prolog

24.2K 791 10
                                    

Selamat datang di cerita Nadil teman-teman!!

Untuk readers lama terimakasih sudah membaca semua karya Nadil

Tandai typo bertebaran
Kalau tidak suka bisa di skip

Comment dan vote jangan lupa ya readers!!

Comment dan vote jangan lupa ya readers!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Takdir itu selalu indah, karena sesusah apapun keadaannya pasti akan ada satu moment kebahagiaan di dalam nya
-05 April 2023-

Arfan, ya laki-laki yang membawa Disha atau Revina Altair Disha adalah Arfan, laki-laki yang usianya sudah 25 tahun dan sudah menikah namun tidak kunjung memiliki anak selama tiga tahun pernikahan nya, membuat nya ingin mengadopsi Disha  namun sebuah amanah di dalam kertas yang meminta nya membawa bayi ini ke pesantren sudah tertera disana, dengan menghembsukan nafas nya pasrah ia memilih menjalankan amanah daripada ego nya sendiri

"Sayang! Ayo kita bawa bayi ini" pinta istri Arfan lebih tepat nya intan

Arfan menatap wajah istri nya dengan sendu, seminggu Disha bersama mereka membuat Intan sangat bahagia karena memiliki seorang anak namun suaminya Arfan mengatakan bahwa bayi ini harus di berikan ke pondok pesantren

"Ga bisa sayang, amanah ayah nya meminta kita untuk menyerahkan bayi ini ke pesantren"lirih Arfan memegang kedua telapak tangan milik istrinya

Mata Intan sudah berkaca-kaca lalu menoleh ke arah Disha yang ada di tempat tidur nya, terlihat bayi mungil yang usianya sudah dua Minggu itu masih terlelap tanpa sadar air mata Intan lolos begitu saja membuat Arfan segera menarik Intan ke dalam pelukan nya

"A-aku udah sayang sama Disha hiks"Isak Intan di dada bidang suaminya

Perlahan, Arfan mengusap Surai hitam milik istri nya dengan lembut dan meletakkan dagu nya di atas kepala istri nya dan memejamkan mata, sebenarnya ia pun tak rela namun sebuah amanah harus di jalankan

"Amanah sayang"ucap nya meyakinkan istri nya

"T-tapi-"

"Pasti Allah akan segera menitipkan seorang anak di rahim kamu, jangan putus asa mungkin belum saat nya kita di beri kepercayaan, dan kalau kamu sayang sama Disha, kita bisa jenguk dia di pesantren ingat sayang, Disha berhak mendapat pendidikan mengingat mungkin keluaraga nya benar-benar mereka yang paham dengan agama"ucap nya seolah meyakinkan istri nya bahwa semua akan baik-baik saja

"Sayang! Aku ini guru pesantren lho, kamu juga seorang gus mengapa mengatakan seolah kita tidak paham agama?" Sedikit kesal dengan ucapan suami nya membuat Intan sedikit emosi

"Orang yang berilmu tidak akan pamer sayang" jawaban yang membuat Tiara mendengus kesal dan menatap lekat Disha

"Harus?"

Arfan mengangguk meyakinkan istri nya bahwa ini yang terbaik, menghembuskan nafas nya perlahan hingga mengangguk setuju dan mengecup sayang pipi gembul milik Disha sebelum akhirnya nanti akan ada batas di antara mereka

"Bunda akan kangen kamu sayang"lirih Intan menangis sembari mengecup dahi Disha

Tidak sanggup melihat istri nya bersedih, Arfan pun memeluk sayang istri nya dan menenangkan nya sembari membisikkan kata-kata penenang yang mungkin akan sering ia bisikkan untuk istri nya

"Baba sayang Disha"bisik Arfan sembari mengecup seluruh wajah Disha dengan sayang

**

Pesantren Al-Huda atau lebih tepat nya pesantren yang di kenal dengan julukan Hafidz/Hafidzah, pesantren yang setiap santri/santriwati nya yang lulus sudah berhasil melafalkan 30 Juz Al-Qur'an dan selalu menjadi juara baik itu bahasa Arab maupun lomba lainnya, namun pesantren ini hanya memiliki 300 murid di tambah dengan keluaraga ndalem dan para guru nya serta keamanan

"Lah?"gumam Intan saat sampai di depan pesantren Al-Huda

"Tempat nya kak Iqbal?" Tanya Intan memastikan

"Jadi ini?"

"Anak keponakan kak Iqbal"jelas Arfan membuat Tiara termenung

"Azka?" Arfan mengangguk sembari menggandeng lengan Intan

Ketiga nya memasuki area pesantren dan di sambut dengan baik oleh keluaraga ndalem karena sebelumnya memang sudah memberi kabar akan kedatangan mereka ke pesantren

"Assalamualaikum"ucap mereka memasuki ndalem

"Waalaikumsalam, Masya Allah Gus Arfan...apa kabar?" Tanya seorang wanita paruh baya yang terlihat amat senang dengan kehadiran Gus Arfan

"Baik nyai" jawab nya sopan dan menyerahkan Disha membuat wanita paruh baya itu mengernyitkan dahi nya bingung, sebut saja namanya Aisyah

"Anak nya Azka, keponakan kak Iqbal"

Deg

Tubuh wanita itu melemas dan terisak di lantai membuat Disha menangis, segera keluarga ndalem keluar untuk melihat keributan di depan yang sedang terjadi dan menemukan ibu mereka menangis di lantai

"I-itu anak nya Azka hiks"

Deg

Sama seperti ibu nya kedua Gus yang sudah menginjak usia kepala dua keatas itu pun sama terkejutnya namun sebisa mungkin mereka mengendalikan diri

"Afwan nyai, jika tidak berkenan menjaga-"

"Tidak! Dia cucu ku bagaimana mungkin aku membiarkan nya"Isak nya, kembali mengambil alih gendongan Disha

"H-hanya dia yang selamat?" Arfan diam tidak bergeming namun setelah beberapa detik, Arfan mengangguk membuat Aisyah mengerti dan mencoba ikhlas

"Bahkan wajah nya sangat mirip dengan Zyan" lirih Asiyah

"Karena Aya adalah putri nya Zyan"gurau salah satu Gus agar suasana tidak terlalu sedih

"D-dyra bagaimana?" Arfan menggeleng membuat Asiyah terdiam

"Dyra santriwati favorit ku"kekeh Aisyah menghapus air mata nya

"Kami bisa mengunjungi Disha kan?" Tanya Intan, akhirnya membuka suara setelah diam sedari tadi, Asiyah tersenyum seraya mengangguk membuat Tiara sangat bahagia dan mengecup pipi Disha sebelum akhirnya pergi dan mengucapkan salam

"Zahra nya kita bang" gemas Gus Fatih

"Umma, kalau Fatih jadikan anak angkat boleh?" Aisyah mendelik tajam ke arah Putra nya lalu Gus Fatih hanya mampu terkekeh saja sebelum umma nya menyemburnya dengan siraman qalbu

"Nikah dulu!!"

Sedangkan Gus Ihsan kakak dari Gus Fatih, tersenyum miring melihat sang adik hanya mampu bergumam kesal

"Saya tidak akan mengadopsi Zara,namun saya pastikan Zara juga menjadi anak saya" ucap Gus Ihsan tersenyum

"Rusuh ah" kesal Gus Fatih

"Az-Zahra"gumam Gus Ihsan

Sekian prolog nya dari Nadil,pendek dulu karena masih prolog, see you smile chapter!!

Jangan lupa vote!!

Mengejar cintanya:prolog

Imam Untuk Ara| Tamat (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang