Aireen tersipu-sipu sendiri didalam kamarnya. Bayangan tentang Frederic yang memperlakukannya dengan lembut tadi siang membuatnya berbunga-bunga. Bagaimana tidak?
Begitu tersadar dari lamunan, Frederic langsung mengangkat tubuh Aireen ke bawah pohon. Dengan air mineral yang dibawanya Frederic berusaha membersihkan luka Aireen. Ia juga sangat cekatan mengobati luka Aireen dengan tanaman iodium yang kebetulan tumbuh di tepian lapangan rumput itu.
Pria itu tampil sempurna. Bisa diandalkan dimana saja. Maka, alasan apa yang pantas untuk menolaknya?
Aireen kembali memandangi bunga Middlemest Red yang ia taruh di vas berisi air. Dan kilasan peristiwa indah itu kembali melintas dimemorinya.
"Apa kau tahu arti dari bunga ini?
Tanya Frederic.Aireen memandangi bunga yang dipegang Frederic.
"Bunga ini mewakili cinta abadi dan pengabdian selamanya..." terang Frederic sambil menatap penuh cinta gadis didepannya.
"Dan aku memberikannya padamu."
Lanjut Frederic.Aireen bingung menata dirinya. Antara tersanjung dan merasa rendah diri. Benarkan Frederic memandangnya setinggi itu? Benarkan pria itu jatuh cinta padanya? Bukan hanya karena tertarik mengulang keintiman yang pernah mereka lakukan bersama?
Tapi mata itu penuh kejujuran dan cinta. Aireen bisa merasakannya. Namun sayang, ia selalu diserang rasa rendah diri bila didekatnya. Bagaimana pria sesempurna Frederic memilihnya?
Dan saat Aireen masih dalam kekalutan perasaannya, bibir itu sudah menempel dibibirnya. Dan ia tidak bisa menghindar karena kedua tangan kekar itu menangkup wajahnya. Maka Aireen hanya bisa pasrah dan menikmati ciuman Frederic. Dan seperti biasa, dadanya berdetak kencang tatkala berada begitu dekat dengan pria itu.
Aireen memejamkan mata sambil meraba bibirnya. Seakan ciuman itu masih ia rasakan. Dan seakan Frederic masih berada didepannya. Padahal itu sudah kemarin terjadi.
Akhirnya dia tersenyum sendiri sambil menenggelamkan wajah di bantal putihnya yang lembut."Frederic...aku juga mencintaimu...!!!"
Teriaknya keras namun tertahan diantara bantal yang menenggelamkan wajahnya. Dan kakinya menghentak-hentak lucu diatas bed membuat spreinya berantakan. Ia tampak seperti anak kecil yang baru saja mendapat hadiah. Bahagia sekali dan hatinya berbunga-bunga.Masih terngiang pula saat Frederic membuat kepala Aireen bersandar di bahu kanan pria itu. Sementara tangannya dalam genggaman sang pria membuat hati Aireen bergemuruh. Apalagi saat Frederic mengungkapkan isi hatinya tentang perasaan cinta yang jujur dan tulus.
Aireen tak sanggup untuk mengungkap balik perasaannya. Ia hanya bisa tersenyum bahagia dibalik rambut yang bertaburan karena angin. Dan senyum itu tak terlihat Frederic karena tertutup bahu kekar pria itu. Namun senyum itu masih mengembang sampai sekarang.
-------------
Aireen melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan hati bahagia. Ia sedikit berlari karena takut Frederic terlalu lama menunggunya. Aireen ingin segera bertemu pria yang sudah membuatnya berbunga-bunga saat ini.
Ya !
Aireen tidak akan lagi menyembunyikan perasaannya.
Dan seperti biasa, mobil mewah warna abu metalik itu sudah menunggu di seberang jalan. Melihat Aireen dari kejauhan sang sopir bersiap membukakan pintu penumpang. Dan seperti biasa Aireen akan mengucapkan terimakasih dengan sopan.
Namun.....
Tak ada siapapun di kursi belakang.
Ada raut kecewa di wajah Aireen.
"Tuan Frederic ada urusan mendesak, jadi tidak bisa ke hotel hari ini.."
Terang sopir melihat keraguan Aireen.Dan Aireen hanya tersenyum kaku. Ia benar-benar merasa kecewa dan canggung.
"Harusnya kau mengantar tuanmu saja..."
Bisik Aireen lirih namun cukup terdengar oleh sopir didepan."Tuan memerintah saya untuk mengantar anda, nona"
Balas sang sopir dengan senyum ramahnya. Seakan ia berusaha menghibur Aireen yang baru kecewa.
Membuat Aireen terpaksa menyumbangkan senyum untuk menghargai usaha sang sopir.------------
Disebuah gedung berlantai 20, seorang pria muda masih memandangi foto yang ia pegang. Sebuah bingkai foto dua anak laki-laki disana. Dirinya saat berumur 14 tahun dan adiknya yang berumur 8 tahun. Itu adalah foto yang diambil satu minggu sebelum Alinkov, adik lelaki satu-satunya, meninggal tertabrak mobil.Kepiluan itu masih terasa sampai sekarang. Pasalnya Frederic sendiri yang tahu bagaimana itu terjadi. Dan apa penyebab itu terjadi.
Frederic ingin menghapus kenangan hitam itu. Kenangan yang mengingatkannya akan kelemahan dirinya. Ia benci dirinya sendiri, ia seperti pengecut.
Bertahun tahun Frederic berusaha menutup kekurangannya dengan menjadi manusia super secara diam-diam. Mengalahkan segala kejahatan yang ada. Namun sayang .....ia masih tak mampu melawan dan membersihkan kejahatan dari orang-orang terdekatnya sendiri.
Frederic merasa muak dengan kenyataan itu.
Ia selalu merasa menjadi orang tak berguna jika teringat akan itu.
Namun siapa sangka, kedekatannya cengan Aireen memunculkan perasaan dejavu yang membawanya ke ingatan masa lalu itu. Masa lalu yang sangat menyakitkan baginya. Karena demi keutuhan para pewaris tahta, ia harus membungkam dirinya. Membuatnya buta akan kebenaran yang ada. Bahwa adiknya menjadi tidak ada juga karena alasan tahta....
===========
Kira-kira ada rahasia apa ya? Penasaran? Vote dan koment yukk biar rame dan semangat upload😀😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince (on Going)
Romance(18+) "Jangan melihatku sebagai putra mahkota, lihatlah aku sebagai pria yang mencintaimu, maka aku akan sempurna bagimu...... " Frederic Lonkebelt. Ini adalah kisah perjuangan cinta anak manusia dari beratnya tahta yang tak pernah diinginkannya...