Sudah 1 minggu aku tidak menghubungi Luke ataupun bertemu dengannya.Luke: dimana kau?
Luke: aku merindukanmu
Luke: paige
(3) Missed Call From LukeHanya saja.. Aku kurang siap, tidak siap bahkan. Tidak siap menerima kenyataan bahwa Luke memiliki penyakit seperti itu.
*
"Kenapa mukamu kusut?"
Aku menoleh ke arah sebelahku dan terlihat Calum si anak band.
"Tidak."
"Kau teman Andrea kan?"
"Ya." Aku mengangguk dan Calum tersenyum.
Aku merasa Calum melihatiku, aku mencoba melirik dan ternyata dugaanku itu benar.
"Apa yang kau lihat?"
"Tidak ada." Ia tersenyum.
Aku kembali melihat ke depan dan berusaha konsentrasi ke pelajaran. Tapi, semua itu gagal karena Calum terus melihat ke arahku.
"Apa?" Kataku cetus.
"Tidak. Kau kenal Luke kan?"
"Ee- Ya. Ada masalah?"
"Tidak, aku pernah melihatmu berduaan. Kalian pacaran ya!" Calum sedikit berteriak, hingga beberapa orang melihat ke arah kami.
"Tidak, hanya sa-"
"Ngaku!" Kali ini dia berteriak sambil menunjukku dengan jari telunjuknya.
"Tidak bisakah kau diam?"
"Baiklah." Ia tiba-tiba tersenyum jahil.
"Ugh.. Aku benci orang ini." Aku menggerutu.
"Kau suka musik?"
"Sedikit. Kenapa kau ingin tau?"
"Sepulang sekolah mau melihat bandku latihan?"
"Haruskah?"
"Ayolah. Tidak akan seru jika tidak ada kau."
"Oke."
"Oke?" Aku mengangguk.
Muka Calum terlihat sangat senang.
"Orang ini aneh." Batinku.
*
"Ayo ikut aku!" Ia menarik tanganku agar aku jalan lebih cepat.
"Sabar, Idiot!" Aku menarik tanganku dan berlari mengikuti langkah kaki Calum.
Kami masuk ke dalam ruangan. Tidak terlalu besar. Tembok di lapisi peredam suara. Terlihat 2 anak idiot yang sedang memainkan gitar dan drum.
"Duduk sini." Aku menuruti perintah Calum. "One second." Aku mengangguk dan segera mengecek ponselku yang sedari tadi bergetar.
Luke: Kau dimana?
(1) Missed Call From LukeWalaupun ragu, aku memutuskan untuk menjawab pesan Luke.
Me: Ada apa? Aku masih di sekolah.
Luke: Bagimana kabarmu? Kemana saja kau? Apa kau tidak merindukanku?
Me: Aku baik dan aku sangat sibuk, Jangan mengawathirkan aku."Hei!" Suara teriakan Calum membuatku refleks berteriak. "Kena kau!" Calum tertawa.
"Tidak lucu. Aku bisa jantungan."
Calum tertawa. "Kau bisa main gitar?"
"Sedikit." Cetusku.
"Senyum dong.. Liat mukaku Paige."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tourmenté (Bahasa Indonesia 5sos Fanfic)
FanficWalaupun begitu menyakitkan, Aku harus tetap bisa menutupi rasa sakit di hatiku. "Aku senang jika kau senang Luke." Batinku sambil tersenyum. Apakah mungkin semua ini berubah menjadi bahagia?