4 [Here's how it started]

923 93 8
                                    



"Wanna ruin our friendship."



Di parkiran...

Setelah melangkah keluar dari kelas terakhirnya tadi, dia langsung berjalan menuju mobilnya di parkiran. Sekarang, dia masih berada di dalam mobilnya sambil memainkan ponsel atau lebih tepatnya, hendak menelpon seseorang.

Tutt...

Tutt...

Tutt...

"Halo Ci ?"

"Gre... kamu sakit ?"

"Gak kok Ci, emang kenapa ?"

"Lah ? Tadi Chika bilang ke aku kalo kamu sakit ?"

Gracia mendesah pelan.

"Chika bener-bener." Gumam Gracia tapi bisa didengar oleh Shani.

"Iya aku sakit Ci. Demam. Tapi udah mau sembuh kok ini."

"Aku ke sana ya ?"

Gracia yang mendengar hal itu langsung bersemangat.

"Okay, Ci ! Hati-hati ya !"

"Chika juga lagi otw pulang. Langsung ke sini katanya."

"..."

"Ci ?"

"Oh iya Gre.. Aku tutup dulu ya"

"Ci, kamu jadi kesini ?"

"Jadi kok."

"Oh, okay. See you, Ci !"

"See you !"

Panggilan itu terputus sebelah pihak. Shani menghela nafasnya dengan berat. Dia menatap kosong ke depan.

"Kenapa kalo Gracia yang sakit, kamu gercep mau ketemu dia, Chik ?"

"Kenapa kalo aku-"

Shani tak menghabiskan kata-katanya. Dia tersenyum miris.

"Kita kan hanya temenan."

Shani tertawa meremehkan dirinya sendiri. Matanya berkaca-kaca.

Selama 2 tahun dia menyimpan rasa dan selama beberapa tahun itu, dia harus menahan rasa cemburunya terhadap Gracia yang sangat dekat dengan Chika.

Mereka bertiga memang dekat, tapi Gracia dan Chika mempunyai kedekatan yang tak dimiliki oleh Shani dan Chika. Chika tak banyak bicara ketika dia bersama Shani.

Tak lama kemudian, Shani melajukan mobilnya keluar dari kawasan kampus.

Di rumah Gracia...

Tok.. Tok.. Tok..

Shani mengetuk pintu rumah Gracia. Dia menghembuskan nafasnya sedikit kasar karena dia tau dia harus menahan rasa cemburu nya lagi di sini.

TRIO's DARK SIDE [SHANCHIK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang