Elele 3| Para Dayang Bersatu

896 230 21
                                    

Ada jomblo nabrak kaca, sarangeo buat yang baca. Hahahaha

Jangan porget buat ramein tiap paragrafnya, skuy!!

~H A P P Y  R E A D I N G~

.

.

.

"Pagi, No." El sengaja memberhentikan motornya di depan pos satpam setelah melewati pagar utama SMA Trisakti. "Gimana No, udah kece kan gue? Gak telat, bangga lo punya musuh bebuyutan kayak gue." El menyeringai pamer. No yang dia maksud adalah Pak Beno, satpam kumis melengkit ala pak Raden, jangan lupakan kepala botaknya yang seperti telur.

El dan Pak Beno itu seperti kecoak dan Baygon. Dimana kecoak itu adalah El, dan Pak Beno adalah Baygon yang harus membasmi kecoak. Di mata Pak Beno, El sudah tercap merah karena langganan telat, suka tertangkap basah bolos, gak ada sopan santunnya, dan hobi mencoret tembok belakang sekolah, intinya di mata Pak Beno, El itu trouble maker yang paling rusuh diantara member Dayang Boys yang lainnya.

"Bangga apanya! Kamu mau terlambat, dua menit lagi pagar saya tutup!" Beno galak, El tertawa.

"'Mau' ." El mengutip satu kata. "Dua menit sangat berharga, tetap aja gue gak telat."

"Bangga kamu?"

El tersenyum bangga. "Bangga lah, masa nggak." El kemudian berdecak, memainkan gas motornya yang membuat Beno keluar dari pos membawa pentungan andalannya. "Ampun, No." El tertawa puas dan melesat ke area parkir sebelum Pak Beno memukul pantatnya pakai pentungan.

Baru dua minggu lebih, rasanya El seperti baru keluar dari peradaban. Libur semester awal kelas 11 membuatnya semakin gabut, kesepian, intinya El kangen sekolah. Bukan kangen belajar, tapi kangen membuat momen absurd di SMA.

"Pagi cantik." Biasa, gak El kalau gak genit ke cewek-cewek. Walaupun banyak perempuan yang El panggil cantik, yang El baperin, tapi semuanya tidak pernah berujung serius. "Kalau punya tampang ganteng tuh digunain" begitu katanya. Hitung-hitung biar masa SMA semakin berwarna dan El perlahan bisa melepaskan yang sudah lepas, juga biar gak gabut meskipun tugas sekolahnya menumpuk.

El William, tokoh yang abu-abu.

Berjalan gontai di koridor, El memamerkan sejuta pesona dan bualan kaleng dari mulut buayanya. Tangan kanan yang tadinya terbenam dalam saku celana, sekarang melambai pada perempuan, jangan lupakan senyum manis dengan satu lesung pipinya. 

El, tunjukan kedipan maut mu! El mengedip genit. "Hai sist, cantiknya geseran dong, gue mau lewat."

Perempuan dengan lambang X berwarna hijau di lengan kiri itu tersipu malu dengan wajah memerah. Setelah mengucapkan itu, El melenggang begitu saja. Dan seperti itu seterusnya sepanjangan koridor. Tebar pesona setelah libur semester yang menguras batin.

Dimana-mana orang suka libur, El malah suka sekolah, eitsss bukan suka belajarnya, ya! Hahahaha.

Kurang famous apa seorang El William? Ramah? Iya. Ganteng? Blasteran malah. Manis? Punya lesung pipi. Humoris? Patung manekin pun sampe ketawa haha hihi karena guyonannya. Jago basket? Kaptennya. Most wanted? Anggota Dayang Boys, so jangan diraguin. Trouble maker? Iya juga. Good boy? Iya pada masanya. Semuanya El punya, kecuali peri kecil. Sama seperti Arua.

"Dayang! Dayang!" Baru di depan pintu kelas, suara El langsung menggelegar saat mendapati teman-teman yang dia rindukan tengah nongki di meja Selatan, meja andalan.

El & Clau [#DS2 El]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang