AGLER || 13

67 12 3
                                    

"Hujan bangga punya pelangi,
gue bangga punya lo
yang cantiknya nggak pake spasi."

-Agler Zeiroun-

-

-

-

-

-

keesokan harinya suasana sekolah Sma Lentera Bangsa kurang lebih seperti biasanya, semua sibuk dengan dunianya masing-masing. Tapi berbeda dengan kedua Cewek itu. Siapa lagi kalau bukan Haura dan Kiara. Dari tadi pagi keduanya hanya diam,tidak melakukan aktivitas apapun, saat bell istirahat berbunyi, keduanya pun enggan meninggalkan tempat duduknya.

Haura masih terbayang-bayang dengan kejadian kemarin. Dengan dirinya dan Kiara yang terjebak di dalam kelasnya sendiri, hingga teroran yang menimpanya.  Sampai-sampai sahabatnya sendiri pun sempat hilang. Sungguh jika mengingat kejadian kemarin, Haura langsung merinding dimana kursi,meja serta kertas yang berserakan. Dan lebih parahnya lagi ada darah, yang entah kemana asalnya.

Haura sempat tidak ingin ke sekolah, Cewek itu masih trauma. Siapa yang tidak trauma kalau begini kejadiannya. Cewek itu mengira, jika ia ke sekolah maka sedihnya akan hilang, jadi mau tidak mau Haura harus ke sekolah dan menganggap semua yang terjadi kemarin hanya mimpi.

****

Suasana kantin saat ini lumayan ramai,tapi tidak seperti biasanya. Mungkin salah satu alasannya, sebab Anggota Vagos tidak berada di sana.

Tapi berselang beberapa menit para murid Sma Lentera Bangsa ini bergerombolan menuju lapangan sekolah. Pantas saja Anggota Vagos tidak berada di kantin saat jam istirahat, ternyata mereka berkumpul di lapangan sekolah, di sana pun terdapat Haura dan Kiara.

Semua murid berbondong-bondong menuju lapangan sekolah, menyaksikan apa yang terjadi di sana.

Entah kemana semua guru. Mungkin kalian merasa aneh, Setiap ada masalah pasti semua guru tidak ada yang lalu lalang. Tapi nyatanya memang seperti itu. Seolah-olah ada yang merencanakan ini dari awal.

Semua terkejut melihat jasad yang terdapat di lapangan, dengan kondisi wajah yang hancur bahkan tangan kiri yang patah, serta kedua kaki yang terpisah dari organ tubuhnya, kepala yang pecah dan terdapat otak-otak nya berceceran di sana. Murid tidak dapat mengenali wajahnya,karena hancur. Hanya terdapat nama di bajunya "Asila Kinara"

Semua murid bertanya-tanya bagaimana bisa seperti ini, tapi nihil,satupun tidak ada yang melihat Cewek ini bunuh diri. Banyak tanggapan dari para murid bahwa Cewek ini loncat dari gedung tingkat dua. Banyak juga yang beranggapan bahwa Cewek ini bunuh diri karena perekonomiannya.

Sedangkan di tempat yang sama, terdapat seseorang yang tersenyum kemenangan.

Tidak berselang lama, satu per satu guru ikut melihat apa yang terjadi di lapangan,semua guru yang melihat terkejut. Pasalnya Cewek ini berprestasi, dia anak kelas X.

"SEMUANYA BUBAR" teriakan yang cukup nyaring mampu membuat para murid meninggalkan lapangan sekolah, Dan melanjutkan Aktivitasnya.

"Ra,balik juga yok" Celetuk Kiara, Dan langsung di angguki oleh Haura.

Begitupun dengan  Agler beserta dengan curut-curutnya.

AGLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang