7. Make Out

678 24 1
                                    

Double update !

Oh iya, tandain dong kalo ada typo 🤪




Happy Reading

Aluna terbangun sebab merasakan hawa dingin yang begitu terasa menusuk kulit, perempuan itu terpaku kala melihat Alka yang masih begitu pulas tertidur

Aluna perlahan bangkit menyandarkan dirinya di sandaran ranjang, menyadari terdapat lampu tidur,  perempuan itu langsung menghidupkannya.

Kini Aluna dapat melihat dengan lebih baik, membuatnya dapat melihat wajah Alka lebih jelas

Lelaki itu tampak seperti bayi yang tengah tertidur, tak ada wajah dingin yang biasa ia lihat, jemari Aluna tergerak untuk mengusap lembut puncak kepala lelaki itu

Alka pasti lelah sekali mengingat permainan mereka malam ini, mereka melakukannya berulang kali hingga benar benar lelah dan terlelap

Namun Aluna harus segera pergi, tak bisa ia bayangkan jika Alka melihat wajahnya, ia tak punya muka hendak menemui lelaki itu untuk saat ini, sebab itu mau tak mau Aluna harus bergegas

Shh..” Aluna merintih saat ia berusaha bangkit, secara reflek ia memegang bagian bawahnya, terasa nyeri dan perih

Aluna kembali bergerak secara perlahan, lalu mulai memunguti pakaiannya yang tercecer dan memakainya

Hingga kemudian ia menemukan tasnya yang terjatuh di lantai, dikeluarkannya ponsel miliknya, pukul 05.30

Aluna menghela nafas lega kala menemukan kendaraan online yang akan menghantarkannya sampai di rumah

Aluna kembali melangkah pada Alka sebelum benar benar meninggalkan tempat itu, dibenahinya selimut yang Alka gunakan, lalu mendaratkan satu kecupan di dahi lelaki itu “Aluna pulang yaa”

***

Alka berdecak sebal, lagi lagi ketukan pintunya tak berbalas meski jam telah menunjukkan pukul sembilan malam

Dengan enggan ia meraih tas di punggungnya, merogoh kantung kecil yang berada di sana untuk mengambil kunci rumah

Keadaan rumah tampak gelap, menandakan jika mamanya belum kembali dari kediaman Arasya

Setelah menghidupkan tombol lampu, ia berjalan menuju sofa, kemudian menghempaskan tubuhnya di sana dan mulai mengeluarkan ponsel dari saku

“Alka? Baru pulang juga?” Alka menoleh ke arah suara, tampak mamanya di ambang pintu dan sedang berjalan menuju ke arahnya

Bukannya menjawab lelaki itu malah mengomel “mama kerja tuh harus lihat waktu dong, masa dari kemaren selalu pergi pagi dan pulang malem banget” ujarnya tak suka

Nadira hanya menggelengkan kepala tak habis pikir melihat putranya, kemudian ikut mendudukkan diri di sofa

“lagian Tante Belin juga udah pernah bilangkan kalo mama gak bisa ya bilang aja, biar mereka cari  yang lain” tambahnya

“Aluna sakit, makanya agak lama”

Jawaban Nadira membuat Alka terdiam, membuat Nadira heran dengan ekspresi Alka yang tak biasa

“sakit apa?”

“sejak kapan mau tau gini?”

Alka berdecak mendengar jawaban sang mama, setelah kejadian malam itu Alka memang belum pernah bertemu Aluna

Ia sibuk dengan Riana yang mengurus Riza—sang adik—yang kecelakaannya cukup parah di malam itu, membuatnya dua hari ini absen antar jemput kedua putri Anas itu

AlkalunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang