⁰⁵𓋼 𝐄𝐩𝐢𝐩𝐡𝐚𝐧𝐲‧𖤣𖥧

39 8 9
                                    

Halo semuanya..
apa kabar?

maaf  banget aku hiatus lumayan lama

terimakasih buat yang udah support aku dengan vote, komen, & follow

semoga kalian terhibur dengan cerita ini♡

˗ˏˋ ꒰ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ꒱ ˎˊ˗

"Assalamu'alaikum." Salam dari Raya ketika ia membuka pintu utama dari rumah bergaya mediterania yang didominasi warna cream itu dengan menenteng dua buah paper bag. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 namun Raya baru saja sampai rumah dengan diantarkan oleh Adit dan Kinan setelah pergi ke mall terlebih dahulu. Sesuai tebakan dari Adit, mereka berdua hanyak memebeli beberapa barang namun menghabiskan waktu berjam-jam untuk memilih.

"Waalaikumsalam." Jawab seseorang dengan suara bass yang lembut dari ruang tengah. Mendengar itu Raya langsung berlari menuju ruang tengah dengan wajah berseri-seri, suara yang begitu ia rindukan selama seminggu ini kembali bergema di telinganya.

"Papa!" Teriaknya sembari memeluk orang yang sangat ia rindukan itu. Sudah seminggu lamanya Anton keluar kota karena tugas dari kantor tempat Anton bekerja. Anton membalas pelukan dari putrinya itu untuk melepaskan rasa rindunya sembari mengusap-usap rambutnya.

"Raya kok baru pulang jam segini?" tanya Anton dengan tatapan menyelidik. Raya pun menceritakan semua yang ia alami, mulai dari ia bertemu dengan Kinan dan Adit, hingga apa yang ia alami hari itu di sekolah.

"Tadi Raya ke mall, terus Kinan beliin ini buat Raya." ucap Raya sembari mengeluarkan music box dengan ballerina di atasnya dari paper bag yang ia bawa. Raya memutar kunci yang ada di bagian belakang music box itu beberapa kali, kemudian sebuah alunan musik terdengar dari music box tersebut dan ballerina yang ada di atasnya berputar seakan mengikuti irama musik tersebut. Music box tersebut melantunkan sebuah lagu Nocturne op 9 no 2 yang merupakan karya dari komposer ternama Frédéric Chopin. Raya tersenyum tipis sembari memandangi music box miliknya, sedangkan Anton hanya memandangi putrinya. Anton tau persis apa yang ada dipikiran putrinya sekkarang.

“Chopin” ucap Anton yang membuat Raya mengalihkan pandangannya, menatap dalam ayahnya dengan senyuman yang masih merekah diwajahnya.

“Dulu mama sering banget mainin lagu-lagunya Chopin.” ucap Raya dengan senyumnya. Anton pun langsung menusap-usap rambur Raya yang kini sudah terurai dan menyandarkan di bahunya, memberikan kehangatan kepada putrinya yang masih menggenggam erat music box yang melantunkan lagu favorit ibunya.

“Udah jangan nangis, besok kita ketemu mama ya. Mama pasti seneng kalau kamu mau.” Pinta Anton dan dijawab angukan oleh Raya..

Ketika mereka berdua sedang menikmati alunan musik itu, terdengar suara pintu utama terbuka. Anton dan Raya menoleh ke arah sumber suara dan terlihat Aca yang memasuki ruangan bersama dengan Selena yang membawa satu kantong plastik berisi es krim stroberi kesukaan Raya.

“Nih buat Raya, maaf tadi tante lupa kalo ada rapat” ucap Selena sembari memberikan semua es krim itu kepada Raya. Raya menerima es krim itu dengan wajah yang sangat senang, ternyata Selena pergi meninggalkannya bukan karena marah kepadanya. Raya pun meletakkan es krim itu di atas meja dan mengambil paperbag di sebelahnya yang berisi donat tiramisu kesukaan Selena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

864,3 Tahun Cahaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang