AGLER || 19

60 10 0
                                    


"Dia bukan nggak peka
tapi emang nggak ada rasa"

-Azka Nugroho-

-

-

-

-

-

Hari sudah sore. Setelah acara makannya sudah selesai, Agler beranjak dari tempat duduknya. tapi langsung di tahan oleh Haura. Agler melihat tangan Haura yang masih setia memegang tanganya tersebut. Sontak Haura melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Cowok itu.

"Mau kemana?" tanya Haura

"Bayar punya gua sama punya lo" Jawabnya dengan dingin.

"Kalau makanan gua,biar gua aja yang bayar. Nggak usah repot-repot" ucapnya

"Gua yang niat berenti, lo nggak usah bawel" Ujar Agler.

"Yaudah" Jawabanya dengan nada ketus.

Agler langsung pergi membayar makanan mereka berdua, setelah menyelesaikan pembayaran beberapa menit. Agler langsung naik keatas motor, begitupun dengan Haura. Lelaki itu melirik ke arah spion, dilihatnya Haura sedang tersenyum manis ke arah Agler, seolah-olah ia berkata terimakasih. Dan Cowok itu langsung tancap gas membelah jalanan sore kota Jogja.

Sesekali Agler melirik spion menatap wajah Haura yang tampak menahan kantuk. Tiba-tiba saja beberapa motor menyalip mereka diarah kanan dan kiri. Agler yakin yang mengejarnya sekarang ialah musuh-musuhnya. Agler tidak masalah jika di kejar begini. Tapi Cowok itu takut jika perempuan yang di belakangnya ini kenapa-kenapa.

Tanpa basa-basi, Agler langsung memacu gas dengan gila-gilaan berusaha menghindari kejaran mereka. Refleks, Haura melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Agler. Sedangkan Cowok itu melirik tangan Haura , lantas mengusapnya, seolah-olah menyakinkan jika semua akan baik-baik saja.

Tanpa permisi, Agler mengerem mendadak motornya, hingga dada Haura menghantam keras punggung kekar milik lelaki itu. Cewek itu meringis menahan nyeri. Sedangkan motor berhenti tepat di sebuah area sepi. Haura turun dengan gemetar dan ketakutan, matanya menatap beberapa orang yang memakai topeng dan  menghadangnya.

Agler dengan sigap langsung menarik tangan Haura untuk berada di belakangnya. Guna menjadikan tubuhnya temeng pelindung untuk Cewek itu. Sedangkan Haura melihat jelas bahwa sekarang Agler sangat emosi, dengan sorot mata yang seolah-olah sudah siap untuk menerkam musuhnya. di tambah kepalan tangan Agler semakin Kuat hingga muncul urat-urat di tangannya.

"Boleh juga nih cewek, boleh lah gua bawa pulang" Ucap salah satu sosok misterius itu.

"Ini nggak ada urusannya sama dia!" Tegas Agler

"Jelas ada!! secara lo sama cewek ini kan lagi deket" Desis salah satu Cowok misterius itu

Sementara Haura, perempuan itu masih memegang erat seragam sekolah Agler. Lututnya bergetar hebat, keringat dingin mulai membasahi kening dan leher cewek itu. Dalam hati ia merapatkan doa semoga ada seseorang yang datang menolongnya.

Agler menoleh ke arah Haura dengan tatapan tajam serta rahangnya yang mengeras. Menggambarkan Cowok itu sangat emosi. "Lo harus lari sekarang!" Tegas Agler.

Haura menggeleng dengan cepat "Nggak. Gua nggak ma-" Belum selesai Haura menyelesaikan perkataannya, dan langsung di potong saja dengan Agler.

"Sekarang Haura!"

Haura menelan ludahnya susah payah, dengan setengah keberaniannya perempuan itu berjalan mundur dan langsung berlari. Baru saja beberapa detik,  suara pukulan dan tendangan terdengar sangat kencang.

Sekarang Agler  terlihat membabi buta. Cowok itu sangat brutal saat ini, dia bertarung dengan delapan orang dan hanya menggunakan tangan kosong, Sedangkan ada di antara sosok misterius itu yang bertarung menggunakan pisau. Agler berusaha keras untuk terus bertahan dan menjatuhkan para lawan.

Tiba-tiba saja dari belakang ada dua sosok misterius yang mencekal tangan Haura. Cewek itu memekik saat tangannya di tarik secara kasar untuk menyebrangi jalan, menuju mobil yang terparkir di sana.

"Lepasin gua!" Bentaknya. Haura memberontak tak karuan.

"Diem!,atau lo gua bunuh sekarang juga" Tegas sosok misterius itu.

"AGLEEEERR"

Pekikan Haura membuat konsentrasi Agler pecah. Rahang laki-laki itu mengeras saat melihat Haura yang sudah di tarik ke seberang jalan. Tinggal beberapa langkah lagi menuju sebuah mobil. Memanfaatkan keadaan, Sosok misterius itu langsung mendorong keras Agler. Hingga jatuh tersungkur ke aspal. Tak sampai di sana sosok misterius itu bergantian menendango perutnya. Hingga Agler mengerang kesakitan.

Mata Haura membulat, Agler tampak sangat tak berdaya. Cewek itu masih berusaha bergeliat agar dapat terlepas dari cekalan dua sosok misterius itu. Haura menyadari sesuatu, tanpa membuang waktu Cewek itu langsung menginjak kuat kaki sosok misterius itu hingga ia berjinjit kesakitan. Sekarang beralih dengan yang satunya lagi. Haura menggigit lengan sosok itu dengan kuat dan langsung mendorong ke arah yang satunya lagi, hingga keduanya tersungkur. Haura berlari menyebrang ke arah Agler untuk membantu Cowok itu. Dan....

Brakk

"HAURAA"

sebuah mobil yang melaju kencang menghantam kuat tubuh Haura, hingga cewek itu terpental beberapa meter. bagian belakang cewek itu terbentur ke jalan trotoar dengan keras. Haura masih bisa mendengar suara raungan motor yang perlahan menjauh. Ia mengerjapkan matanya berusaha untuk tetap sadar meski rasa sakit di tubuhnya sudah tidak tertahankan.

Haura menolehkan kepalanya ke arah Agler.  Cowok itu sedang berjalan gontai ke arahnya meski dalam keadaan yang tertatih. Haura sangat bisa melihat bahwa dari sorot mata Agler sudah menjelaskan semua isi hati Cowok itu. Bibirnya membentuk garis lengkung. Sebelum Haura menutup matanya. Semuanya mengabur dari pandangannya dan hilang.

-

-

-

-

-

hai hai hai,aing up lagi

hayo hayo, kira kira siapa sosok misterius itu

dahlah bye

lopyu ges, sekian terima vote.

AGLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang