!!!"

Satu peluru berhasil mengenai punggung kiri Barack. Darah bercucuran disepanjang jalan. Larinya semakin melemah bersamaan semakin banyaknya darah yang keluar.

"Berlarilah secepat kau bisa, Aireen. Aku akan menghadang mereka!!" perintah Barack.

"Tidak....kau terluka Barack..."
Tolak Aireen sambil menggeleng keras.

"Cepat, bodoh! Ini cara kita bisa selamat. Gooooooo!"

Barack berusaha mendorong tubuh Aireen agar segera berlari. Dan terpaksa itulah yang akhirnya dilakukan Aireen saat melihat penjaga sudah hampir sampai dibelakang mereka.

"Jangan pernah menoleh kebelakang..lariiiiiii!!!!!!!
Teriak Barack

Dan.....

Dorr...dorrrr

Aireen tak berani menoleh dan melihat apa yang terjadi dibelakang. Ia berlari secepat mungkin dengan derasnya air mata. Hatinya bagai tercabik. Ia harus meninggalkan Barack yang berusaha mempertaruhkan nyawa untuknya. Bagaimanapun, Barack adalah satu-satunya saudara yang ia punya.

Dan melihat kenyataan Barack berusaha mempertaruhkan nyawa,  menunjukkan bahwa ia memiliki rasa sayang besar padanya. Hal yang tak pernah ditampakkan selama ini. Dan ini lolos membuat airmata Aireen semakin deras.

Aireen masih berlari sambil sesekali mengusap air matanya. Tubuhnya sudah semakin melemah. Dan ia merasa pandangannya mulai kabur.

Akhirnya Aireen  memperlambat langkahnya. Pengejar sudah tak tampak lagi. Mungkin ia sudah sangat jauh berlari, yang jelas ia tak tahu kini berada dimana. Dengan kaki telanjang ia menyusuri tepian danau yang penuh kerikil tajam. Kesedihan masih tampak diraut wajahnya.

Ia benar-benar terlihat seperti gelandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia benar-benar terlihat seperti gelandangan. Dan parahnya....ia tak tahu harus berjalan kearah mana lagi, sampai ia yakin harus berputar balik tatkala melihat beberapa pria sudah berjajar menghadang dari arah depan.

"Ya Tuhan...siapa lagi mereka.."
Cemas Aireen putus asa sebelum ia mengambil langkah seribu diikuti kejaran dari para pria itu.......

=============
Hayoooo kira2 kelompok siapa lagi nich yang ngejar? Penasaran? Vote ⭐ dan koment dulu yukk biar semangat update😊

Crown Prince (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang