“Hai..”
Aluna menoleh pada seseorang yang menyapanya
“Kak Romi?"
Romi tersenyum kemudian mengambil posisi duduk di samping Aluna, mata lelaki berparas tampan itu langsung tertuju pada beberapa buah bag besar di samping Aluna
“penggemar lo banyak juga ya, sampai kadonya sebanyak itu”
Aluna terkekeh kecil, terkadang Aluna pun dibuat bingung sendiri mengapa begitu banyak lelaki mendekati dan memberikan hadiah padanya
Teman temannya bilang karena ia cantik dan menarik, namun mengapa sepertinya hal itu tak berlaku pada Alka, hingga kadang Aluna ragu akan pendapat mereka“kakak ada adik cewe? Kalo ada kasih aja buat dia”
Romi tersenyum sembari menggelengkan kepala “dikasih malah dikasih balik, apa hadiah gue juga bakal dikasih ke orang?”
Aluna menatap heran pada Romi “kakak kan gak kasih hadiah”
Lelaki bermata cokelat terang itu tersenyum, kemudian mengeluarkan kotak kecil berwarna pink dari sakunya
“nih” ujarnya sembari mengulurkannya pada Aluna
Aluna menatap benda itu lalu mengambilnya“jangan dikasih ke adek orang ya” ujar Romi sembari bangkit dari duduknya
Aluna ikut berdiri dan tersenyum “makasih ya kak,”
Merasa gemas Romi mengacak pelan puncak kepala Aluna, lalu mengangguk mengiyakan
“gue pergi dulu, latihan” ujarnya lalu pergi dari sana
Aluna kembali duduk di tempatnya, jemarinya kemudian membuka kotak kecil yang romi berikan
Sepasang anting dengan permata biru yang menguntai indah, namun sayangnya menjadi hal biasa bagi Aluna, jemarinya kembali menutup kotak itu dan menggabungkannya pada bag berisi hadiah yang ia dapatkan dari ini
Aluna kembali melihat jam pada handphonenya yang telah menunjukkan pukul 15.40, namun Alka belum juga menjemputnya
“Maaf lama”
Aluna mendongak mendapati Alka berdiri di depannya, pria itu tampak terburu buru hingga deru nafsnya dapat Aluna dengar
Aluna memperhatikan lelaki itu dengan seksama, wajah lelaki itu tampak lelah, rambutnya yang hitam legam sedikit berantakan, beberapa helai rambut bagian depannya jatuh pada bagian kening hampir penyentuh bagian matanya yang hitam setajam elang pula, hidung mancungnya menjadi perpaduan pas dengan rahangnya yang kokoh, wajah lelaki itu seolah di pahat sebab kesempurnaan bentuknya.
Lelaki itu juga telah mengganti setelannya pagi tadi dengan black pants dan sweater polos berwarna abu abu yang ia tarik sebatas lengan, beserta white sneaker juga aksesoris jam tangan
Melihat lelaki itu tanpa membawa apapun, membuat Aluna bertanya
“hadiahnya mana?”
Alka menatap gadis yang dihadapannya heran, tiga bag berisi hadiah dan ia masih meminta hadiah darinya?
“di mobil” jawab Alka singkat
Lesung pipi wanita itu terlihat saat ia tersenyum, tanpa mengatakan apapun perempuan itu langsung menghambur pada mobil yang Alka parkir di depan
Alka menghela nafas dan mulai mengangkat bag bag yang berada di depannya
“Gila.. banyak banget orang kurang kerjaan hari ini” komentar Alka sembari memasukkan bag bag itu pada kursi penumpang, di dorongnya kuat kuat bag terakhir agar dapat muat di sana
Sedang Aluna yang mendengarnya hanya cekikikan di samping kemudi
Alka menutup pintu penumpang setelah semua hadiah hadiah itu berhasil ia paksa masuk dan berjalan memutar menuju pintu kemudi
Sedang Aluna di dalam tampak begitu senangnya mendapati boneka panda dan permen kapas, di peluknya gemas boneka panda berukuran sedang itu
“eh, eh, itu bukan buat lu” ujar Alka yang tiba tiba datang, tangan lelaki itu langsung merebut boneka panda yang Aluna peluk
Wajah Aluna yang terseyum berubah sendu
“yang ini buat lo” ujar Alka seraya meletakkan permen kapas pink itu di pangkuan Aluna
“yang itu juga enak” tambah Alka saat Aluna masih diam di posisinya, namun Aluna malah menatapnya tajam
Alka meletakkan boneka yang ia pegang ke belakang kemudi lalu menghadap pada Aluna
“nih gue tunjukin” ujarnya seraya mengambil permen kapas yang ada di pangkuan Aluna sementara Aluna masih menatapnya intens
Dibukanya karet penutup permen itu lalu menarik tangkai pegagannya hingga keluar separuh
“disobek..” ujar Alka seraya menyobek bagian permen kapas tersebut “trus dimakan” dan langsung memasukkannya ke mulutnya sendiri
“atau kalo mau digepengin dulu juga bisa” lagi lagi Alka kembali menyobek bagian permen kapas, dipipihkannya dengan jemarinya dan memakannya lagi
“dibentuk bentuk juga—“ Aluna langsung menarik permen kapas itu sebelum Alka kembali menyobeknya
“punya gue!” ujarnya dengan wajah yang ditekuk, membuat Alka terkekeh melihatnya.
***
Aluna yang membawa permen kapasnya langsung turun saat mereka tiba, gadis itu hanya memakan beberapa sobek di mobil lalu membungkus kembali sisanyaSedang Alka masih dengan susah payah mengeluarkan bag bag hadiah dari mobil, lalu membawa beberapa masuk untuk dilangsir
Dari kejauhan terlihat siluet wanita yang sudah tidak asing bagi Alka—Nadira—sedang berbicara dengan Aluna, namun gadis itu lari begitu saja kemudianAlka berjalan menuju sang mama lalu meletakkan barang yang ia bawa
“kenapa tuh anak, ma?” tanyanya sembari menyalami sang mama
“mama dan papanya pergi ke luar kota, kayaknya dia gak tau, makanya sedih begitu pas mama sampein tadi” jawab Nadira
“bukannya udah biasa ya..” sahut Alka
“hus.. kamu ini. gak ada yang biasa dengan kepergian, ya tetap sedih lah” balas Nadira menatap tajam anak satu satunya itu
“yaudah sana anterin barangnya ke atas, mama mau masak makan malam” titah Nadira seraya berlalu menuju dapur
Dengan pasti Alka melangkah ke atas menuju kamar Aluna “mau di letak di mana nih hadiah?” tanya Alka tepat di ambang pintu kamar perempuan itu
Aluna bangkit dari posisi tengkurapnya lalu duduk di sisi ranjang “kasih ke orang aja”
Alka menghembuskan nafasnya kasar lalu menurunkan bag bag itu dengan kesal “emang lo apaan? Orang utan?” ujarnya tak habis pikir
“ pokonya gue bakal tinggalin—““buang aja!”
Gerakan jemari Alka yang hendak memindahkan bag bag itu ke dalam kamar Aluna terhenti
Dengan tatapan tajam ia menatap Aluna lekat lekat “orang kaya kayak lo emang gak akan ngerti! Lo sia siain apa yang udah orang lain kasih dan.. kenapa gak sekalian di buang aja sejak tadi!?”
“gue gak pernah minta!, dan lo di bayar di sini!” jawab Aluna lebih keras
Alka menggelengkan kepala tak habis pikir, dengan gerakan kasar diambilnya kembali bag bag itu dan pergi dari sana
Aluna kembali terisak tergugu dengan tubuhnya yang ia ambrukkan ke atas ranjang, menenggelamkan wajahnya dalam dalam pada bantal yang ada di sana
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/338408601-288-k390045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkaluna
RomanceMelihat Aluna yang masih diam di ambang pintu, Alka tetap melangkah masuk ke kamarnya lalu kembali dengan t-shirt putih dan celana pendek di tangan "gue gak punya baju cewe, lo bisa pake ini sementara" ujarnya sembari menjulurkan baju itu pada Alun...