⁰⁴𓋼 𝐁𝐞𝐭𝐞𝐥𝐠𝐞𝐮𝐬𝐞 & 𝐀𝐥𝐧𝐢𝐭𝐚𝐤‧𖤣𖥧

81 54 80
                                    

Halo semuanya..
apa kabar?

terimakasih buat yang udah support aku dengan vote, komen, & follow

semoga kalian terhibur dengan cerita ini♡

˗ˏˋ ꒰ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ꒱ ˎˊ˗

Setelah mengantarkan Raya menuju ruang guru Kinan pun kembali menuju ke tujuan awalnya yaitu menuju kelas XI MIPA 3, kelasnya. Suasana kelas XI MIPA 3 sangat lah ramai karena belum ada guru yang masuk untuk memberikan pembelajaran padahal bel masuk sudah berbunyi. Kinan dengan wajahnya yang masih sumringah karena mendapatkan teman baru berjalan memasuki kelas kemudian duduk dengan anggun di bangkunya dan meletakan tasnya di atas meja.

"Kenapa telat lo? Pake senyum- senyum gitu lagi, kesambet setan di mana?" tanya Adit yang duduk di depan bangku Kinan dengan wajah yang panik.

"Dih rese lo, gue marah-marah salah senyum juga salah" jawab Kinan dengan nada yang tinggi, membuat Adit tertawa terbahak-bahak karenanya.

"Hahaha lagian lo yang lebih galak dari pada Bu Rosa senyum-senyum gitu, ngeri gue" ucap Adit membandingkan Kinan dengan guru BKnya.

"Gue dapet temen baru" celetuk Kinan sembari mengeluarkan novel dari tas ranselnya.

Adit yang tadinya masih tertawa pun tiba-tiba berhenti dan menatap Kinan dengan tatapan serius setelah mendengar 4 kata yang diucapkan oleh Kinan tersebut. Pasalnya Adit adalah sahabat dekat Kinan dari ia masih kelas empat SD. Mungkin bisa dibilang satu-satunya teman Kinan, karena sifat Kinan yang galak dan keras membuat beberapa orang takut untuk berteman dengannya. Entah mengapa Adit bisa berteman dengannya dalam waktu yang sangat lama.

"Serius? Dia ga takut di geprek sama lo gitu?" tanya Adit dengan wajah serius meski pertanyaannya hanya sebagai candaan. Kinan yang tadinya sudah ingin membuka novel itu mengurungkan niatnya dan menggunakan novel itu untuk memukul kepala sahabatnya itu.

"Ahh sialan!" pekik Adit ketika buku setebal 560 halaman itu mengenai kepalanya. Dengan perasaan tak berdosa Kinan malah tertawa terbahak-bahak hingga kini ada beberapa siswi yang menatap Kinan iri dengan interaksi mereka berdua. Adit yang memiliki kepribadian ramah dan supel, membuat siapapun betah ngobrol berlama-lama dengannya. Namun taka da kaum hawa yang dapat mendekati Ketua OSIS dari SMA Bhakti Mandala. Mungkin itu yang menjadi alasan mengapa banyak perempuan yang cemburu melihat kedekatan Adit dengan Kinan.

Kinan terpaksa harus menghentikan tawanya, karena seorang guru laki-laki yang sudah berkepala tiga memasuki kelas, ia adalah Pak Fairuuz seorang guru biologi yang menjadi walikelas di XI MIPA 3. Suasana kelas yang tadinya ramai pun langsung menjadi hening. Namun keheningan itu tidak bertahan lama.

"Gila, tinggi banget"
"Ihh insecure, dia cantik banget"
"Inikah jodoh hamba Ya Allah"
"CBL CBL CBL"

Beberapa siswa mulai berbisik karena Pak Fairuuz tidak sendirian. Kini ia sedang bersama seseorang perempuan berseragam putih abu-abu dengan postur badan yang tinggi bak super model dengan rambut coklat panjang yang diikat ponytail.

"Silahkan perkenalan dulu" Titah Pak Fairuuz.

"Halo semuanya, kenalin nama aku Aqilla Soraya panggil aja Raya.." Namun saat Raya ingin melanjutkan kalimatnya, salah satu siswa memotong ucapan Raya dengan celotehannya.

"Kalo panggil sayang boleh ga?" Tanya salah satu siswa dan langsung disambut sorakan oleh seisi kelas.

"Maklumin aja ya, murid-murid kelas bapak memang gitu xixixi ngakak abiezz" Candaan garing dari Pak Fairuuz yang membuat satu kelas tertawa terbahak-bahak. Memang Pak Fairuuz terkenal dengan keramahannya dan jokes bapack-bapacknya.

864,3 Tahun Cahaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang