"lo ngapa bisa jatuh dah? ngelamun ya lo?" tanya Jisung sembil memicingkan matanya.
"kaga njing gue kepleset" elak Chenle.
//flashback//
"Chenle! "
Jisung mendapati Chenle yang sudah terduduk lemas di sebelah toilet sambil memegangi kepala nya.
"lo gapapa?"
"gap--" Chenle merasa kepalanya seperti dihantam oleh beton, sangat sakit.
Chenle pingsan.
"le? LE?!" panggil Jisung sembari mengguncang pelan badan Chenle.
Jisung khawatir Chenle akan masuk angin karena berlama-lama di kamar mandi, akhirnya ia menggendong Chenle ala bridal style dan menidurkannya di ranjang.
"kepala lu berdarah dikit le, gua izin ngobatin ya" monolog Jisung sembari mengambil kotak P3K kecil di atas nakas.
//flashback off//
"coba ceritain kenapa lo bisa jatuh tadi?"
"tadi sabun cair gue tumpah, lumayan banyak si, pas mau gue siram eh malah gue keinjek sabunnya. jadi yaa kepleset hehe" jelas Chenle sambil cengengesan.
"hati-hati lain kali cel" ujar Jisung sembari menepuk-nepuk pelan kepala Chenle yang membuat sang empu kaku di tempat.
"yaudah ayo turun, temen-temen yang lain udah pada nunggu buat makan malam" lanjut Jisung
"i-iya"
"lo bisa jalan kan?"
"gue usahain, kaki gue masih sakit"
mendengar perkataan Chenle, Jisung langsung mendekat ke arahnya dan memegang satu tangan Chenle secara tidak sadar.
"gua bantu" ujar Jisung.
"gausah, gue masih bisa jalan"
"jangan sok kuat, liat kaki lo udah lebam begitu"
"sini gua papah" lanjutnya dan langsung menaruh satu tangan Chenle ke pundaknya, sedangkan tangan Jisung yang satunya ia gunakan untuk memegang pinggang Chenle.
"shh"
belum ada 5 langkah mereka berjalan, namun Chenle sudah merintih kesakitan.
"tuh apa gua gua bilang, ngeyel sih lu"
tanpa aba-aba Jisung pun langsung menggendong Chenle, sekiranya agar Chenle tak terlalu merasakan sakit.
"n-ngapain Jiii, gua masih bisa jalan, tadi cuma sakit kecil doang gapapaa" ujar Chenle mencoba merayu Jisung agar menurunkannya, Chenle rasa jantungnya bisa lepas kalau berdetak kencang seperti ini terus.
"diem. mau sakitnya nambah?"
Chenle membalas dengan gelengan kepala saja.
"yaudah nurut"
----------
"Ji udah Ji turunin gue disini aja, gue maluu" oceh Chenle sembari memukul mukul pelan dada bidang Jisung.
"napa? salting lo ya deket deket gue?"
lo kali yang salting Jisung bagong :)
"idih najis, pedean lu tiang"
"beneran nih disini? ntar sakit lagi jangan salahin gua" tanya Jisung yang tak yakin dengan Chenle.
"iya iya"
"gua papah aja sini, ntar jatuh malu lo"
"kalo mau bantu tuh bantu aja anjing" cibir Chenle melihat sifat menjengkelkan Jisung.
"CIEEEEEEEE"
"ciee cieee"
"WUUOUOOUOUUU"
"ANJAY, DAH KAGA MUSUHAN LAGI KAH LO BERDUA?"
begitulah kata-kata sambutan yang diberikan oleh teman teman minus akhlak mereka.
"pada kenapa deh?" tanya Chenle pada siapapun yang ingin menjawab.
"helehhh, boong lu ketauan banget le" sindir -Minju- dengan suara yang sedikit keras.
"siapa tuh tadi yang lu gendong sung?"
"BWEHAHAHAHA"
perkataan Guanlin barusan lantas mengundang tawa bagi mereka semua yang sedang berkumpul disana.
"tom and jerry kita sekarang udah ganti jadi barbie and ken" celetuk Nancy.
perkataan dan sindiran teman teman mereka tadi membuat pipi Chenle memerah seperti tomat.
"ciee Chenle blushing"
"CIEEEE HAHAHA"
"kok lu pada bisa tau sih" Chenle menanyakan pertanyaan yang sedari tadi sudah ingin dia katakan.
"logika aja lah le, dari sini ke tangga tuh keliatan jelas, gimana kita ga pada tau"
"minimal kalo backstreet tau tempat lah yaa" ujar Haechan
"apaan deh gaada backstreet backstreet, udah ah lupain gua mau makan aja" kata Chenle sembari mengerucutkan bibir nya.
sedangkan Jisung yang sudah bergabung bersama Haruto dan Jeongwoo memilih diam menyimak daripada ikut terkena juga.
jadi posisi nya sekarang Chenle masih berdiri sambil memegang sandaran sofa.
"udah udah, sekarang ayo makannnn" final Jaemin yang sedari tadi pun hanya ikut tertawa-tawa saja.
・・・・・
dabel up nieh sbg permintaan maaf 🙏😊
vomment nya juseyooowe
zell-
KAMU SEDANG MEMBACA
fall in love accidentally || JiChen [On Going]
CasualeJisung dan Chenle. musuh bebuyutan yang sudah terkenal oleh seluruh murid dan guru sekolahan, mereka sudah sering keluar masuk BK karena tingkahnya yang di luar nalar, tapi herannya, kenapa bisa mereka masuk dalam jejeran murid murid yang pintar dan...