TRIO's DARK SIDE [SHANCHIK]

2 [Chika's Dark story]

Chika membuka pintu rumahnya dengan tidak bersemangat. Dia melihat sekeliling. Ada satu sosok yang sangat dia benci. Orang itu menoleh ke arah pintu dengan tatapan dinginnya.

Chika langsung masuk dan hendak melewati saja orang itu namun langkahnya berhenti setelah mendengar pertanyaan dari orang itu.

"Dari mana saja kamu ?"

Lontaran kata yang sangat dingin menusuk telinga Chika.

"Bukan urusan lo."

Jawaban Chika yang tak kalah dingin.

"Jangan kurang ajar kamu, Yessica Tamara Herman."

Dengan suara yang sangat santai tapi juga sangat dingin, orang itu memandang Chika dengan tatapan datarnya.

Chika membalikkan badan, memandang orang itu dengan tatapan tajamnya.

"Don't you dare say my name and your disgusting surname in the same sentence. Again."

Dia membalikkan badan dan lanjut berjalan ke arah tangga. Dia berhenti sejenak. Dia membalikkan lagi badannya.

"Lo.Bukan.Papa.Gue."

Dia menekan setiap perkataan yang dia sebut. Dia pun lanjut menaiki tangga menuju ke kamarnya dan...

BRAKK !!

Dia menutup pintu kamarnya dengan sangat kasar.

Orang itu hanya terkekeh meremehkan kelakuan Chika.

Jeffry Anthony Herman. Ya, sayangnya, orang yang paling Chika benci itu adalah Ayahnya. Ayah kandung kepada seorang Yessica Tamara.

Chika tak hanya membenci Jeffry seorang. Dia membenci semua anggota keluarga Herman. Kenapa ? Karena seluruh anggota keluarga Herman selalu memperlakukan ibu Chika, Aya Yvette, dengan jahat. Sangat jahat.

Dibuli oleh Kakak dan adik ipar Jeffry. Dipukul oleh ibu mertua Aya. Abang dan adik Jeffry juga pernah memperkosa Aya. Di sisi lain, Jeffry tidak pernah melakukan kejahatan terhadap Aya.

Lantas apa yang membuat Chika sangat benci kepada Ayah kandungnya sendiri ?

Jeffry diam. Ya, Jeffry hanya diam melihat semua kejahatan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri. Aya dibuli oleh kakak dan adik iparnya ? Dia diam. Aya dipukul oleh ibu Jeffry ? Dia diam. Abang dan adiknya memperkosa Aya ? Dia diam dan malah ikut tertawa saat abang dan adiknya menceritakan hal tersebut kepada Jeffry.

Semua itu terjadi di depan mata Jeffry. Tapi dia hanya diam. Lalu, Chika mengetahui hal ini dari mana ? Chika tanpa sengaja mendengar pertengkaran antara sang ayah dan ibu, saat Chika masih berumur 10 tahun, dia mendengar semua hal yang tidak seharusnya dia tau.

Kejam ? Sungguh sangat kejam bagi Chika. Di umur yang masih sangat muda itu, dia seharusnya berada di luar rumah dan bermain bersama anak-anak kecil yang lain. Tapi dia malah berada di situasi yang sangat membebankan ini.

Flashback...

Chika keluar dari kamarnya karena dia terdengar suara isakan tangis seseorang yang sangat dia kenal.

Mama ? -Batin Chika

Dia melangkah ke arah kamar Aya. Pintu kamarnya tidak tertutup dengan rapat. Chika mengambil kesempatan tersebut untuk melihat keadaan sang ibunda.

Saat hendak membuka pintu kamar Aya, tangan Chika terhenti. Dia melihat ada Jeffry di dalam kamar itu. Di situlah Chika mendengarkan semua kejahatan keluarga Herman terhadap ibunya. Chika tersentak saat melihat Aya menampar Jeffry dengan keras. Dan lagi, Jeffry hanya diam. Tidak. Dia bukan hanya diam, kondisi mukanya terlihat sangat santai. Tanpa ada rasa bersalah. Ia sama sekali tidak memandang muka sang istri.