"Apapun yang menjadi takdirmu, kelak akan mencari jalan tuk menemukanmu."
(Ali bin Abi Thalib r.a.)
.
.
.
.
.
.
.
.Happy Reading
Weekend, hari yang dinanti-nantikan oleh semua orang. Hari ini, Alfin, Alsya, dan Iqbal melakukan jogging berkeliling kompleks. Mereka jogging hanya di waktu libur saja. Ketiganya terlihat bersemangat.
"Kenapa berhenti, Kak?"
"Duluan saja sama Ayah. Nanti aku nyusul, capek banget, mau istirahat sebentar." Iqbal hanya mengangguk sebagai tanda jawaban.
Di satu sisi, Alfin yang tidak melihat Alsya, di samping Iqbal pun mengerutkan kening. "Kakak kamu ke mana, Iqbal?"
"Itu Yah, Kak Sya masih di belakang, mau istirahat dulu katanya, capek. Nanti nyusul."
"Ya sudah, kita pulang duluan saja. Nanti kabari Kakak kamu jika kita pulang."
"Iya, Yah."
***
Hari sudah semakin siang tapi Alsya masih betah duduk di sekitar taman sambil melihat sekitar dengan handset yang masih terpasang di kedua telinga yang tertutup hijab. Alsya sendiri sudah mengabari orang di rumah, kalau akan balik terlambat.
Saat dia tengah asik mengayunkan kedua kaki, seseorang menyapanya. "Kamu Alsya, kan?" tanyanya. Alsya yang sedari tadi menunduk, kini mengangkat kepalanya.
Deg
Lagi, dan lagi jantungnya berdetak kencang melihat siapa yang saat ini berada di depannya. Apalagi dengan pakaian olahraga dengan handuk yang masih setia di lehernya, menjadikannya begitu berbeda dari pertemuan awal kala itu.
Dengan bodohnya, Alsya masih terus menatap ke arah seseorang itu, jujur saja dia masih kaget karena kembali dipertemukan dengannya. Di satu sisi, seorang yang menyapa Alsya pun mengerutkan kening kala melihat sikap Alsya yang bengong tanpa berkedip. Hingga Alsya tersadar dari lamunannya karena sebuah panggilan lagi.
"Eh, i-i-iya saya Alsya." Lidahnya pun sangat berat untuk berucap, ditambah lagi jantungnya yang masih saja berdetak kencang.
"Masih ingat saya, kan?" tukasnya seraya duduk di sebelah Alsya.
"Masih-masih, mana mungkin saya tiba-tiba melupakan anda."
"Syukurlah, di sini sendiri?"
"Nggak, tadi sama Ayah dan Adik saya. Tapi mereka sudah pulang duluan. Saya masih mau di sini menikmati sekitar."
Hening, tidak ada lagi percakapan diantara keduanya. Alsya bingung mau memulai percakapan, dia juga gugup berada di sampingnya. Karena tidak tahan, akhirnya Alsya menanyakan sesuatu. "Pak Dokter ke sini juga sendiri?"
"Iya, saya sendiri. Kenapa emang?"
"Nggak, saya cuma tanya saja. Saya kira Pak Dokter ke sini sama istri."
Sedangkan dia yang mendengar perkataan Alsya seketika terkikik geli. Dan itu membuat Alsya menjadi kembali deg-degan apalagi dengan senyumannya itu. "Saya belum menikah, Alsya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely Love Alsya (On Going)
SpiritualSequel Novel "Assalamualaikum, Zauji" ----------------------------------------------------------------- Karena tidak tahan, Alsya mengetik pesan, pada seseorang. 'Mas Ar sudah mau pulang, belum?' 'Iya Sayang, ini Mas sudah mau...