17

158 15 3
                                    

Aireen terus berlari hingga nafasnya hampir putus. Ia ingin sekali mengumpat dengan segala kejadian sial yang menimpanya. Mengapa Tuhan memberinya cobaan bertubi-tubi?

"Cepattt...itu diaaaaaa!!"
Teriak salah satu mereka dibelakang.

Aireen sudah tidak kuat lagi melanjutkan pelariannya. Dan saat dirinya hampir pingsan tiba-tiba rengkuhan tangan kekar berhasil menyembunyikan tubuhnya.

Tangan itu membekap mulut Aireen untuk memastikan gadis itu tidak berteriak. Dan baru dilepaskannya setelah para pengejar melewati tempat persembunyian mereka.

Pria dengan kaca mata hitam dan syal penutup wajah itu berusaha melepas jaket dan memakaikannya pada Aireen. Dia tidak membuka mulutnya sama sekali. Membuat Aireen berprasangka buruk dengan pria itu.

Dia penolong atau penjahat berikutnya?

"Siapa kau?"

Namun tetap tak ada satu kata pun keluar dari pria itu.

Dan fix.

Aireen harus berfikir untuk menemukan cara lari berikutnya!

--------------------

Frederic pov

Aku menyusuri jalan di berbagai wilayah di Leinschetein. Aku tak akan pupus harapan. Dimanapun kakek menyembunyikannya tetap akan ku temukan. Dan kali ini aku tak akan sungkan lagi. Genderang perang telah ditabuh. Dan dialah yang memulainya.

Sudah kukatakan!

Aku akan mengikuti semua perintah dan aturan kerajaan. Kecuali satu....

Wanita !

Aku tak akan pernah berembuk dalam hal ini. Aku tak akan pernah mau menikah dengan wanita yang tak kucintai. Bahkan itu juga berlaku bagi kehidupan priaku. Aku tak akan pernah tidur dengan wanita yang tak kucintai. Itulah mengapa aku masih perjaka sampai aku bertemu Aireen.

Hhhhhhhh

Bukannya aku lelaki melankolis. Tapi itulah prinsip.

Biarlah dunia bersenang-senang dengan hidupnya. Aku juga akan bersenang-senang dengan hidupku. Saat ini.

Aku masih menyusuri jalanan Leichsothen. Aku berusaha menyamarkan diriku dengan memakai kaca mata hitam dan syal yang menutup wajah. Kuharap penyamaran ini bisa membuatku bebas bergerak. Sampai akhirnya.....

Tiba-tiba kulihat seorang gadis berlari diantara kejaran beberapa  pria. Dan itu....

Aireen????

Gadis itu tampak sangat kelelahan. Aku berusaha mengejar kearahnya untuk memberi bantuan. Dan....

Settttt!!

Tubuhnya tertangkap oleh tanganku sebelum limbung karena keletihan.

Aku tak bermaksud menyakitinya walau aku membungkam kuat mulutnya. Aku hanya berusaha mengamankannya. Dan jika kami berusaha sembunyi bukan karena aku takut melawan para pria itu. Namun karena aku ingin memastikan Aireen tidak lari lagi dariku.

Sampai akhirnya ia bertanya...

"Siapa kau?"

-----------------------------

Frederic merenggangkan dekapannya. Dan saat Aireen berbalik...sudah dapat diperkirakan. Gadis itu langsung mendorong tubuh Frederic. Ia berusaha berlari menjauh namun kalah cepat dengan Frederic yang langsung menangkap tubuhnya lagi.

"'Lepaskan aku...!"

Tubuh lemah Aireen tak mampu merenggangkan dekapan tangan kuat Frederic. Usahanya justru semakin melemahkan tenaganya. Dan rasa itu semakin memperburuk kekuatan raganya.

Benci !

Ya...

Ia sangat membenci pria itu sekarang. Sangat membencinya !

" Tolong lepaskan saya, pangeran..."
Pintanya hampir tak terdengar. Namun cukup untuk meremukkan hati pria di belakangnya. Gadis itu sudah begitu menjauhinya sekarang.

"Hamba memintanya sebagai rakyat biasa...."

Frederic menelan ludahnya kasar. Ada rasa sakit dan rindu yang tak bisa ia ungkapkan. Gadis yang dicintainya benar-benar berusaha menarik diri darinya. Dan rasa itu sungguh mampu melemahkan kekuatannya. Dekapannya mulai melemah.....

Kini ia benar-benar melepaskan tubuh Aireen yang juga masih membeku di posisinya.

Perlahan ia melangkahkan kakinya menjauh.

"Jangan lihat aku sebagai putra mahkota, tapi lihatlah aku sebagai pria yang mencintaimu. Maka aku akan sempurna bagimu...."

Aireen sempat menghentikan langkahnya mendengar ucapan Frederic. Namun sedetik kemudian ia mempercepat langkahnya....dan akhirnya berlari meninggalkan Frederic yang masih membeku ditempatnya berdiri.

-----------------
Aireen tersenyum kecut diantara langkahnya.

"Heh...cinta apanya !"
Gerutunya yang terucap dengan nada sinis.

"Bagaimana bisa ia tidak merasa bersalah????

Hhhhhhhhhhhh, ssss....

Aireen duduk ditepi danau sambil berkali melempar kerikil hingga menimbulkan gelombang kecil disana.

Sekali lempar , sekali rutukan.

Sekali lempar, sekali teriakan !

"Aku membencimu dan keluargamua, Fredericcc!!!!!!!"

Teriaknya berkali-kali.

Ia benar-benar ingin menumpahkan segara rasa hatinya di danau ini. Antara marah, benci, galau, sedih....segalanya. Hingga ia tak lagi bisa menahan tangisnya.

Aireen menelungkupkan kepalanya diantara lutut untuk menutupi isak tangis yang ditahannya dari tadi.
Tubuhnya tersengal menahan getaran isak yang begitu keras. Terlintas dalam pikirannya untuk mengakhiri hidupnya didanau itu saja.

Namun.....

Saat ia ingin melompat....

Gerakan tubuhnya langsung tertahan.

Karena ada seseorang yang berusaha menggapai tangannya dengan sekuat tenaga.....

=============

Kira2 Frederic bukan ya?
Semoga pada belum lupa alurnya
ya. Maaf banget penulisnya baru nggak mood nich. Vote 💥 yukk biar mood lagi. Macasihhhh😊



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crown Prince (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang