Elele 5| Antena Ajaib Dola Dolu

218 30 8
                                    

😱😱😱😱😱 siapa yang kaget dapat notippp, kalo ga kaget harus pura-pura kaget yhhh

Happy reading!

.

.

.

Claudia Damalara, gadis itu tengah buru-buru menghabiskan sarapan paginya. Setelah menghabiskan roti, selanjutnya segelas susu itu tandas dalam satu tarikan napas. Ia mengambil tisu, namun terdapat secarik note biru yang ada di atas kotak tisu.

Kakak harus berangkat pagi, kamu naik bus lagi, yaaa. Besok-besok aku anterin ke sekolah barunya. Nanti sore kita jalan-jalan beli eskrim sebagai gantinyaa.

Maafkan Kakak mu yang ganteng ini

Dipta

Air wajah Clau berubah, ia membuat secarik note itu menjadi bentuk gumpalan, lalu membuangnya ke sembarang arah. Hari pertama kemarin Dipta janji akan mengantarkannya ke sekolah. Clau sampai terlambat karena tidak tahu jadwal bus ke sekolah dan harus berjalan jauh ke halte. Hari ini katanya Dipta libur, tapi malah berangkat pagi-pagi dengan memberikan sarapan dan secarik note. Ini adalah hari ke dua Clau di sekolah baru, dan sialnya lagi-lagi ia bangun kesiangan.

Permulaan yang buruk di sekolah baru. Terlambat, dan satu lagi, bertemu cowok tidak jelas yang baru pernah ia temui seumur-umur.

Clau membereskan bekas sarapan, lalu bergegas keluar rumah. Ia duduk di kursi kayu teras sambil memakai sepatu. Kunci rumah ia taruh di bawah pot anggrek kecil di atas meja. Clau melirik jam putih di peregangan kirinya sebelum menyelesaikan ikatan tali sepatunya.

"Pagi peri cantik!"

Clau nyaris terjungkal karena dibuat kaget dengan suara cowok itu. Ia mendongak, mendapati El di depan pagar putih yang tengah duduk anteng-ateng di motor sambil melambai ke arahnya dengan senyum sok manis.

Double apes namanya. Mimpi apa Clau semalam sampai harus melihat cowok aneh itu di pagi harinya. Satu pertanyaan, dari mana dia tau rumahnya?

Dengan menghunus tatapan tajam, El sama sekali tidak merasa getir dan takut. Malah-malah cowok itu memberikan cengiran lebar ketika Clau membuka pagar setinggi bahu mungilnya itu.

El melihat rumah dua lantai minimalis bercat hijau pastel, asri dan sejuk untuk dipandang. Tidak heran jika Clau ada toko bunga, di halaman depannya saja banyak berjejer pot-pot bunga, bahkan ada rak khusus bunga anggrek dan beberapa janda bolong dan bunga anyelir yang menghampar di dekat kolam ikan.

Terlalu asyik memperhatikan rumah Clau, El sampai tidak sadar kalau cewek itu mengacuhkannya dan berjalan di depannya.

"Hei! Peri cantik, tungguin!" El menyalakan mbak Honda yang macet-macet karena belum ganti oli hingga menciptakan deru yang berisik.

El duduk di motor dan mendorong motornya dengan kaki agar dapat menyetarakan dengan langkah Clau.

"Ayok naik Clau, jok belakang gue kosong." Kalimat El menjadi angin lalu, bahkan cewek itu tetap menatap lurus ke depan.

"Clau, gue bukan mahkluk halus. Muka gue ganteng, lebih ganteng dari jalanan yang lagi lo liat."

"Ayok peri cantik, nebeng gue aja, bentar lagi pagar Trisakti ditutup si Beno. Gue udah jadi anak rajin dari kemarin."

"Claudiaaa!! Jodohku yang ku temui dari mimpiiii, ayok ikut abanggg!!" seru El gemas.

Akhirnya Clau menoleh. "Berhenti panggil gue jodoh lo!" Lagi-lagi menghujam El dengan tatapan belatinya. "Lo ngikutin gue? Dari mana lo tau rumah gue? Ha?! Ini ilegal, lo bisa gue laporin ke polisi!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

El & Clau [#DS2 El]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang