33. Can't Control My Self

1.3K 141 6
                                    


*******

Becky menciumnya dia merasakan debaran jantungnya semakin cepat, nafasnya semakin memberat. Freen mematung melihat tindakan Becky padanya, dia terdiam sejenak memperhatikan namun tak lama dia juga membalas ciuman itu dengan memejamkan matanya.

Freen sudah berusaha agar tidak menyerang Becky karena dia tidak mau Becky merasa tidak nyaman karenanya, dan memutuskan untuk Becky sendiri yang menerima dirinya dengan sendirinya. Tapi tindakan Becky meruntuhkan semuanya, semua kekesalan, kekhawatiran, kerinduan, dan kesedihan yang selama ini dia tahan. Semua meluap begitu saja dan menghilang.

Becky sempat terkejut dengan respon Freen yang membalas ciumannya, dia bahkan melumat bibir Becky dengan lembut, itu membuat Becky jadi semakin terbawa suasana dan membalas lumatannya. Ciuman Freen semakin dalam, lumatannya semakin cepat dia juga berulang kali menggunakan lidahnya sambil menghisap bibir bawah Becky.

Enghhh....
Desahan Becky lolos ketika lidah Freen memasuki mulutnya, menggerakannya dengan aktif didalam menuntut setiap rasa yang ada didalamnya. Becky melemas dia kewalahan dengan pergerakan aktif yang Freen berikan, nafasnya mulai terasa sesak, jantungnya juga semakin berdebar kencang, dan tubuhnya memanas.

Becky mendorong Freen dan menyatukan kening mereka dengan nafas memburu "Maaf aku sudah bilang kalau aku sudah berusaha menahannya, tapi kau memancingku" ucap Freen yang juga menetralkan nafasnya, dan menatapnya dengan sayu.

"Sial.. kenapa suara dia sexy sekali ditelingaku" batin Becky, ia semakin memanas dan terasa semakin tersengat listrik ketika mendengar sexyvoice Freen padanya. Itu juga membuatnya semakin bersemangat entah dari mana munculnya.

Freen kembali menciumnya dengan ciuman panas tanpa menunggu respon Becky, menciumnya sambil perlahan mendorong Becky merebahkan dirinya dikasur, bibirnya tetap terpaut kepalanya bergerak kesisi kanan lalu kekiri mencari sesuatu dan berharap menerima kepuasan yang tak kunjung memuaskannya, dia terus menciumi Becky dengan agresif menarik bibirnya dan menghisapnya dengan kuat, ciumannya perlahan berpindah keleher jenjang Becky, menjalar kesetiap incinya dengan kecupan basah yang dia tinggalkan.

Aahh...emmhh
Desahan Becky keluar merasakan cumbuan dari Freen, nafasnya semakin memburu dia merasakan geli yang membuatnya selalu ketagihan, nafasnya semakin berat, tubuhnya semakin panas, kecupan Freen dilehernya benar2 membuatnya gila.

Aahhh...Freennhhh
Becky merasakan Freen menghisap lehernya dengan kuat lalu menjilatnya, itu membuat sensasi gila pada Becky, dia tidak perduli jika itu meninggalkan tanda tangannya meremas sprei dengan kuat.

Namun suara desahan panggilan nama yang Becky sebutkan justru membuat Freen tersadar, desahan Becky memang memabukan tapi dia merasa tidak seharusnya melakukan ini lebih lanjut. Freen bangun dengan kaget dan menatap Becky juga melihat lehernya yang terdapat beberapa tanda disana. Becky menatapnya dengan bingung "ada apa..? Kenapa kau berhenti..?" Ucap polos Becky belum tersadar akan dirinya.

"Aa aaku harus pergi , ee aku membawakan Teh ini untukmu minumlah.." ucap Freen gugup dan tak lama meninggalkan Becky begitu saja.

Becky kembali tercengang dengan keadaan, entah kali ini dia akan merasakan kesal seberapa besar. Tapi beberapa saat kemudian akhirnya dia tersadar dengan apa yang telah dia perbuat, itu membuatnya sangat malu.

Dia menepuk kasurnya beberapa kali karena merasakan dirinya begitu bodoh malah mencium Freen terlebih dulu. "Mau ditaruh dimana wajahmu Beck..? Bahkan mulai besok kau akan bersamanya sepanjang waktu.. aakkh!"

Seperti ada perubahan yang sangat ekstrim pada diri Becky, setelah ia merutuki dirinya sendiri atas apa yang terjadi ia juga dengan mudah mengubah ekspresinya menjadi senyum, lalu wajahnya juga dengan mudah memerah , apalagi tubuhnya sekarang ia benar2 merasa panas. "Apa AC ruangan ini rusak..? Kenapa panas sekali" gumamnya

Peramal Cantik -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang