*part pling panjang yey*
Aku memulai hari seperti biasa. Tidak ada yang spesial untuk hari ini.
"Selamat pagi, mom." Kataku kepada mom yang sedang menonton berita seperti biasa.
Aku mengambil segelas air dan melahap apel segar yang ada di meja makan.
*Cling*
Aku mengecek handphone yang sedaritadi bergetar dan berbunyi.
Luke: hi, bagaimana pagimu?
Luke: perlu tumpangan untuk berangkat ke sekolah?
Luke: aku membutuhkan penumpang di mobilku haha.
Luke: aku bercanda
Me: boleh jika mobilmu cukup untuk cewek sebesar aku:)Tidak lama kemudian Luke membalas.
Luke: aku menunggu.
Me: apa?
Luke: di depan rumahmu
Me: kau tidak sedang bercanda kan?
Luke: tidak, cepatlah aku menunggu.Aku cepat-cepat mengangganti pakaian dan membawa tasku pergi dari kamarku.
"Mom, aku berangkat. Mungkin aku akan pulang telat nanti, jangan cari aku."
"Jangan pulang terlalu malam."
"Aku tau, mom."
Tampak mobil Luke yang sedang berhenti di depan rumahku.
Tiba-tiba kaca mobilnya terbuka, terlihat muka Luke sedang tersenyum.
"Paige! Cepatlah masuk."
"Aku datang."
Aku memasuki mobil Luke yang baunya bercirikhas.
"Hi, bagaimana malammu? Mimpi tentangku hah?" Luke tersenyum.
"Seperti biasa, aku tidak memimpikanmu anak nakal!"
"Apa kau serius? Padahal aku sudah berdoa agar kau memimpikanku."
"Ah, kau tidak lucu." Kataku tertawa.
Luke menyalakan radio yang sedang memutarkan lagu Three Little Bird by Bob Marley.
"Ini adalah lagu kesukaanku." Kataku memberitahu.
"Aku tidak bertanya." Muka Luke terlihat menahan tawa.
"Baiklah."
Luke tertawa kencang.
"Apa?"
"Mukamu lucu." Katanya tersenyum.
Mobil Luke menepi di parkiran.
"Terima kasih, Luke."
"Kapan saja." Luke mencabut kunci mobilnya dan beranjak keluar mobil.
Aku sengaja tetap duduk dan menunggu Luke membukakan pintu. Dan dugaanku salah, Luke malah mengunci mobilnya dan meninggalku.
Aku langsung membuka kunci dan berlari ke arah Luke yang sedang memainkan handphonenya.
"Kau jahat meninggalku."
"Apa? Aku kira kau sudah mengikutiku. Salahnya kau terlalu kecil."
Aku melipat tanganku tanda aku marah.
"Kok jadi marah?" Luke lagi-lagi menahan tawanya.
Aku melihatnya dan memajukan bibir bawahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tourmenté (Bahasa Indonesia 5sos Fanfic)
FanfictionWalaupun begitu menyakitkan, Aku harus tetap bisa menutupi rasa sakit di hatiku. "Aku senang jika kau senang Luke." Batinku sambil tersenyum. Apakah mungkin semua ini berubah menjadi bahagia?