Empat

338 32 1
                                    


"Hey, namaku Calum dan ini Ashton dan kau tau Mike." Kata salah satu dari mereka yang sudah mengetahui Andrea adalah teman Mike.

"Aku Andrea. Senang bertemu dengan kalian Calum dan Ashton." Kata Andrea. Tentu Andrea tidak menyebutkan Mike, karena Mike adalah salah satu teman dekatnya. Tapi aku masih tidak tau wujud dan rupa Mike ini.

"Kami adalah band terkeren di sini hahaha." terdengar suara berat di telingaku dan membuatku melihat ke arah anak itu.

Kutubak itu adalah Calum.

"Ash, Jangan bercanda." Terdengar suara lain.

"Ahh Ashton, Kau lucu sekali." Suara Andrea yang menyaring hingga menyakiti telingaku.

Dan ternyata tebakanku salah,itu adalah Ashton. Aku mencoba memberanikan diriku untuk berdiri dan menghampiri Andrea.

"Andrea. Kau sedang apa di sini?" Basa-basiku.

"Ini temanmu? Cantik sekali." Goda laki-laki bermuka asia dan kutebak itu adalah Mike.

"Iya, ini adalah Paige." Kata Andrea sambil merangkulku.

Aku hanya tertawa kecil ke pria itu.

Tiba-tiba ia berdiri dan menyodorkan tangannya,

"Calum." Katanya yang membuatku menyadari aku salah menebak lagi.

Aku meraih tangannya dan ia menggoyangkan tangan kami yang sedang bersentuhan.

"Paige"

Kring.. kring.. kring..

Bunyi bel sekolah terdengar ke kelas kami. Kelas yang awalnya ramai berubah menjadi tenang saat Mr. Greg masuk ke kelas ini.

"Good evening, class!" Teriak Mr. Greg di depan kelas. "Hari ini kita akan mempelajari git.."

Percakapan Mr. Greg terputus karena seorang pria masuk ke dalam kelas dan duduk tepat di sebelahku. Luke.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku.

"Aku tadi melihatmu masuk ke kelas ini, dan kebetulan aku belum pernah ke kelas ini." Jawabnya besertai senyuman yang membuatku meleleh.

Aku menggelengkan kepalaku sedikit.

Seusai jam pelajaran, Andrea meminta izinku untuk pergi dengan Mike dan aku mengizinkannya.

"Bye Paige."

Aku tersenyum tanda mengiyakan dan berjalan sendirian. Tiba-tiba terdengar suara langkahan kaki dari belakangku.

"Hi.."

"Hi, Luke."

Luke menyamai letak berjalanku.

"Paige, Apa kau bisa datang ke rumahku hari ini?." Kata Luke yang mungkin sedang menggodaku.

Aku hanya menatapnya dan membuka bibirku sedikit lebar menandai aku bingung.

"Ada yang salah?." Tanya Luke seraya menaikan satu alisnya.

"Tidak.. hanya saja aku tidak pernah datang ke rumah teman selain Andrea."

"Baiklah, jika kau tega membuatku kesepian." Kata Luke yang membuatku kaget dan melihat kearahnya yang sedang menahan tawa.

"Bagaimana jika kita pergi ke mall saja." Usulku yang mungkin membuat Luke setuju.

"Baiklah."

Kami pun sepakat atas usulku tadi. Aku hendak memberikan alamatku ke Luke tapi aku teringat tadi pagi Luke melewati rumahku, pasti ia sudah tau.

"Kau sudah tau rumahku kan?." Tanyaku memastikan.

"Mungkin."

*

Sekitar jam 4 sore, Luke sudah menungguku di luar rumahku dengan menggunakan tanktop di lapisi tartan bewarna merah.

Aku menuruni anak tangga dan mendapati mom sedang menonton berita.

"Mom, aku akan pergi sekarang dan mungkin akan pulang agak malam. Bye mom!" Teriakku.

"Take care, hun. Jangan lupa kenalkan pacar barumu ke mom!" Goda mom.

Aku berjalan keluar rumah dan mendapati Luke sedang memainkan handphonenya.

"Hey, Luke." Sapaku dan membuatnya menyadari aku sudah keluar dari rumah.

Luke memasukan handphonenya ke saku celananya dan membukakan pintu mobilnya untukku.

"Thank you." Kataku seraya tertawa kecil.

*

"Luke! Lihatlah ada ice cream!" Kataku mencairkan suasana yang canggung ini.

Kami langsung menuju ke tempat jualan ice cream itu.

"Permisi, ice cream cokelat satu dan ice cream ..." Luke memberhentikan pesanannya dan melihatku menandakan aku harus memilih pesananku.

"Strawberry."

Kami melanjutkan jalan mengelilingi mall ini. Luke terlihat tidak senang, ia mengecek handphonenya semenit sekali.

"Apa kau baik-baik saja?." Tanyaku yang sedang khawatir.

"Ada apa? Aku terlihat tidak baik?."

"Ya, kau sedaritadi hanya diam dan mengecek handphonemu terus." Protesku atas jawaban Luke.

"Aku baik-baik saja." Jawabnya lagi dengan senyuman dan mengacak-acak rambutku.

Aku benar-benar menyukainya sekarang.

Kami duduk di kursi panjang yang berada di outdoor mall. Tempat ini sepi, hanya ada toko-toko baju yang sepi. Aku memakan ice creamku hingga habis dan mendapati Luke sedang memakan ice creamnya sangat cepat.

"Kau sudah selesai?." Kata Luke sambil melihat ke arahku.

"Ya." Jawabku dengan menunjukan gigiku yang rapi ini.

Luke cepat-cepat menghabiskan ice creamnya dan mengajakku untuk pulang.

*

"Mom! Aku sudah pulang." Teriakku sambil membuka pintu rumah.

Aku menghampiri mom yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Hi, Jadi.. Kau tidak berniat untuk menceritakan pria tadi?." Kata mom sambil perlahan menutup laptopnya dan melihat ke arahku dengan penuh harapan.

Aku menceritakan dari awal ketemu sampai akhir Luke mengantarku pulang.

"Hoamm.." Aku menguap di depan mom yang sedang asyik mendengarkan aku bercerita.

"Oh hun, Kau lebih baik tidur sekarang."

"Baiklah."

Aku beranjak ke kamar tidurku dan membaringkan tubuhku lalu tidur dengan pulas.

Hi! Hff critanya aneh ya:(:( Maapkannn.. sorry baru update skrg soalnya lg sibuk (sok sibuk sih). hehehe. jgn lupa vote and commentnya huhuhu. thanks!!!:*

Tourmenté (Bahasa Indonesia 5sos Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang