Peramal Cantik -END-

36. Love Language

*******

Kedua gadis yang sudah menyelesaikan semua keinginannya, melampiaskan semua rasanya akhirnya mereka turun dan keluar dari tempat ternyamannya. Pagi yang sudah menjelang siang itu ia awali dengan sarapan yang sedikit terlambat.

Freen sedang menyiapkan makanan untuk sarapan mereka, membuat hal yang menurutnya mudah dipelajari dari Mommy kekasihnya itu, Toast dengan isian beberapa daging telur dan sayuran segar. Semenjak kedekatannya Freen dengan Mommynya, ia banyak mencari tahu apa yang disukai kekasihnya dan apa yang menjadi kebiasaannya.

Ini adalah bentuk sayang dari Freen yang ingin sekali mengetahui banyak hal tentang kekasihnya, ia juga harus menunjukan keseriusannya pada kedua orang tua Becky dengan melakukan pendekatan pada mereka.

Sedangkan Becky, ia sudah mulai sibuk menelvon beberapa orang yang menurutnya akan membantu merencakan apa yang sekarang menjadi fokusnya saat ini. Sudah pasti hal utama dan penting ini juga disampaikan pada Mommy dan Daddynya.

Terlihat dari pengamatan Freen bahwa Mommy dan Daddynya nampak senang menerima kabar meski hanya melalui telvon, keseriusan Becky juga berhasil direkam oleh Freen dari kejauhan yang sambil menyiapkan sarapan untuk mereka.

Senyum Freen benar benar tidak luntur mengamati pembicaraan kekasih dan Daddynya itu, ia tidak menyangka hal ini akan datang pada dirinya. Ia memang sangat mencintai Becky, makanya ia menyiapkan semuanya dengan sempurna. Awalnya ia tidak ingin meminta bantuan pada Mommy, tapi mengingat Mommy juga sangat membujuk Freen ingin melakukan sesuatu untuknya, akhirnya Freen mengutarakan keinginannya untuk memberikan kejutan saat berada dimansion nanti, terlepas nanti diterima atau tidak itu urusan belakangan.

Tibalah akhirnya mereka menyiapkan kemauan Freen dengan menyiapkan satu kotak perhiasan cantik untuknya melamar Becky. Freen merasa tempat ini adalah momen terindahnya yang paling berkesan, selain ini adalah liburan pertamanya untuk pekerjaannya, juga ia merasa senang diliburan pertamanya ini justru dilalui bersama kekasihnya.

Setiap momen yang ia lalui bersama Becky sangat mengesankan untuk hidupnya, ia benar2 merasa bahwa kehadiran Becky menjadi kebahagian serta perubahan besar pada hidupnya. Mencintainya adalah keputusan tepat yang ia lakukan selama hidupnya, dan keberuntungan besarnya adalah cintanya berbalas.

"Baiklah Daddy nanti setelah aku pulang kita kembali membahas hal ini, aku hanya ingin menyampaikan kabar bahagia yang mungkin kau sudah tunggu2 sejak lama" ucap Becky yang masih melakukan panggilan bersama Daddynya

["Daddy memang tidak bisa meragukanmu sayang, kau orang sekaligus anak yang sangat mengerti Daddy juga bisa sangat Daddy andalkan, tolong jangan kecewakan Freen dia gadis yang baik dan tulus padamu. Daddy akan mengurus semuanya disini jadi kau tidak perlu khawatir, nikmatilah liburan kalian disana."]

"Aku juga gadis baik dan tulus Daddy dan jangan lupa aku ini anakmu" Becky mengendus kesal mendengar Daddynya nampak membela juga menyanjung Freen dari pada dirinya

["haha jangan iri padanya sayang, kalian berdua adalah anak kesayangan Daddy, dia adalah seseorang yang patut diberikan perhatian dan apresiasi lebih atas apa yang dia sudah lakukan pada keluarga kita. Jika tidak ada dia mungkin Daddy tidak akan sebahagia ini, selain melihat putri tercinta Daddy sembuh dia juga dapat memberikan kebahagian pada putri tercinta Daddy"]

Becky tersenyum malu mendengar apa yang Daddynya katakan "baiklah Daddy aku janji akan menjaga anak kesayanganmu yang lainnya juga. Sudah ya aku ingin menghabiskan waktu berhargaku dengan kekasihku. Sampai ketemu nanti Daddy aku menyayangimu"

["haha Daddy senang mendengarnya, oke Sayang sampai ketemu nanti berhati hatilah disana. Daddy juga menyayangimu sayang"]

Setelah menyelesaikan panggilan telvonnya dengan Daddynya Becky menghampiri Freen, ia melihat Freen yang masih sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka, perlahan ia berjalan menghampirinya, mendekatkan dirinya lalu memeluknya dari belakang. Freen sedikit terkejut dengan prilaku Becky yang tiba2 itu padanya namun tak lama ia tersenyum.