5. The Devil

2.3K 229 6
                                    


*******
Dua puluh menit sebelumnya saat Becky masih diruang tunggu . . .

"P Nam, apa yang kau lakukan disini..?" Tanya Freen

"Oh Madam..? Kenapa kau disini dimana Nona Becky..? Apa sudah selesai..?"

"Kau bertanya disaat aku bertanya padamu..?"

"Ah maaf Madam aku hanya sedang menemani calon mertuaku saja, aku tidak tega meninggakanya sendiri menunggu disini.."

Freen kembali melototinya ketika ia mendengar pekataan Nam padanya. Awas jangan bangunkan singa yang sedang tidur kapten..!.

"Tenang Madam, aku hanya bercanda.." ucap Nam menenangkan

Mommy Becky yang memang sudah mendengar pembicaraan mereka akhirnya keluar dari ruang tunggu menghampiri Nam dan Freen yang sedang berbincang didepan pintu ruang tunggunya.

"Apa benar ini Madam..? Wah ternyata benar kata orang orang Madam sangat cantik.. senang akhirnya bisa menemuimu Madam.." ucap Mommy Becky "terima kasih banyak telah membantu anak saya Madam.." lanjutnya.

"Saya belum melakukan apa apa Bibi, masih banyak hal yang perlu saya lakukan dan sepertinya proses ini tidak sebentar.."

"Benarkah..? Apa keadaan anak saya sangat parah Madam..? Seharusnya aku membawa persediaan yang cukup kalau tau begini.." Ucap Mommy

"Bibi tidak perlu khawatir hal itu karena disini semua sudah tersedia, mungkin Nona Becky akan beberapa hari disini sampai saya selesai melakukan pengobatan untuknya, jika Bibi tidak keberatan untuk mengizinkannya berada disini untuk beberapa hari kedepan.."

"Tentu saja tidak Madam, justru saya yang merasa beruntung jika Madam tidak merasa kerepotan untuk menjaganya juga.

"Tentu saja Bibi, saya akan menjaganya disini.. Bibi juga bisa berkunjung sesekali untuk melihat perkembangannya.."

"Terima kasih banyak atas bantuannya Madam, oh ya jika Madam tidak keberatan sebagai ucapan terima kasih saya, saya ingin mengundang Madam untuk makan malam bersama nanti.."

"Tentu saja saya tidak keberatan Bibi terima kasih banyak atas undangannya. Dan tolong sampaikan pada Paman ketika beliau datang besok untuk menaburkan ini disekeliling rumah secara melingkar" ucap Freen sambil memberikan kain berisi serbuk pada Mommy Becky "juga jika kalian tidak keberatan untuk bersedia juga membantu kesulitan warga disana, anggap saja sebagai amal untuk memperlancar penyembuhan anak anda Bibi.."

"Apa maksud Madam suami saya akan pulang besok..? Bagaimana Madam bisa tau..?" Ucap Mommy heran namun Freen hanya tersenyum padanya. Tak lama Mommy Becky tersadar jika pertanyaan itu tidak seharusnya ia tanyakan pada Freen mengingat apa profesinya.

"Oh maaf saya lupa Madam, baiklah terima kasih atas bantuannya. Saya akan membicarakan ini pada suami saya dan menjalankan sesuai yang Madam intruksikan.." ucap Mommy Becky tersenyum

Freen tersenyum membalas "baiklah kalau begitu saya permisi, saya akan melanjutkan tugas saya.." ucap Freen berpamitan

"Baik Madam sekali lagi terima kasih banyak.." ucap Mommy Becky mempersilahkan.

"P Nam ikut aku sebentar.." ucap Freen padanya dan Nam mengikutinya .

"Kau sudah dengar semuanya bukan, jangan lupakan tugasmu dan jangan macam macam atau berlama lama disini.."  ucapnya berbisik memelankan suaranya

"Apa benar ini menginap karena penyembuhannya Madam..? Tidak ada alasan lain..? Tapi bukankah ini ilegal..?" Ledek Nam

Freen kembali melotot menatapnya "P Nam.. kau..!"

Peramal Cantik -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang