Aku sangat penasaran dengan pria ini, mataku tertuju padanya sejak dia masuk.
"Namaku Luke Hemmings. Aku baru saja pindah ke kota ini." Katanya dengan tatapan dingin.
"Silahkan duduk di tempat yang kosong."
Luke memilih duduk di sebelahku yang kebetulan kosong.
Hatiku mulai berdebar kencang.
"Itu orang yang kumaksud." Kata Andrea dengan muka bahagianya.
Aku hanya melihat Andrea tanpa ekspektasi.
Beberapa menit berlalu di kelas sejarah, aku mulai merasakan hal aneh di Luke. Ia seperti mengamatiku sedari tadi. Aku mencoba melihat ke arahnya, dan benar.. dia melihatku dengan mata birunya yang membuatku langsung tertarik.
Aku kembali melihat ke Mr.Hill yang sedang menerangkan pelajaran membosankan ini. Aku masih tetap merasakan Luke melihatiku.
Aku menulis
'Apa yang kau lihat?' Di kertas kosong dan menyodorkannya ke meja Luke.Luke membacanya dengan muka menahan tawa. Dia menaikan bahunya menandakan tidak ada.
Dia membalikan kertasku dengan meninggalkan tulisan 'Siapa namamu?.'
Aku membalasnya dengan menuliskan di bawah tulisannya 'Paige' bersertai gambar penguin kecil.
Dia tersenyum dan berbisik
"Salam kenal, Paige."Aku membalasnya dengan senyuman.
*
"Maaf sekali lagi, aku tidak bisa menemanimu pulang." Kata Andrea yang padahal aku sudah berharap.
Aku berjalan sendirian di taman sekolah yang sepi. Terlihat Luke sedang mendengarkan lagu dengan earphone di telinga.
"Hey." sapaku ke Luke.
Luke melihatku dan membuka earphonenya. "Hey, Paige."
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku penasaran.
"Tidak ada, Aku nyaman di tempat ini." Balasnya sambil melihat ke langit yang biru.
Aku kehabisan kata-kata. Ini situasi yang sangat canggung.
"Umm.. Okay." kataku sambil memutarkan bola mataku dan tersenyum lebar.
Luke tertawa kecil.
"Jadi, Kau mengapa pindah ke kota kecil seperti ini?." Tanyaku.
"Sejak ibuku meninggal, ayahku tidak tahan untuk mengingat masa lalunya. sehingga, ia menyuruh kami untuk pindah kemari." Jelas Luke.
"Ouch.. Maafkan aku." Kataku.
Luke terdiam, matanya mulai memerah sesaat. Aku tidak tau apa yang terjadi.
"Luke?"
Luke menggempalkan tangannya.
"Sorry Luke, aku harus pergi." kataku.
Aku merasakan keanehan di dalam Luke.
Kemungkinan terbesar penyebabnya adalah ibu Luke yang sudah tiada. Aku mulai penasaran dengan latar belakang Luke.
Huft bingung bgttt. Sorry kalo cuma dikit ya. Happy reading! Enjoy;)
Jangan lupa vote dan commentnya.. Hehehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tourmenté (Bahasa Indonesia 5sos Fanfic)
FanfictionWalaupun begitu menyakitkan, Aku harus tetap bisa menutupi rasa sakit di hatiku. "Aku senang jika kau senang Luke." Batinku sambil tersenyum. Apakah mungkin semua ini berubah menjadi bahagia?