sesuai janji, siang hari setelah pulang sekolah mereka semua berkumpul di rumah Jaemin untuk berunding lagi tentang acara jalan-jalan.
singkat cerita mereka semua sudah selesai berunding dan tinggal menentukan alat transportasi.
"jadi udah fix kan ke Paris?" tanya Chenle.
"udah le, tinggal tranportasi nya aja" balas Jaemin.
"oke, nanti mama sama papa gue mau kesini kak, biar sekalian gue bilang"
"seru banget ngobrol nya nih, ngobrolin apasih kalian?" tanya Winwin yang baru muncul dari dapur sembari membawa camilan.
"loh bunda ga dikasih tau ayah? kan udah Nana bilang kami mau ke Paris"
"loh iya? bunda ga dikasih tau sama ayah tuh"
"yaudah, nanti aja deh sekalian kasih tau sama orang tuanya lele"
.
.
.saat ini rumah Winwin sangat berisik seperti tempat bermain anak anak. bagaimana tidak berisik? anak kelas sepuluh digabung dengan kelas dua belas, bisa meledak dunia.
"bang tendang sini anjing, lu mah"
"sabar elah to, kalo gua oper ke lu ntar si alin yang dapet" jawab Jeno sedikit ngegas.
ya, mereka sekarang tengah bermain bola di lapangan rumah Jaemin.
rumah Jaemin itu besar jadi wajar saja mereka bisa bermain bola dilapangan rumahnya.
sedangkan anak anak yang tidak ikut bermain bola sedang duduk lesehan di karpet dekat teras rumah.
"nanti tempat duduknya gua juga yang ngatur ya, biar ga berebut" ujar Jaemin yang ikut duduk disana.
"terserah lo aja sih kak, gua ngikut aja"
----------
singkat cerita hari ini adalah hari dimana mereka akan berlibur ke Paris, dan sekarang mereka sudah berkumpul di bandara untuk melakukan penerbangan menggunakan pesawat pribadi Johnny.
"ini gua udah tulis nomor dan nama kalian di kertas, jadi nanti langsung duduk ditempat masing-masing ya" Jaemin berujar sembari membagikan kertas sesuai dengan nama teman dan adik kelas nya.
selanjutnya mereka mulai masuk satu persatu dan duduk di tempat yang tertela dalam kertas.
"anjing, si jeming sengaja ya ngebuat gue duduk disamping si tiang itu, udah tau gue musuhan sama dia. masih juga di deketin" gumam Chenle pelan setelah ia melihat bahwa tempat duduknya bersebelahan dengan Jisung.
"kenapa bengong le?" tanya Ningning.
"ha? oh gapapa" Chenle berkata namun matanya melirik ke arah tempat duduknya.
Ningning menangkap lirikan mata Chenle, dan dia langsung mengerti begitu dia juga ikut melirik kearah sana.
"gapapa le, sekali sekali deketan apa salahnya"
"gigi lo sekali sekali, waktu ujian itukan gue semeja sama dia" hardik Chenle tak terima dengan perkataan Ningning.
"yaudah lah nikmati aja, mana tau kejadian itu keulang lagi" ujar Ningning sedikit nyeleneh membuat Chenle bingung
"kejadian apa?" tanyanya.
"halah gausah pura-pura lupa, gue yang cuma ngeliat aja ikutan lemes" kata Ningning dengan senyuman penuh arti.
Chenle mulai memutar kejadian lalu yang dirinya lakukan, ia pernah melakukan kesalahan apa? pikirnya.
tiba-tiba, kejadian dirinya disudutkan oleh Jisung terputar lagi di ingatannya. pipi Chenle bersemu merah sekarang.
"k-kok lu tau?" entah mengapa Chenle merasa gugup sekarang.
"lo lupa ya? gue kan anggota OSIS, waktu itu gue mau ke ruangan OSIS terus gue ngeliat lu di pojok dekat dekat tangga bareng Jisung,
gue diem disitu ngeliatin lo berdua, sampe akhirnya Jisung pergi. baru gue masuk kedalam ruang OSIS"
"ning diem ning gue malu"
"gimana ya, sedikit shock tapi gapapa. santai bre, lo sendiri kok" jawab Ningning asal
"asu lo, udah ah"
Chenle mulai beranjak dari tempatnya berdiri tadi dan duduk di samping Jisung, tepatnya di samping jendela pesawat.
Jisung menyadari kehadiran Chenle namun dia tidak terlalu memperdulikannya dan memilih lanjut mendengarkan lagu.
tapi jauh didalam lubuk hatinya, ia merasa sangat sangat senang. gimana ga senang? orang yang berhasil nyuri hati dia duduk disamping dia sekarang.
----------
waktu berlalu sangat cepat, tak terasa sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Paris.
"hari ini kita istirahat dulu di villa yang udah gua booking, tenang villa cukup kok buat kita semua, tapi satu kamar dua orang. gimana? keberatan?" ujar Jaemin selalu pemandu acara liburan mereka kali ini.
tak semua dari mereka menjawab pertanyaan Jaemin, tapi tak ada juga yang menolak kesepakatan tadi.
"kamarnya juga udah gua tentuin, jangan negatif thinking dulu. satu kamar segender gua buat" lanjut Jaemin lagi ketika melihat mereka yang ingin protes.
"nanti di pintu kamar udah ada nama masing-masing, jadi langsung masuk aja. gua jelasin disini biar nanti sampai villa tinggal istirahat aja"
.
.
.'ini maksud si Jaemin apasih anjing, kok gue daritadi deketan sama si Jisung jelek terus' batin Chenle
"awas lo ye jarmin" gumam Chenle pelan sebelum ia memasuki kamar yang bertuliskan "Jisung/Chenle"
sepi.
sepertinya Jisung masih berada di bawah bersama Haruto dan Jeongwoo
Chenle menepis rasa kesalnya pada Jaemin dan mulai membereskan barang-barang bawaannya
setelah itu ia memasuki kamar mandi tanpa menyadari bahwa Jisung baru saja masuk kedalam kamar.
'si boncel dah masuk?' batinnya.
'bodoamat, mending gua beresin barang-barang gua' Jisung berkata demikian karena ia tak melihat barang Chenle di pojok sana, salahkan saja Chenle karena meletak barang nya terlalu pojok.
buggh!
"anjim suara apa tuh?"
"arghh shh"
'dari kamar mandi?' batin Jisung.
'Chenle?'
"gua cek aja kali ya? tanyanya.
tok tok tok
"Le? itu lu? suara apa tadi?" tanya Jisung sembari mengetuk pintu kamar mandi.
'kok gak nyaut si boncel' gerutu Jisung yang kesal bercampur khawatir.
'gaada pilihan lain' final Jisung yang mengambil ancang ancang untuk mendobrak pintu kamar mandi.
BRUK!!
"Chenle!"
・・・・・・
ppp
berapa tahun qu tak apdett 😭😭💅somriii teman teman, gua lupa kalo punya cerita di wp 😭😭
😔☝
yawdaa, jgn lupa voment nyhh synkk
oh yaa tandai jg typo nyaaa 😡☝☝
zell-
KAMU SEDANG MEMBACA
fall in love accidentally || JiChen [On Going]
RandomJisung dan Chenle. musuh bebuyutan yang sudah terkenal oleh seluruh murid dan guru sekolahan, mereka sudah sering keluar masuk BK karena tingkahnya yang di luar nalar, tapi herannya, kenapa bisa mereka masuk dalam jejeran murid murid yang pintar dan...