Day 25 : The Truth

71 6 0
                                    

Setelah beberapa waktu ini pikirin Seungmin terus tertuju pada Hyunjin, dia dapat menyimpulkan dia menyukai Hyunjin. Tak lama setelah Seungmin menyadari perasaannya terhadap Hyunjin, dia segera mengungkapkan perasaannya pada Hyunjin, karena Seungmin juga sadar bahwa bukan hanya dirinya lah yang menyukai Hyunjij, tapi ada juga pria lain yang menyukai Hyunjin, karena hal itulah Seungmin tidak mau didahului oleh pria lain, karwna itulah dia secepatnya mengatakan peradaanya pada Hyunjin dan tanpa harus berfikir lama, Hyunjin dengan cepat menjawab 'Iya, aku juga menyukaimu Kim Seungmin' Karena nyatanya Hyunjin memang merasa nyaman ketika berada di dekat Seungmin, Hyunjin tidak ingin jauh dari Seungmin, terlepas bagaimana nantinya jika Seungmin mengetahui semuanya,mengetahui dare yang Hyunjin lakukan. Saat itu Hyunjin hanya menginginkan Seungmin. Bahkan Hyunjin siap jika sewaktu waktu Seungmin meninggalkannya setelah mengetahui semuanya.

***

Waktu berlalu, kabar jika Hyunjin dan seungmin telah berpacaran pun mulai menyebar ke seluruh isi kampus, hampir semua mahasiswa dikampus itu taju hubungan Seungmin dan Hyunjin. Kabar itu pun sampai kepada Minho, selaku kakak tingkat yang juga menyukai Hyunjin. Minho yang mengetahui itu tentu saja merasa marah, kesal, karena dirinya didahului oleh Seungmin. Minho bukanlah orang yang akan dengan mudah menyerah. Dia tipikal orang yang bahkan akan melakukan apapun untuk mendapat apa yang dia ingingkan, tentu saja yang diingankannya adalah Hyunjin. Toh mereka masih berpacaran kan bukan menikah, walaupun sebenernya Minho tidak peduli pada statusnya Hyunjin, tetap saja bagaimanapun juga di harus mendapatkan Hyunjinnya itu. Sepertinya Minho sudah sangat terobsesi pada Hyunjin dan benar benar ingin memilikinya.

***

Dikediaman Hyunjin...

"Cie yang udah official, kkk. Btw mobil yang gue janjinn waktu itu udah ada didepan ya, tuh puas lo berhasil ngabisin duit gue, janji gue udah lunas ya." Ucap yeji

"Serius lo" Hyunjin langsung berlari kedepan rumahnya memastika  apakah ucapan kakaknya itu benar. Dan betapa terkejutnya Hyunjin ketika didepan sudah ada mobil mewah yang Hyunjin inginkan selama ini, dia senang tapi disisi lain juga merasa bersalah karena dia seperti mempermainkan perasaannya Seungmin.

Yeji yang sudah ada di samping hyunjin bingung melihat saudaranya itu seperti murung dan tidak bersemangat. Yeji jadi berfikir, apakah Hyunjin tidak senang dengan mobil yang diberikannya.

"Jin, lo kok bengong sih, gk suka lo sama hadiahnya"

"Suka kok, cuma gue ngerasa gk enak aja setelah lakuin dare yang lo kasih waktu itu, gue ngerasa udah mainin perasaannya Seungmin"

"Terus sekarang lo mau gimana"

"Gue bakal jujur sama Seungmin. Gue bakal jujur sama dia kalau sebenernya awalnya gue deketin dia cuma karena dare doang."

"Lo gk salah ngomong kan, kalo seungmin ninggalin lo gimana?" Yeji cukup terkejut dengan perkataan Hyunjin.

"Gue udah siap kalau seandainya gue harus kehilangan dia, karena nyatanya disini gue yg mulai dan gue juga yang harus bertanggung jawab. Rencananya besok gue bakal ngajakain Seungmin ketemu buat ngomongin masalah ini"

"Apapun keputusan lo, gue dukung" Ucap Yeji sedikit menenangkan perasaan saudaranya itu.

Hyunjin pun pergi ke kamarnya berniat menghubungi sang kekasih dan meninggalkan Yeji yang masih mematung di tempat tadi.

Tut..

Tut..

Sambungan telepon akhirnya tehubung.

Hyunjin tersenyum ketika mendengar suara sang kekasih di seberang telepon.

".."

"Hai, lagi ngapain? Udah makan" Tanya Hyunjin pada sang kekasih dibalik telepon.

".."

"Besok kamu ada waktu gk, kita keluar yuk, sekalian ada yang pengen aku omongin sama kamu"

".."

"Besok aku jemput ya, jangan sampe lupa, Love You.."

".."

Panggilan pun diakhiri.

***

Keesokan harinya Hyunjin benar benar menjemput sang kekasih kemudian pergi ke tempat yang sudah dijanjikan.

Sesampainya ditemoat yang sudah dijanjikan, tanpa basa basi lagi Hyunjin langsung mengatakan apa yang ingin dia bicarakan.

"Seungmin.." panggil Hyunjin.

Deg

Yang dipanggil terkejut, pasalnya setelah mereka berpacaran Hyunjin selalu memanggilnya dengan panggilan sayang, entah itu honey, dear, sayang, atau panggilan panggilan apapun itu yang menggambarkan perasaannya pada Seungmin. Kali ini dia memanggilnya dengan biasa. Seungmin yang memang notabennya tahu juka Hyunjin sedah memanggilnya dengan nama, sesuatu pasti telah terjadi, entah apa itu yang pastu Seungmin hanya bisaberharap hubungannya dengan Hyunjin akan baik baik saja.

"Maafkan aku"

"Why, Honey, semuanya baik baik saja kan?" Seungmin mulai khawatir mendengar Hyunjin yang tiba tiba meminta maaf padanya.

Hyunjin pun akhirnya menceritakan semuanya pada kekasihnya itu. Seungmin tentu saja terkejut, dan cukup kecewa pada Hyunjin.

Melihat Seungmin yang hanya berdiam diri, membuat Hyunjin yakin, bahwa sepertinya hubungan mereka berada diantara, lanjut atau usai.

"Mungkin kamu perlu waktu buat sendiri, bahkan memikirkan ulang soal hubungan kita, apapun keputusan kamu, aku siap menerimanya. Hubungi aku jika kamu sudah siap, sekali lagi maafkan aku, terlepas dari apa yang sudah aku lakukan padamu, satu hal yang harus kamu tahu, aku benar benar mencintaimu, dan sampai kapanpun perasaanku padamu tidak akan  pernah berubah, I love you more, Honey..." Ucap Hyunjin kemudian mencium bibir sang submissive-dominant itu, mencurahkan perasaan yang dia miliki pada sang sub-dom itu. Mungkin bisa saja itu adalah ciuman terakhir yang Hyunjin berikan pada Seungmin, tidak ada yang tahu.

Setelah mengatakan hal tersebut, Hyunjin pergi meninggalkan Seungmin dalam keadaan menangis, hatinya amat perih.

***



Love You Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang