fila.jc>10

850 82 1
                                    

hari minggu.

hari dimana semua orang bersantai.

tapi tidak untuk orang-orang yang berada di mansion keluarga Seo. pagi pagi buta rumah tersebut sudah sangat ribut dengan teriakan dan sahutan dari sesama manusia di dalamnya.

"HENDERY, HAECHAN, CHENLE UDAH SIAP BELUM??" teriak Ten dari bawah. teriakannya itu bisa terdengar sampai ke kamar anak anaknya yang berada di lantai atas.

hari ini mereka akan pergi ke rumah kakek Johan dan nenek Keira. atau bisa dibilang orang tuanya Johnny.

"UDAH MA! TINGGAL NUNGGU CHENLE!" sahut Hendery dari atas.

"YAUDAH, MAMA MASUK MOBIL DULUAN YA"

"IYA MA!"

"gausa teriak teriak bisa?" kata Johnny yang jengah mendengar teriakan istri dan anaknya.

"kalau ga diteriakin mereka ga denger"

'apa gua salah milih istri ya?' batin Johnny.

"apa kau, aku bisa dengar batin kau becakap ya!"

"engga sayang, batin aku ngomong sendiri tanpa aku suruh"

"alasan" ujar Ten sambil memutar bola matanya malas.

"mah, udah nih yuk jalan" Chenle menghampiri mamanya yang sedang memasukkan barang bawaan mereka ke bagasi mobil.

"kenapa perginya harus pagi pagi banget? padahal aku masih pengen tidur" ujar Chenle lagi.

"kan rumah nenek sama kakek lumayan jauh sayang, jadi harus berangkat pagi biar nyampe nya ga siang banget, kamu lanjut tidur di mobil aja gih"

"yaudah, AKU MAU DI DEKET JENDELA SAMPING BANG DERY!!"

"APAAN GUA DULUAN ENAK BANGET LU MAIN NYAMBET GITU AJA" sahut Haechan tak terima.

"UDAH, cukup adick adick ku sayang, biar gua di tengah lo berdua di deket jendela, puas?" ujar Hendery menengahi perdebatan adiknya dengan senyum manis yang tak luput dari wajahnya.

"Chan" panggil Chenle dengan berbisik.

"apa?"

"bang Dery senyum nya ngeri banget kaya joker gitu anjring"

Haechan sontak menatap adiknya, ia diam beberapa detik lalu tertawa.

Chenle yang melihat Haechan tertawa lantas ikut tertawa juga, ia tau Haechan pasti tertawa karena ucapan nya barusan.

"mah mereka siapa dah? bukan adek Dery kan? aneh banget"

"tau tuh, udah cepet masuukkk" gusur Ten sembari mendorong pelan anak anaknya masuk kedalam mobil.

.
.
.
.
.

----------

"kakekkk nenekk! Lele datanggg" teriak Chenle begitu dia memasuki rumah Johan. ayah Johnny.

"eh ada tamu" Chenle terdiam di ambang pintu, dia malu. 'semoga mereka ngga dengar' batinnya.

"makanya kalo mau masuk itu ketuk dulu, kebiasaan kamu" tegur Ten sembari menyubit pipi gembil anaknya.

"tadi kan pintunya ga di tutup" ujar Chenle mencari pembelaan.

.

"ma, pa, kami datang dari jauh gamau disambut nii?" ucap Ten begitu dia masuk kedalam.

"LOH, kalian mau dateng kok gak bilang bilang, mama gaada masak apa apa" Keira menghampiri menantunya dan memeluknya.

"gapapa ma, biar surprise. kami udah ada bawa makanan kok" ujar Ten di sela sela pelukan mereka.

fall in love accidentally || JiChen [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang