TRIO's DARK SIDE [SHANCHIK]

3 [Few years after]

(12.07.2023)

"Wanna be yours"

Masa berlalu, pertemanan Trio GreShanChik juga semakin dekat dan akrab. Mereka yang berteman dari masa remaja hingga ke masa sekarang. Shani dan Gracia berkuliah di tempat yang sama, manakala Chika tidak melanjutkan kuliahnya karena dia gak minat sama yang namanya 'belajar' .

Namun begitu, dia telah membuka sebuah Cafe di kawasan yang sangat dekat dengan kampus Shani dan Gracia.

Di parkiran...

"Chika !"

Chika menoleh sejenak ke sumber suara, ada seorang gadis yang berlari ke arahnya. Dia memandangnya acuh tak acuh lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Chika ih ! Budeg kamu ?"

Chika masih tak menjawab.

Gadis itu langsung menggandeng tangan Chika dan bersandar di bahunya.

"Chikaaaaa" Rengeknya.

"Berisik ci Shani"

Shani hanya terkekeh mendengar itu. Dia melihat sekeliling mencari seorang yang bernama Gracia.

"Oh ya, Gre mana ?"

"...."

Shani mendengus kesal karena tak kunjung mendapat jawaban dari Chika. Dia mengeluarkan ponselnya hendak menelepon Gracia.

"Ngapain ?"

Chika bertanya tapi matanya masih menatap ke depan tanpa menoleh ke Shani.

"Mau call Gracia."

"Gak usah."

"Lah, kenapa ?"

"Ci Gre lagi sakit."

Shani mengerutkan dahi.

"Kok dia gak bilang-bilang ke aku ?"

Chika hanya mengangkat bahunya.

Langkah Shani tiba-tiba terhenti. Dia memiringkan kepalanya sambil menatap Chika heran.

"Apa ?"

"Kamu gak ke cafe ?"

"Siapa yang bilang kalo gue gak ke cafe ?"

Shani memukul bahu Chika sedikit keras.

"Ish, kan aku nanya."

Chika tak menggubris kata-kata Shani barusan, dia malah lanjut melangkah menuju kampus Shani.

"Ngeselin banget sih" gumam Shani yang tentu saja tidak didengar oleh Chika.

"Chika ! Ish !"

Shani berlari mengejar Chika yang meninggalkannya. Kini mereka berjalan beriringan menuju kampus.

Di kampus...

"Kamu beneran gak ke cafe ?"

Chika mengerutkan keningnya lalu menghela nafas.

"Gue anterin lo ke kampus, habis itu gue ke cafe."

Shani tersenyum lebar, entah kenapa pipinya sedikit merona. Dia menggelengkan kepalanya lalu berdehem.

"Tumben ?"

"Karena gak ada Ci Gre buat temenin lo ke kampus."

"Oh gitu."

Menjawab dengan nada sedikit kecewa, Shani menunduk.

Pernah gak sih kamu ikhlas buat ngejagain aku, Chik ? -batin Shani.