07 -Nginap⊰⁠⊹

716 71 10
                                    

–Happy Reading–




–Happy Reading–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Ceklek

Seseorang memasuki kamar dengan pakaian rumahannya, ia berjalan sembari menggosok rambutnya yang masih basah menggunakan handuk. Han Jisung baru saja selesai mandi

Tadi Minho melarang Jisung untuk mandi di malam hari dan menyuruh untuk mandi besok pagi saja tapi Jisung memaksa karena tubuhnya terasa sangat gerah, Minho pun pasrah saja mengiyakan ucapan sang pujaan hati

Jisung berjalan menghampiri Minho yang tengah terduduk di atas kasur lalu merebahkan tubuhnya di sana dengan handuk yang berada di pundak

"Minho" panggil Jisung

"Ya? Kenapa Sungie?" Minho bergeser menghadap sepenuhnya ke Jisung

"Ku lihat rumah mu sepi sekali, di mana orang tua mu?"

"Ohhh, mereka sedang berada di rumah nenekku untuk mengurusnya karena sedang sakit. Mungkin besok atau lusa mereka pulang"

Jisung mengangguk menanggapi ucapan Minho, "Oh ya Minho, maukah kau besok menemani ku pulang?" Tanya Jisung

"Aku mau-mau saja tapi untuk apa?"

"Aku ingin berbicara dengan orang tua serta nenek ku, tapi aku takut sendirian"

"Hahaha tenang saja, aku akan menemanimu kemanapun itu"

Minho tak sengaja melirik rambut Jisung yang masih sedikit basah

"Jisung keringkan rambutmu dengan benar" perintah Minho

"Aku malas, biar saja seperti ini"

"Sini aku bantu mengeringkan"

Mau tak mau Jisung bangkit dari rebahannya dan duduk tepat di depan Minho dengan jarak yang sangat dekat

"Jisung bisakah kau maju sedikit? Kau menyentuh sesuatu"

Paham akan apa yang di maksud, Jisung pun memajukan tubuhnya sedikit memberi jarak dengan Minho. Minho pun mengambil handuk yang di gunakan Jisung tadi dan mengusap rambut Jisung menggunakan handuk

Terjadi keheningan selama beberapa saat

"Jisung kau ingin mendengar sebuah cerita?" Ujar Minho di tengah-tengah mengeringkan rambut

"Cerita apa?" Jisung sedikit melirik kebelakang

"Cerita tentang pangeran yang tersesat"

"Kalau kau tidak keberatan aku ingin mendengarnya" ujar Jisung

"Jadi...dahulu kala hiduplah seorang pangeran yang sangat tampan sampai-sampai ketampanannya di puja-puji orang, tak hanya itu pangeran itu pun memiliki sifat yang baik, sopan, lembut tutur katanya, rajin menabung, suka tolong orang, bisa menjinakkan naga, membangun seribu candi, dan–"

Toko Di Ujung Jalan                                              [Minsung] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang