[15] ME OR HER ?

874 113 10
                                    


'I'll love you dangerously.'








Sesampainya Chika dan Shani di kampus, Shani yang hendak membuka pintu mobil ditahan oleh Chika. Shani sedikit heran karena melihat Chika yang turun terlebih dahulu dari mobil dan berlari pelan menuju pintu mobil penumpang. Dia membuka kan pintu untuk Shani.

Shani pun turun dengan senyum malu malu.

"Apasih, pake bukain pintu buat aku segala. Aku juga bisa sendiri kali."

Sambil memutarkan bola matanya, Shani mengucapkan kalimat itu. Tapi sebenarnya dia sedang menutup salting nya takut Chika melihat hal itu.

Chika terkekeh pelan.

"Takutnya tangan lo lecet megang pintu mobil gue yang super mahal ini."

Shani mendecih melihat raut wajah sombong dari Chika.

"Sombong, songong !" Balas Shani

"Ywdh sih wir. Udah gih masuk sana !"

Chika membalikkan badan Shani dan menolak pelan pundak Shani.

Tapi Shani malah membalikkan lagi badan nya menghadap Chika. Dia menyebarkan pandangan nya ke seluruh arah. Chika mengernyit heran.

"Kenapa ?" Tanya Chika.

Chika semakin heran dibuatnya karena melihat Shani yang menunduk sambil menendang kecil debu debu di atas lantai tersebut.

Chika yang khawatir berjalan mendekati Shani dan dengan serangan tiba tiba dari Shani...




Cup



Shani mengecup bibir Chika dengan cepat. Shani lalu tertawa dan berlari meninggalkan Chika yang masih terkejut.

"Bye, CALON. PACAR."

Shani sengaja menekankan kalimat Calon Pacar tersebut.

Chika terkedu sejenak lalu terkekeh. Dia menyentuh bibirnya yang baru saja dikecup oleh sang bidadari.

Shani berani melakukan hal itu karena dia tidak melihat sesiapa pun di parkiran tersebut.

Sayangnya, Shani salah. Ada seorang gadis yang dari tadi melihat interaksi antara Shani dan Chika.


Gracia.

Chika berlari pelan menuju pintu mobilnya. Baru saja dia hendak membuka pintu, dia mendengar suara tapak kaki yang berjalan ke arahnya.

Dia menoleh kan kepala nya sedikit ke belakang dan dia melihat sosok gadis yang sedang berdiri di belakangnya.

Chika menghela nafasnya. Baru saja dia bahagia sejenak, sudah ada tekanan yang datang kepadanya.



"How sweet, Yessica."

Gracia menepuk tangan nya kagum.

"Grace, lo udah telat. Masuk."

Dengan nada suara yang terdengar sangat tidak mood itu membuatkan Gracia terkekeh kagum.


"Sekarang aku bingung." Ucap Gracia.

"Bingung kenapa ?"

TRIO's DARK SIDE [SHANCHIK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang